Penulis | Editor: Gery Ngamel
TUAL, MARRINnews.com - Sejak awal tahun 2023, pemerintah telah melakukan impor beras dalam rangka mengantisipasi adanya kondisi gagal panen beras di sejumlah wilayah yang selama ini menjadi lumbung beras.
Sebaran beras impor pun sudah disalurkan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) atau outlet-outlet milik Perum Bulog yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.
Pimpinan Cabang Bulog Tual, Asrul mengatakan, hingga awal September, stok beras yang ada di gudang sebanyak 1424 ton, dimana angka tersebut cukup untuk stok hingga hari raya natal dan tahun baru 2024, dan kesemuanya merupakan jenis beras impor yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand.
“Untuk stok kita sejak memasuki awal September itu 1424 ton, cukup ya untuk tiga bulan kedepan, ya, masih dengan beras impor dari Vietnam dan Thailand, sebab untuk datangkan dari Makassar sekarang ini belum bisa sebab stoknya masih dibatasi untuk konsumsi lokal disana, jadi kita belum bisa dapat dari sana.” kata Asrul menjelaskan.
Meskipun menggunakan beras impor, namun Kepala Cabang menghimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir, sebab stok yang ada masih mencukupi, dan pihaknya sudah mengatur sehingga penyaluran beras bulog dijamin mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan kedepan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, tetap pemerintah usahakan, sekarang kan ada beras impor, gunanya untuk antisipasi apabila terjadi gagal panen di Indonesia. Jadi untuk beras, Insha Allah khusus Kota Tual dan Maluku Tenggara aman, jadi tidak perlu khawatir, karena kami juga mengatur dalam hal penyalurannya.” ujarnya.
Sementara terkait harga, Asrul mengatakan saat ini harga per kilogramnya sepuluh ribu rupiah, dengan pembelian yang dibatasi satu RPK sebanyak dua ton dan pembelian per orang sebanyak satu karung.
Selain harga beras, Asrul juga menyampaikan untuk harga sembako lainnya seperti gula pasir kini mencapai 14 ribu rupiah per kilogrmanya, dan minyak goreng sebesar 14 ribu rupiah.
.jpg)
