Foto: istimewa |
Penulis | Editor: Gery
Ngamel
MALUKU
TENGGARA, MARRINnews.com - Iven Wonderful Sail to Indonesia (WSI)
tahun 2023 akan kembali disekenggarakan. Kabupaten Maluku Tenggara masih tetap
menjadi tujuan para pelancong asing.
Sehubungan dengan iven tersebut, Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara berbenah, berbagai persiapan pun intens dilakukan.
Salah satunya persiapan yakni
rapat koordinasi bersama dinas teknis yang dipimpin Staf Ahli Bupati Bidang
Kemasyarakatan dan Sumber Daya Alam, Nurjanah Yunus, mewakili Sekda, di Kantor
Bupati, Rabu (31/5/2023).
Kepada Wartawan di Langgur,
Jumat (2/6/2023), Yunus menjelaskan, kegiatan Sail to Indonesia telah
mejadi agenda tahunan Pemkab Malra.
Mantan Kepala Dinas
Pariwisata itu menjelaskan, iven WSI tahun ini direncanakan dilaksanakan pada
21-29 Juli 2023.
“Kegiatan ini memang setiap
tahun dilaksanakan, dan tahun ini adalah untuk ke-13 kalinya digelar,” ujar Ana
Yunus.
Selain itu, lanjut Ana Yunus,
pelaksanaan WSI tahun ini agak berbeda dari sebelumnya, karena akan ada dua
sail. Selain Wonderful Sail to Indonesia ada juga Sail Odyssey. Sebanyak 79
kapal akan ambil bagian dalam dua sail tersebut.
“Sail Oddyssey sekitar 10-20 kapal, sementara Sail Wonderful sekitar 50 lebih. Gabungan dari kedua Sail tersebut ada sekitar 79 kapal. Kalau kita asumsi sekitar 3 orang dalam satu yacht berarti kurang lebih sekitar 200 peserta. Itu jumlah yang terbanyak dari pelaksaanaan sail-sail sebelumnya,” ungkapnya.
Yunus lanjut mengungkapkan,
Ohoi/Desa Sathean Kecamatan Kei Kecil akan menjadi lokasi pelaksanaan WSI tahun
2023. Penetapan Sathean merupakan usulan masyarakat setempat dan telah
disetujui oleh Bupati Malra.
“Kami berharap dapat
melibatkan seluruh masyarakat karena dari kegiatan akan memberikan dampak multiplier
efect yang sangat besar bagi warga setempat khususnya dan
masyarakat Malra umumnya,” terang Yunus.
Diketahui, selain rapat,
Pemkab Malra juga telah melakukan peninjauan lokasi kegiatan. Ada pula
pembagian-pembagian tugas baik itu dinas pariwisata maupun sejumlah OPD terkait
lainnya.
“Misalnya dinas perikanan,
terkait dengan kesiapan clear-nya lahan (lokasi),” imbuh Yunus.
Ia mengakui, penyiapan lokasi
labuh kapal yacht kali ini merupakan tugas yang cukup berat. Hal itu karena di
lokasi itu juga merupakan lokasi budidaya rumput laut milik warga setempat.
“Jika dibersihkan oleh dinas
dan masyarakat maka pasti akan ada konsekuensi-konsekuensi anggaran yang berat.
Kendalanya di situ,” bebernya.
Namun, ia yakin sungguh,
karena ini usulan dari ohoi, masyarakat setempat tentu mendukung itu.
“Kami melihat masyarakat
sangat antusias sekali, dan melalui kepala ohoinya menjamin kegiatan akan
berjalan dengan sukses,” pungkas Yunus.