Penulis | Editor: Gery Ngamel
MALUKU TENGGARA, MARRINnews.com - Orang kay atau kepala desa bersama masyarakat adat Desa Sathean menobatkan Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun sebagai Putra Ellomel.
Penobatan dilaksanakan pada Sabtu (18/3/2023) kemarin di Pelataran Woma Ellomel atau Pusat Kampung Desa Sathean melalui serangkaian upacara adat.
Adapun prosesi penobatan berlangsung hikmah dan haru. Bupati Thaher terlihat meneteskan air mata kala dirinya menerima miniatur pusara kampung berlambang kuda laut berwarna kuning mas dari Orang Kay Desa Sathean.
Miniatur tersebut diberikan sebagai tanda ikatan, sekaligus penerimaan Bupati Thaher sebagai anak dan putra Desa Sathean.
Prosesi itu disaksikan langsung sang istri Eva Eliya Hanubun. Ada juga beberapa pimpinan TNI-Polri dan pejabat daerah di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara.
Orang Kay Desa Sathean, Jopi Renyaan menyebut momentum penobatan ini baru kali pertama dilakukan di Desa Sathean.
Penobatan tersebut, lanjut ungkap Jopi, tak lain karena dedikasi Bupati Thaher dalam mendukung percepatan pembangunan sarana prasarana di desa penghasil ikan puri atau teri terbesar di Maluku Tenggara itu, baik sektor adat, keagamaan maupun pemerintahan.
“Selama perjalanan beliau (Bupati Thaher, red) ini sangat membantu kami dalam hal visi saya akan desa religi. Dimana dia (Bupati Thaher) telah membantu sarana prasarana religi yang ada,” kata Jopi.
Secara gamblang, ia menyebut, sumbangsi Bupati Thaher untuk sarana keagamaan, salah satunya yakni gedung pastoran Gereja Katolik Santo Servatius Sathean.
Kemudian, untuk sarana adat yakni pembangunan balai pertemuan adat senilai Rp.300 juta. Balai tersebut rencananya akan segera dibangun dalam beberapa waktu kedepan.
Jopi menekankan, status putra Ellomel hanya dinobatkan kepada seseorang dari luar desa yang telah berjasa bagi kemajuan Desa Sathean.
“Beliau (Bupati Thaher, red) layak, pantas untuk dinobatkan sebagai anak Ellomel,” tutur dia.
Jopi mengaku, penobatan itu juga dilakukan atas kesepakatan dan melalui evaluasi bersama antara badan saniri ohoi, pemerintah desa dan tokoh adat lainnya yang ada di Desa Sathean.
“Ini tentunya sudah disepakati oleh BSO sebagai perwakilan masyarakat, tokoh adat, soa sanirinya. Kita sudah sepakat, karena jasa beliau. Contoh konkritnya, gereja kami tidak dithabis thabis karena tidak ada pastoran tapi sekarang sudah ada pastoran terbagus di sini,” jelas Jopi.
Dengan menyandang status Putra Ellomel, Bupati Thaher Hanubun kini terikat dengan roda kehidupan masyarakat Desa Sathean. Sang bupati pun diharapkan dapat menopang pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi kerakyatan.
“Dalam hal fisik, beliau sudah buat banyak. Tapi bagaimana kedepan membangun SDM, lalu ekonomi kerakyatan. Kami minta Pak Bupati bisa perhatikan hal itu,” pungkas Jopi.