Penulis | Editor: Gerry Ngamel
MALUKU TENGGARA, MARRINnews.com - Dari masa ke masa, tuntutan untuk meningkatkan kompetensi wartawan semakin tak terbantahkan. Carateker Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku, Mochtar Toewe menyebut bahwa pelatihan jurnalistik dan uji kompetensi wartawan (UKW) merupakan jalur utama nan berharga untuk meningkatkan kualitas dan martabat pers.
Hal itu dikatakan Mochtar menyusul tantangan faktual wartawan masa kini. Dimana dari puluhan ribu wartawan di Indonesia, masih ada sejumlah wartawan yang tidak atau belum memiliki kapasitas membuat produk berita sesuai kaidah jurnalistik.
"Kalau memang kordinator atau ketua PWI setempat mau wartawannya profesional, ya maka harus sering dilakukan pelatihan. Itu (pelatihan jurnalistik, red) harga mati, kalau mau wartawannya berkualitas," kata Mochtar kepada MARRINnews.com usai memberikan pelatihan jurnalistik di Lantai 1 Aurelia Hotel, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku pada 9 Maret 2023 kemarin.
Mutu seorang wartawan, lanjut kata Mochtar, dapat dilihat dari hasil pemberitaan yang ditulis si wartawan itu sendiri. Tak luput, kaidah jurnalistik termuat dalam berita tersebut ataukah tidak.
Dengan demikian, sang Dosen IAAN Ambon itu bilang bahwa seorang wartawan dituntut aktif mencari, mengolah, menulis hingga menyajikan berita sesuai etika jurnalistik.
"Wartawan harus banyak menulis karena tugas utama wartawan adalah menulis berita, tentunya sesuai kaidah jurnalistik. Kalau dia (wartawan, red) tidak sering menulis sesuai kaidah, bisa saja tertinggal dan beritanya tidak berkualitas. Disamping juga perlu banyak membaca karena ilmu jurnalistik setiap saat berkembang," imbuhnya.
Sementara itu, PWI Kabupaten Maluku Tenggara kini tengah melaksanakan pelatihan jurnalistik dan pra UKW. Mochtar Toewe pun dijadikan narasumber dalam dua kegiatan tersebut.
Ia berharap, kegiatan pelatihan jurnalistik di Maluku Tenggara dapat berkelanjutan. Sebab, menurut sosok wartawan Tempo itu bahwa dirinya hanya baru memberikan materi dasar tentang penulisan berita.
"Bersyukur, dengan pelatihan hari ini, pelajaran dasar bagi wartawan sudah bisa didapatkan. Tinggal nanti masing-masing wartawan mengembangkannya kedepan. Tapi kembali juga, kalau kordinator atau ketua PWI setempat mau wartawannya profesional, maka harus sering melakukan pelatihan jurnalistik," pungkas Mochtar.