Marrin News

Bupati Thaher: Kelola Pariwisata Malra Harus Kolaboratif, Dispar Tak Bisa Sendiri

Destinasi Wisata Pantai Vat Namsir di Ohoi Wab Ngufar, Kabupaten Maluku Tenggara. Foto: istimewa.


Penulis | Editor: Gerry Ngamel

MALUKU TENGGARA, MARRINnews.com - Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun mengatakan, pengelolaan sektor pariwisata di Maluku Tenggara (Malra) perlu penanganan khusus secara kolaboratif. Sebab untuk membangun sektor pariwisata, tidak bisa hanya dilakukan oleh dinas pariwisata (Dispar) sendiri. 

Hal itu terungkap dalam sambutan bupati sebagaimana dibacakan Staf Ahli Bupati, Andi Savsavubun pada Forum OPD bidang pariwisata yang diselenggarakan Dinas Pariwisata, Rabu (15/3/2023) di Ballroom Hotel Syafira.

Pernyataan sang kepala daerah itu juga sekaligus merupakan satu dari sekian intervensi utama untuk menjawab tentang bagaimana menangani problem sektor pariwisata di Malra. 

Bupati menyebut kunjungan wisatawan ke destinasi-destinasi wisata di Malra masih rendah. Masa tinggal wisatawan mancanegara baru sebatas enam hari. Selain itu, pendapatan daerah dari sektor pariwisata baru berkisar 3-5 persen.

Sederet masalah seperti ketidakjelasan standar biaya transportasi ke lokasi wisata, keterbatasan sarana prasarana, atraksi dan emenitas serta partisipasi masyarakat di kawasan destinasi wisata yang masih minim ditenggarai menjadi pemicu terpuruknya sektor pariwisata di daerah berjuluk Larvul Ngabal itu. Belum lagi soal manajemen promosi wisata.

"Keterbukaan dari pihak masyarakat pelaku dan pengelola wisata masih harus ditingkatkan. Satu hal penting, yaitu bagaimana manajemen event promosi harus lebih ditata dengan baik," ujar Thaher.

Terkait promosi, Bupati ungkap, event besar untuk promosi pariwisata skala daerah yang dimiliki Kabupaten Maluku Tenggara adalah Festival Pesona Meti Kei (FPMK). Event ini sudah enam kali dilaksanakan.

"Dari jauh-jauh hari, FPMK sudah harus dirancang secara baik. Semua pihak yang akan terlibat sudah diinformasikan, dipersiapkan dengan sebaik-baiknya," tegas Thaher.
Tak hanya itu, lanjut kata Thaher, dukungan dari komunitas sampai mitra usaha pariwisata juga harus diajak bicara.

"Pengaturan secara baik agar event-event dapat diatur sedemikian rupa, saling mendukung dan saling memberi keuntungan bagi semua," ucap Bupati.

Ia menambahkan, "Termasuk dalam hal ini, ada event pariwisata di Wilayah Kota Tual. Ini dapat dibicarakan bersama dengan Pemerintah Kota Tual, supaya waktu pelaksanaannya diatur saling berdekatan," imbuhnya.

Thaher mengklaim, kolaborasi yang dibangun tersebut akan menampilkan lebih banyak atraksi dan event. Hal ini juga tentu akan memberikan gaung yang besar. "Akhirnya, akan lebih banyak menarik perhatian, minat dan kunjungan wisatawan," pungkas Bupati Malra.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar