Kepala Satpol PP Malra Roy Rahayaan bersama jajarannya saat ditemui wartawan ditengah aktivitas pengamanan di area Jembatan Usdek, Malra, Rabu (1/2/2023) malam WIT. Foto: Gerry Ngamel. |
LANGGUR, MARRINnews.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) selama dua hari terakhir ini masif melakukan operasi cipta kondisi di seputaran wilayah Maluku Tenggara.
Kepala Satpol PP Malra Roy Rahayaan menjelaskan, patroli itu dilakukan untuk menjaga suasana tetap kondusif dan memberikan rasa nyaman bagi warga Maluku Tenggara. Termasuk meminimalisir dampak insiden pertikaian antarkelompok warga di Kota Tual merambas masuk ke wilayah berjuluk berjuluk Bumi Larvul Ngabal itu (julukan Kabupaten Maluku Tenggara, red).
Sebagai informasi, konflik antarkelompok warga di Kota Tual terjadi pada 31 Januari 2023 kemarin dan berlanjut hingga 1 Februari 2023 pagi WIT.
Berdasarkan keterangan Kepolisian, peristiwa konflik di Tual mengakibatkan sejumlah rumah warga ludes dibakar. Sementara 13 warga dilaporkan mengalami laki, termasuk tiga anggota Polri.
"Ada beberapa rumah yang dibakar namun jumlahnya belum kami ketahui. Dan korban luka-luka dari Polri 3 orang, dari masyarakat 10 orang," ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes M. Roem Ohoirat kepada wartawan di Ambon, seperti dilansir SentralTimur.com, Rabu (01/02).
Dibalik insiden tersebut, Roy menekankan bahwa Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara merupakan satu kesatuan secara kultur (budaya, red). Sementara dari sisi kewilayahan, dua daerah adminstratif di Kepulauan Kei ini terhubung oleh sebuah jembatan, yakni Jembatan Usdek.
Dia pun mengklaim bahwa Kabupaten Maluku Tenggara sangat berpotensi terkena dampak konflik dari Kota Tual. Dengan demikian, tegas Roy, pengamanan kamtibmas perlu ditingkatkan.
"Tak bisa dipungkiri bahwa Kota Tual dan Kabupaten Malra adalah satu kesatuan. Sehingga kita di Malra bisa saja kena dampak dari apa yang terjadi di Kota Tual. Oleh karena itu kami dari Satpol PP melakukan patroli dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa kondisi Kabupaten Malra dalam keadaan aman terkendali," ujar Kasat Roy saat ditemui wartawan ditengah aktivitas patroli di wilayah Malra, Rabu (1/2/2023) malam WIT.
Roy lanjut katakan, patroli yang dilakukan pihaknya tak hanya soal jaminan kenyamanan warga di seputaran Malra semata. Melainkan juga mencakup aset pemerintahan Malra yang berada di wilayah Kota Tual, yakni kediaman dinas kepala daerah. Oleh karenanya, patroli malam kedua pada Rabu (1/2) dimulai dari kediaman dinas Bupati Malra.
"Karena kepala daerah bertempat tinggal di daerah konflik sehingga kita langsung melakukan apel di sana. Sekaligus juga memotivasi teman-teman Pol PP yang lagi bertugas menjaga kediaman kepala daerah untuk secara optimal mengambil keputusan dalam mengamankan aset Kabupaten Malra di daerah konflik," imbuhnya.
Roy menyebut sejauh ini patroli yang dilakukan tersebut tidak melibatkan pihak keamanan lain. Meski begitu, direncanakan akan ada patroli gabungan Badan Kesbangpol, Satpol PP dan TNI/Polri.
"Tadi saya ditelpon oleh Kepala Kesbangpol, nanti ada patroli bersama dengan Kesbangpol dan TNI/Polri. Tapi sampai malam ini, patrolinya masih kita Satpol PP saja," sebut dia.
Adapun aksi cipta kondisi oleh Satpol PP Malra sendiri menjangkau area sentral pusat Pemerintahan Kabupaten Malra yang dianggap rawan seperti area Jembatan Usdek di Watdek, Ohoijang, Ohoibun dan Langgur.
"Dalam hal ini, kita bekerjasama juga dengan Kepala Ohoi (Kepala Desa, red) Langgur untuk mengantisipasi dampak yang tidak kita inginkan karena dua daerah (Tual-Malra) ini sangat berdekatan. Pembatasan dini harus dilakukan semaksimal mungkin," kata Roy.
Roy kembali memastikan, stabilitas kamtibmas di wilayah Pemerintahan Maluku Tenggara hingga malam tadi dalam keadaan aman. Dia pun berharap warga dapat memelihara kamtibmas terjaga kondusif di lingkungan masing-masing.
"Kiranya masyarakat lebih memahami tentang betapa pentingnya kentramaman dan ketertiban. Masyarakat juga diharap dapat mendukung kebijakan pemerintah melalui Satpol PP dalam menjalankan tugas pokok sebagai penegakan perda," tandas Kasat Roy.