Penulis | Editor: Gerry Ngamel
LANGGUR, MARRINnews.com - Kepala Dinas Kesehatan
Maluku Tenggara dr. Katrinje Notanubun menekankan pentingnya peningkatan akses
sumber daya manusia tenaga kesehatan (SDMTK) terhadap layanan kesehatan
masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Larvul Ngabal itu.
Katrinje menuturkan, akses sumber daya atas layanan
kesehatan masyarakat merupakan hal penting, terutama soal kesehatan ibu dan
anak. Sebab, kesehatan ibu dan anak adalah tolak ukur keberhasilan dari kinerja
tenaga kesehatan itu sendiri.
"Kita (tenaga kesehatan, red) harus tetap bekerja untuk
masyarakat. Kita harus semakin mendekatkan diri dengan masyarakat dan semakin
meningkatkan layanan kesehatan," kata Katrinje kepada wartawan, baru-baru
ini di Langgur.
"Kita juga harus lebih banyak memperjuangkan, terutama
memperhatikan kesehatan ibu dan anak sebagai tolak ukur untuk keberhasilan
tenaga kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Maluku Tenggara,"
tegas Dokter Ketty, sapaan akrab Kadis Kesehatan Malra.
Kinerja
SDMTK di Malra "Cukup Baik"
Katrinje menilai kinerja tenaga kesehatan yang tersebar di
puskesmas se-Malra, kini sudah cukup baik dibanding beberapa tahun sebelumnya.
Hal itu, kata Dokter Ketty, terbukti dengan telah berkurangnya
temuan atas aduan masyarakat terkait keberadaan dan kinerja nakes di
puskesmas-puskesmas.
"Untuk sekarang ini, saya melihat ketika menghadiri
musrembang-musrembang kecamatan, saya tidak lagi mendapatkan begitu banyak
protes dari masyarakat. Artinya apa, dengan hal itu saya sudah bisa mengukur
bahwa tenaga kesehatan sudah ada di lapangan," beber Ketty.
Meski begitu, ia tekankan bahwa kapasitas sumber daya tenaga
kesehatan di Malra dari waktu ke waktu harus terus ditingkatkan. Sehingga
tenaga kesehatan di Malra semakin handal dan terampil dalam menangani
kasus-kasus kesehatan.
"Sekarang ini adalah bagaimana tugas saya dan dinas
kesehatan kedepan untuk meningkatkan kapasitas, kapability mereka (nakes) untuk
semakin handal dan terampil dalam menangani kasus-kasus kesehatan sehingga bisa
mengurangi angka rujukan," kata Ketty.
Nakes
Harus Punya STR-SIP
Dokter Ketty mengungkapkan, Dinkes Malra berencana menambah
jumlah nakes sesuai kebutuhan seiring adanya rekrutmen PPPK. Seiring itu,
pihaknya pun kini tengah melakukan validasi data SDMTK.
Sesuai kebutuhan, dia menyebut, sebanyak 146 SDMTK telah
terdata pada Afirmasi PPPK periode April 2022. "Mereka sudah lolos,"
ungkap Ketty.
"Kita akan susun lagi, karena masih dibuka hingga 14
November 2022 pukul 00.00 WIT. Pastinya saya akan pantau terus, jumlah
kebutuhan semuanya berapa," ungkap Ketty saat itu.
Katrinje menekankan, terhadap rekrutmen Afirmasi PPPK, maka setiap
tenaga kesehatan wajib memenuhi syarat utama profesi sebagaimana berlaku.
Syarat tersebut yakni tenaga kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) dan Surat Izin Praktek (SIP).
"Saya sangat berharap, semua tenaga kesehatan harus memiliki atau mengurus STR dan SIP-nya. Karena disitulah akan menunjukkan kemampuan atau kompetensi masing-masing profesi, baik itu dokter, perawat, bidan, maupun nakes lainnya," cetus Dokter Ketty.