Marrin News

Lomba Dayung FPMK VI Dimulai Besok "Empat Perahu Siap Digunakan"

Ketua pelaksana lomba dayung sampan FPMK 2022, Seles Ngamelubun tengah berdiskusi dengan sejumlah tim, di kawasan arena Desa Letman, Maluku Tenggara pada lomba dayung FPMK 2021. Foto: Facebook Seles Ngamelubun. 

Penulis | Editor: Gerry Ngamel

LANGGUR, MARRINnews.com - Lomba dayung sampan dalam rangka Festival Pesona Meti Kei ke-VI 2022 di Kabupaten Maluku Tenggara, akan dimulai Rabu (19/10) besok, di Ohoi Wain Beach, Kecamatan Kei Kecil Timur. 

Sebanyak 40 tim dari dalam daerah akan berlaga pada perlombaan yang akan berlangsung hingga 23 Oktober 2022 mendatang.

Ketua pelaksana lomba, Seles Ngamelubun mengatakan, hingga Selasa (18/10) kesiapan tim hingga sarana prasarana lomba mencapai 95 persen. 

"Teman-teman dari dari tim wasit, melakukan gladi resik terakhir hari ini. Dan besok, kita siap untuk lomba," ungkap Seles kepada Wartawan MARRINnews.com  telepon seluler, Selasa (18/10) sore. 

Direncanakan, Lomba dayung sampan FPMK ke-VI mulai dihelat sekitar pukul 14.00 WIT. Menurut Seles bahwa sebelum lomba, bakal ada acara penerimaan tamu dan peserta lomba secara adat oleh pemerintah desa setempat. 

Lebih lanjut, Seles menjelaskan, untuk pembukaan lomba dayung sendiri akan diawali dengan laga eksebisi. Setelahnya, disusul 1-2 race penyisihan. Sementara race penuh, baru akan dilangsungkan pada Kamis (20/10). 

"Setelah pembukaan, ada nomor  eksebisi oleh beberapa tim. Kemudian, jika dimungkinkan, mungkin ada satu atau dua race untuk nomor-nomor pertama. Tetapi untuk perlombaan penuhnya,  dilaksanakan besok harinya (Kamis, 20/10)," terang dia. 

Empat Perahu Siap Digunakan

Bertolak dari pengalaman lomba dayung serupa di tahun 2021 kemarin, banyak peserta yang komplain soal keseragaman dan ketidaksesuaian tipe perahu. 

Lantas, menurut Seles, pihaknya pun sudah menyediakan empat perahu dengan tipe yang sama, berbahan dasar fiber untuk digunakan dalam lomba dayung FPMK 2022. 

"Memang kita belum ada perahu berstandar yang digunakan dalam dragon boat di tingkat nasional. Sehingga kita mengupayakan membuat perahu yang mirip," ujar Seles. 

"Kita sudah berupaya mencari perahu dengan tipe yang sama. Tetapi kita hanya dapat empat perahu yang satu tipe. Kemarin ada lima tapi ada satu yang tidak sesuai sehingga hanya pakai empat dan itu dari perahu fiber," jelas dia.

Seles memastikan, empat perahu dayung jenis fiber tersebut akan digunakan oleh setiap tim lomba. Oleh karena, kata Seles, hingga kini Maluku Tenggara belum memiliki fasilitas perahu dayung sebagaimana mestinya. 

Anomi Masyarakat Tinggi, Malra Punya Peluang

Seles menyebut, anomi masyarakat Maluku Tenggara untuk mengikuti ajang dayung sangat tinggi. Hanya saja, kata dia bahwa ketersediaan peralatan lomba mencakup perahu atau dragon boat maupun dayung belum memadai. 

"Anomi masyarakat sangat baik. Tapi memang, di tahun 2021 hingga tahun 2022 juga kita belum memiliki perahu yang berstandar," imbuhnya. 

Ia mengklaim, andai perahu dayung standar nasional tersedia, Maluku  Tenggara sangat berpeluang menjadi venue kejuaraan dayung bertaraf regional, bahkan bisa skala nasional. 

"Kita (Maluku Tenggara punya peluang untuk menyelenggarakan kejuaraan di tingkat Maluku-Papua minimal atau Indonesia Timur, bahkan bisa sampai tahap kejuaraan nasional. Kita punya peluang untuk itu," tutur Seles

"Bahkan bisa saja kita bekerjasama dengan pengurus besar PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) di Jakarta untuk mengundang tim luar negeri guna berpartisipasi dalam lomba dayung FPMK," lanjutnya. 

Mantan atlet dayung nasional itu berharap kedepan penyelenggaraan event dayung di Maluku Tenggara makin lebih berkualitas. 

Seiring itu juga, selain menjadi sarana pengembangan olahraga prestasi, Seles berharap kejuaraan dayung ini mampu berkontribusi untuk menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara ke Maluku Tenggara. 

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar