Marrin News

Difasilitasi LAPPAN, Dinkes ProMal Gelar Lokakarya Pengelolaan Vaksin Efektif di Langgur

Dokumentasi kegiatan lokarkarya pengelolaan vaksin yang efektif oleh Dinkes Provinsi Maluku, di Hotel Suita Langgur-Kabupaten Maluku Tenggara, pada 19-21 Oktober 2022. Foto: LAPPAN. 

Reporter | Editor: Gerry Ngamel

LANGGUR, MARRINnews.com - Dinas Kesehatan Provinsi Maluku bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara serta Yayasan LAPPAN dan Unicef Pewakilan Maluku menggelar lokakarya bertajuk pengelolaan vaksin yang efektif. 

Lokakarya kolaborasi tersebut difasilitasi oleh Yayasan LAPPAN (Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak). Adapun kegiatan diselenggarakan di Hotel Suita Langgur, Maluku Tenggara selama tiga hari, mulai 19-21 Oktober 2022. 

Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tenggara dr. Katrinje Notanubun hadir dan membuka kegiatan lokakarya tersebut. Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual DR. M. Subhan Labetubun. 

Dalam sambutannya, dokter Katrinje mengatakan bahwa salah satu kebijakan program imunisasi adalah menekankan pelayanan yang bermutu. Menurut dia, pemberian pelayanan imunisasi yang bermutu mencakup penanganan rantai vaksin secara khusus, sejak mulai diproduksi. 

Ia pun menghimbau tenaga kesehatan agar benar-benar memantau, memeriksa dan memastikan bagaimana persiapan rantai dingin dari vaksin. 

"Beberapa vaksin yang sensitisif terhadap panas seperti polio, BCG, campak rubela. Ada pula vaksin yang sensitif terhadap beku misalnya Hb0. Untuk menjamin kualitas pelayanan imunisasi maka potensi vaksin sangatlah penting," sebut dokter Ketty, sapaan akrab Kepala Dinkes Maluku Tenggara. 

Dokter Ketty lanjut mengatakan, lokakarya ini sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk bagaimana mengelola vaksin, peralatan rantai vaksin dan tempat menyimpan atau mendistribusikan vaksin sehingga vaksin benar-benar terjaga kualitasnya.  

Sementara itu, berdasarkan keterangan pers tertulis dari LAPPAN, lokakarya kali ini dilaksanakan untuk membahas soal jaminan kualitas kualitas pelayanan imunisasi dan pengelolaan vaksin. Dinas kesehatan dan fasilitas farmasi di Maluku harus menjamin penataan dan suhu penyimpanan vaksin sesuai SOP yang telah ditetapkan. 

"Dalam pengelolaan vaksin, peralatan rantai vaksin juga menjadi hal yang paling utama sebagai tempat untuk menyimpan/membawa atau mendistribusikan vaksin sehingga vaksin benar-benar terjaga kualitasnya," tulis LAPPAN dalam keterangannya. 

Dikatakan lebih lanjut, untuk mempertahankan potensi vaksin dalam program imunisasi membutuhkan faktor-faktor pendukung. Faktor pertama berkaitan dengan kecukupan peralatan pengelolaan rantai dingin vaksin. Lalu, faktor kedua mengenai pengetahuan dan sikap petugas dalam pengelolaan vaksin. 

Sementara dari sisi infrastruktur, menurut LAPPAN, Provinsi Maluku masih berjuang dengan distribusi vaksin karena kesenjangan wilayah dan geografis yang sulit dijangkau. Meski demikian, upaya dalam memberikan layanan ke tempat-tempat yang paling terpencil masih terus dilakukan. 

LAPPAN melaporkan sesuai hasil penelitian EVM (Effective Vaccine Management) yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI bersama UNICEF tahun 2011 dan 2012, diketahui banyak peralatan rantai vaksin yang tidak dikelola dengan benar sehingga banyak terjadi kerusakan vaksin. 

Begitu pula dengan hasil penilaian EVM di 18 instalasi farmasi Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2021, menunjukkan bahwa tidak ada satupun instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi yang mencapai score 80 persen. Dalam penilaian tersebut Provinsi Maluku hanya mencapai score 39,5 persen. 

"Untuk itu diperlukan penguatan penerapan management rantai dingin vaksin dan pengelolaannya yang baik sejak vaksin diturunkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku ke dinas kesehatan kabupaten/kota hingga digunakan di fasilitas pelayanan tingkat pertama atau puskesmas," kata pihak LAPPAN. 

Foto: LAPPAN

Peserta Antusias Ikuti Lokakarya

Workshop menghadirkan narasumber dari kalangan tenaga medis yakni Hans Tanikwele (Dinkes Maluku), Kepala Pengelola Program Imunisasi, Toria Sangadji, Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Maluku, Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Tual, Abdullah Aziz (Kepala Bidang P2P Dinkes Maluku Tenggara). Ada pula Elda L. Hutapea (Unicef Perwakilan Maluku), Health Officer Imunisasi serta Daud Samal (Konsultan Unicef Perwakilan Maluku. 

Adapun kegiatan melibatkan peserta sebanyak 40 orang. Mereka terdiri dari satu staf pengelola imunisasi dan pengelola gudang vaksin Dinas Kesehatan Maluku Tenggara, satu staf pengelola imunisasi dan gudang vaksin Kota Tual, petugas gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 15 orang pengelola vaksin di Puskesmas kota Tual serta 20 orang pengelola vaksin di Puskesmas Maluku Tenggara. 

Pantauan MARRINnews.com, peserta terlihat begitu sangat antusias mengikuti kegiatan lokakarya ini. Beberapa peserta sangat aktif. Mereka berbagi pengalaman terkait dengan pengelolaan vaksin efektif di wilayah kerja puskemas masing-masing. 

Direncanakan pada hari ketiga, Jumat (21/10/2022) besok, peserta akan melakukan kunjungan di enam puskesmas yang direkomendasikan, tiga puskesmas di wilayah Kota Tual dan tiga lainnya puskesmas di Maluku Tenggara. 

Kunjungan ini untuk melihat keberadaan lokasi penyimpanan vaksin, pemeliharaan dan distribusi sesuai dengan SOP Kementerian Kesehatan. 

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar