Marrin News

Wujud Toleransi Sejati di Pesparani IV Maluku, Uskup Senno Ungkap Kebanggaan Umat Katolik

Uskup Diosis Amboina Mgr. Senno Ngutra saat menyampaikan sambutannya pada acara serimoni pembukaan Pesparani IV Maluku di Kota Tual, Minggu (25/9/2022). Foto: Diskominfo Tual. 

Penulis | Editor: Gerry Ngamel

TUAL, MARRINnews.com - Uskup Diosis Amboina, Monsinyur (Mgr) Seno Ngutra menyampaikan rasa bangga Umat Katolik kepada seluruh insan Pemerintahan dan masyarakat di Provinsi Maluku, atas segala bentuk dukungan mereka pada penyelengaraan pesta paduan suara gerejani (Pesparani) Katolik IV Maluku, yang dilangsungkan di Kota Tual.

Kebanggaan itu diungkapkan langsung Uskup Seno saat menyampaikan sambutannya pada acara serimoni pembukaan Pesparani IV Maluku, yang dilangsungkan di Lapangan Lodar El Kota Tual, Minggu (25/9/2022) malam. 

"Sebagai Uskup Diosis Amboina, mewakili umat Katolik yang berdiam di Provinsi Maluku ini, baik di kabupaten/kota, malam hari ini dan yang akan datang tentunya kami merasa sangat bahagia, merasa senang bahwa Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Maluku hingga seluruh kabupaten/kota dan secara khusus lagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual, DPRD serta Masyarakat Kota Maren atas sambutan yang hangat dan luar biasa ini. Ini mengungkapkan rasa persaudaraan dan toleransi yang sejati. 

Uskup Seno menilai, perhatian pemerintah dan masyarakat, baik Kristen Protestan maupun Muslim Maluku bagi Umat Katolik melalui pelaksanaan Pesparani Katolik adalah wujud nyata dari sebuah keindahan hidup. 

Keindahan itu, kata Uskup, memberikan rasa kebanggaan tersendiri dalam diri Umat Katolik yang berdiam di Bumi Raja-Raja, Maluku. 

"Pesparani Katolik ini adalah wujud nyata perhatian Pemerintah, baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota kepada kami umat dan masyarakat Katolik. Karena itu adalah sebuah keindahan bahwa bapak-bapak dan ibu-ibu semua memberikan rasa bangga dalam diri kami sebagai masyarakat Provinsi Maluku dan teristimewa lagi di Kota Tual yang terkasih ini," tutur Uskup Seno. 

Lebih lanjut, Uskup Seno menerangkan, Pesparani di Indonesia lahir dari Provinsi Maluku. 

"Kita (Provinsi Maluku) adalah ibu yang melahirkan Pesparani Nasional di Indonesia. Karena itu, lewat Pesparani ini, mari kita wujudkan toleransi, persatuan dan kesatuan sehingga Indonesia maju, Provinsi Maluku yang maju dapat kita rasakan," tegas dia. 

Sementara itu, Wali Kota Tual Adam  Rahayaan menyatakan pelaksanaan Pesparani bukan hanya menjadi milik umat Katolik semata, tetapi juga milik semua umat beragama. 

"Pelaksanaan Pesparani ini, bukan saja menjadi milik saudara-saudara umat Katolik saja tetapi juga menjadi milik semua umat beragama di daerah ini. Sebagaimana para pendukung acara tidak berasal hanya dari Katolik dan Protestan saja, akan tetapi keterlibatan Muslim mendominasi susunan panitia dan pendukung acara ini," ujar Adam. 

Bertolak dari partisipasi umat Katolik dan Kristen Protestan dalam pelaksanaan MTQ  Maluku di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar beberapa bulan kemarin, Wali Kota bilang, hal sebaliknya terjadi pula dalam perhelatan Pesparani IV Maluku di Kota Tual. 

"Bila pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Maluku di Saumlaki didominasi oleh Katolik dan Kristen Protestan untuk mensukseskan MTQ dalam kondisi jumlah warga Muslim hanya 4 persen saja, maka kami (Pemerintah dan warga Kota Tual, red) ingin menunjukan suksesnya Pesparani IV Maluku di Kota Tual dalam keadaan jumlah umat Katolik hanya 0,4 persen saja," ungkap Adam. 

Bentuk dukungan lain, lanjut kata Wali Kota, rumah-rumah warga Kristen Protestan dan Muslim juga digunakan untuk menampung kontingen Pesparani. 

Menurut dia, wujud dari partisipasi tersebut menunjukan rasa persaudaraan yang tinggi, sekaligus menjadi bukti identitas nilai Kota Tual sebagai salah satu kota toleransi terbaik di Indonesia. 

Sebagai simbol dari toleransi di Kota Tual ini, Pemerintah daerah setempat telah mengabadikannya dalam miniatur tiga rumah ibadah di kawasan Lapangan Lodar El, Kota Tual. 

Untuk diketahui, perhelatan Pesparani IV Maluku di Kota Tual,  mulai dihelat sejak 25 September 2022 setelah secara resmi dibuka oleh Gubernur Maluku Murad Ismail pada Minggu (25/9/2022) malam.

Sementara acara penutupan, direncanakan berlangsung pada Kamis (29/9/2022). Wakil Gubernur Barnabas Orno akan hadir mewakili Gubernur dalam acara penutupan tersebut.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar