Kontingen Kabupaten Maluku Tenggara tampil dalam parade kontingen Pesparani ke-4 Maluku di Kota Tual, Sabtu (24/9/2022). Foto: Gerry Ngamel. |
Penulis | Editor:
Gerry Ngamel
TUAL, MARRINnews.com – Sebelas kontingen tampil memukau
dalam parade Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-4 tingkat
Provinsi Maluku di Kota Tual, Sabtu (24/9/2022). Atraksi para kontingen mampu menyedot
perhatian warga yang memenuhi lintasan jalan-jalan utama Kota Tual.
Parade dibuka oleh Gubernur Maluku Murad Ismail. Ia didampingi
Wakil Wali Kota Tual Adam Rahayaan.
Adapun 11 kontingen berasal dari seluruh kabupaten/kota di
Maluku. Kabupaten Kepulauan Aru sebagai juara bertahan memimpin parade, dimulai
dari depan Balai Kota Tual.
Diikuti Kabupaten Buru, Seram Bagian Timur (SBT), Seram
Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah (Malteng), Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku
Barat Daya (MBD), Kota Ambon, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Maluku Tenggara (Malra),
dan Kota Tual.
Setiap kontingen menampilkan ciri khas budaya lokal daerahnya masing-masing. Seperti halnya kontingen
Maluku Tengara menampilkan kisah penyebaran ajaran agama Katolik di Nusantara,
dipadukan dengan tarian adat Kei. Kontingen ini juga menampilkan dekorasi kendaraan
parade berbentuk Gereja Katolik, di atasnya ada gambar Uskup Mgr. Johannes
Aerts dkk.
Ada juga dari Kota Tual. Kontingen dari negeri berjuluk Bumi
Maren menghiasi kendaraannya berbentuk Masjid. Simbol Mesjid ini menyiratkan kehidupan
toleransi umat Katolik yang bermukim di tengah wilayah dengan penduduknya mayoritas
Muslim.
Tak ketinggalan, kontingen dari Maluku Barat Daya juga menghiasi
kendaraan parade mereka dengan berbagai kerajinan tangan. Uniknya, terdapat tanduk
banteng di atas kenderaan tersebut. Hal ini menunjukkan MBD sebagai daerah penghasil
banteng terbanyak di Provinsi Maluku.
Kemudian, ada juga dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT)
yang menghiasi kendaraan parade menyerupai perahu belan, bertuliskan “Kumal
Duan Lolat”. Kontingen KKT tampil dengan peserta parade terbanyak.
Di sepanjang perjalanan, dimulai dari titik start hingga finish,
kontingen Bumi Duan Lolat tak henti bernyanyi lagu khas “amar dawan e” sembari
menari. Aksi kontingen ini mampu mengguncang penonton yang berderet sepanjang jalan
ibukota Tual.
Selanjutnya, dari Bumi Saka Mese Nusa, kontingen Kabupaten Seram
Bagian Barat menampilkan kekhasannya sebagai salah satu daerah penghasil
cengkeh dan pala. Begitu juga Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang memamerkan
cengkeh dan pala lewat spanduk di kendaraan berbentuk rumah adat.
Sementara juara bertahan Pesparani Maluku yang dipimpin
langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey, menampilkan pakaian
adat Bumi Jargaria. Kendaraannya juga didekorasi berbentuk perahu belan. Kontingen
Aru menjadi salah satu kontingen yang tampil heboh.
Perarakan kontingen Pesparani Katolik ke-4 tingkat Provinsi
Maluku berakhir di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Tual. Di sini, sebagian
dari kontingen kembali menunjukan aksi tarian dan nyanyian.
Kabupaten Maluku Tenggara salah satunya. Sejumlah perempuan dari kontingen Malra menampilkan tarian yerik diiringi lagu “Sosok Evav”. Ada juga dari kontingen MBD menyanyikan lagu daerah mereka, lalu menyeru-nyerukan dengan lantang identitas ‘Kalwedo Kalwedo Kalwedo'.