Pemukiman warga Kiom, Kota Tual. Foto: istimewa |
Penulis |
Editor: Gerry Ngamel
TUAL, MARRINnews.com - Akhir pekan ini pesta paduan
suara gerejani ke-IV Provinsi Maluku akan dihelat di Kota Tual. Ajang seni budaya Umat Katolik dalam bentuk
pagelaran lomba musik liturgi dan nyanyian tersebut diagendakan berlangsung selama
6 hari, dimulai 24-30 September 2022.
Tingkat persiapan, baik dari venua kegiatan hingga akomodasi
penginapan dan sarana penunjang lainnya bagi peserta, disebut-sebut telah dipersiapkan
dengan baik. Sebagai tuan rumah, Pemerintah daerah dan warga Kota Tual tentunya
ingin menyajikan pelayanan terbaiknya.
“Kami siap untuk memberikan pelayanan terbaik, siap,” kata Ketua
Umum Panitia Pesparani ke-4 Maluku di Tual, Ahmad Yani Renuat saat menyambut kehadiran
kontingen, Selasa (20/9/2022) malam.
Tingkat keterisian hotel dan penginapan di Tual dipastikan akan
cukup tinggi. Rumah-rumah warga pun bakal menjadi alternatif tempat menginap peserta.
Mengantisipasi hal tersebut, warga Islam dan Kristen Protestan
di Bumi Maren, Kota Tual telah menyediakan rumah mereka sebagai tempat inap sementara
bagi peserta event Pesparani ke-4.
Yani Renuat memastikan, Warga Muslim dan Kristen Protestan Tual
akan mendukung perhelatan pesta paduan suara gerejani katolik. Dukungan yang
diberikan salah satunya, yakni menyediakan rumah inap kepada peserta atau
kontingen dari tiap kabupaten/kota.
Dukungan ini sendiri, lanjut kata Sekda Kota Tual ini bahwa merupakan
bentuk solidaritas dan toleransi umat beragama. Dibalik itu, Kota Tual hendak menegaskan
identitasnya sebagai kota toleransi di Indonesia, sebagaimana telah dinobatkan Pemerintah,
beberapa tahun kemarin.
“Sebagai kota toleransi di Indonesia maka ada warga-warga
Islam yang juga menyediakan rumah-rumah penduduk untuk ditempati oleh peserta
Pesparani,” ujar Ahmad Yani dalam keterangannya kepada awak media di kawasan Pelabuhan Yos Sudarso, Selasa (20/9) malam.
“Kemudian ada juga warga kita dari Protestan di beberapa
kampung seperti Taar juga siap untuk menerima basudara kita, kontingen
Pesparani yang notabenenya beragama Katolik,” kata dia menambahkan.
Menurut Yani, rumah-rumah warga tersebut memenuhi standar kelayakan
inap. “Kapasitas dan kualitas rumah-rumah yang disediakan tentunya sudah kami
perhatikan, mulai dari ketersediaan air, listrik dan tempat tidur yang layak
sehingga dapat terpenuhi dengan baik,” imbuhnya.
Kota Tual merupakan kota dengan mayoritas penduduk beragama
Islam, mencapai 74,91 persen (Data BPS 2019). Meski demikian, tak menyurutkan semangat
warga Muslim Tual untuk terlibat langsung dalam mensukseskan perhelatan Pesparani
ke-4 tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual.
“Keterlibatan komponen masyarakat dan agama di Kota Tual harus
mampu menunjukan sikap sebagai tuan rumah yang baik. Mari, bersama-sama kita wujudkan
Kota Tual sebagai kota beriman,” pungkas Yani Renuat.