Marrin News

Hari I Festival Budaya ‘Nen Dit Sakmas' 2022, Ada Karnaval Unik Pelajar SD-SMP Malra

Salah satu peserta parade karnaval budaya di Maluku Tenggara, Jumat (2/9/2022). Tampak mengenakan busana adat Kei dengan ornamen daun janur kuning yang diseliplakan dalam bakul sebagai simbol perjuangan Nen Dit Sakmas. Sumber foto: Gerry Ngamel. 

Penulis | Editor: Gerry Ngamel

LANGGUR, MARRINnews.com – Festival Budaya Kei ‘Nen Dit Sakmas' 2022 kembali dilangsungkan di Kabupaten Maluku Tenggara. Festival dibuka dengan parade karnaval budaya, diikuti 75 peserta perwakilan pelajar dari SD dan SMP se-Maluku Tenggara.

Karnaval peringatan Hari Nen Dit Sakmas ke-4 ini dibuka langsung oleh Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun, di depan Kantor Camat Kei Kecil, Jumat (2/9/2022). Karnaval diawali dengan pertunjukan marching band dari kelompok peserta didik asal SMP Santa Theresia Langgur.

Ratusan pelajar peserta karnaval nampak mengenakan beragam motif busana adat Kei. Ada juga yang mengenakan pakian adat daerah lain seperti Aceh, Jawa, Sulawesi dan Bali.

Nampak pula busana muslim hingga ornamen dan busana biarawan Katolik yang dikenakan Siswa SMP Seminari Santo Yohannes XXIII  Langgur. Meski terdapat beragam corak busana, identitas Suku Kei masih terlihat melekat dalam parade karnaval kali ini.

Dalam karnaval kali ini juga, peserta menyuguhkan ragam seni khas Kei berupa alunan tipa gong dan tarian adat. Seperti halnya yang ditampilkan siswa-siswi SD dan SMP se-Kecamatan Kei Kecil Barat. Mereka beratraksi tarian Tabob (penyu belimbing) di permukaan aspal, sepanjang rute perjalanan.

Peserta karnaval dari SD dan SMP se Kecamatan Kei Kecil Barat memperagakan tarian Tabob. Sumber foto: Gerry Ngamel. 

Menariknya juga, terdapat kelompok peserta membawa atribut yang didalamnya terpampang isi Hukum Larvul Ngabal. Ada pula peserta menampilkan ornamen atau simbol-simbol yang dibawakan Nen Dit Sakmas dalam menempuh perjalanan adat di masa lampau. 

Masyarakat Maluku Tenggara sangat antusias dengan memadati pinggir jalan sepanjang rute karnaval, dari pelataran Kantor Camat Kei Kecil menuju kawasan Gedung Serbaguna Larvul Ngabal Langgur. Warga terlihat bersorak sukacita, juga bertepuk tangan menyemangati peserta karnaval.

Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun saat membuka gelaran parade karnaval budaya di Maluku Tengara, Jumat (2/9/2022). Sumber foto: Gerry Ngamel

Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun menyebut, festival budaya ‘Nen Dit Sakmas’ merupakan agenda tahunan sejak ditetapkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara pada 2019.

Festival budaya ini, lanjut kata dia, sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh gender Kei, Nen Dit Sakmas. Selain itu, dapat menjadi corong pelestarian khazanah budaya Kei dan Hukum Adat Larvul Ngabal.

“Mudah-mudahan melalui festival ini, masyarakat Kei lebih mengenal dan mengenang sosok Nen Dit Sakmas yang telah menjadi inisiator perubahan tatanan hidup orang Kei di masa lampau,” ujar Bupati Thaher kepada wartawan saat ditemui di pelataran Gedung Serbaguna Larvul Ngabal usai parade karnaval.

Sementara itu, Berdasarkan data panitia penyelenggara, festival Budaya Kei di Maluku Tenggara akan berlangsung hingga acara puncak peringatan Hari Nen Dit Sakmas, pada 7 September 2022 mendatang.

Tak hanya karnaval, sejumlah event budaya akan ditampilkan di titik lokasi berbeda, di Bumi Larvul Ngabal, Maluku Tenggara.

Diantaranya pentas seni (2-5 September 2022). Lomba tarian sawat, nyanyian adat ngel ngel dan wa'war, snehat, puisi dan stand komedi dalam bahasa Kei (3-4 September 2022).

Kemudian, ada pameran budaya pada 3-6 September 2022. Dan napak tilas perjalanan Nen Dit Sakmas, pada 5 September 2022.

Untuk karnaval, dilangsungkan selama dua hari. Hari pertama diikuti oleh siswa-siswi SD dan SMP. Sementara di hari kedua melibatkan Siswa SMA dan kelompok masyarakat umum dari perwakilan tiap desa di Kabupaten Maluku Tenggara.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar