Marrin News

Hakiki "Kemenangan" OMK Malra Dibalik PS Campuran Pesparani IV Maluku

Orang Muda Katolik Maluku Tenggara tengah bernyanyi saat mengikuti ajang Pesparani IV Maluku di Kota Tual, kategori lomba Paduan Suara OMK Campuran, Selasa (27/9/2022). Foto: Reinhard Janwarin.

Penulis | Editor: Gerry Ngamel

TUAL, MARRINnews.com - Lanjutan Pesparani ke-4 Maluku, kategori paduan suara Orang Muda Katolik (OMK) campuran sudah mencapai babak final. Ada tujuh tim atau peserta yang bertanding di fase ini adalah Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Kota Ambon, Buru Selatan, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Aru, dan tuan rumah Kota Tual.

Tujuh OMK perwakilan kabupaten/kota di Provinsi Maluku itu pun sudah melakoni laga finalnya pada Selasa (27/9/2022), dimulai pukul 16.50 WIT dan berakhir pukul 19.15 WIT.

Satu per satu peserta unjuk kebolehan. Lagu "Sicut Cervus Desiderat" ciptaan Giovanni Pierluigi da Palestrina menjadi lagu yang wajib dibawakan oleh peserta tiap tampil. Mereka juga menyanyikan satu lagu pilihan dan lagu etnik.

Tuan rumah 'OMK Kota Tual' menjadi peserta pertama yang tampil. Setelahnya, paduan suara OMK Maluku Tengah dan menyusul OMK Kota Ambon.

Panggung kemudian diambil alih oleh paduan suara OMK Maluku Tenggara (Malra). Mereka mendengungkan tiga lagu secara beruntun berupa lagu wajib "Sicut Cervus Desiderat", lagu pilihan "Jadilah Garam dan Terang Dunia" dan lagu "Gloria" sebagai lagu etnik.

Dibelakang Maluku Tenggara, ada paduan suara dari OMK Kabupaten Buru Selatan. Dilanjutkan dengan penampilan OMK Kepulauan Tanimbar. Sementara penampilan terakhir oleh paduan suara OMK Kepulauan Aru.

Vocal dari setiap peserta berpadu dalam harmoni yang merdu. Mereka juga terlihat mampu mempersembahkan penampilan menarik nan bervariasi.

Selain soal vokal, kreativitas mereka juga terlihat dari pemilihan kostum, juga alat musik daerah yang disertakan saat menyanyikan lagu etnis. Banyak diantara mereka berhasil mencuri perhatian lewat busana dan alat musik yang dikenakan. Tentunya ada berwarna-warni, mengkilat, aksen bunga, motif religi hingga kedaerahan.

Seperti halnya peserta dari OMK campuran Maluku Tenggara, kaum wanita mengenakan setelan terusan brokat merah berpadu hitam diatasnya. Sementara kaum pria mengenakan kemeja lengan panjang warna hitam berpadu orange dibagian depan atas, dan celana kain panjang berwarna hitam. Selain juga, ada 3 penabuh tipa yang mengenakan busana adat Kei. 

Tim OMK Maluku Tenggara saat melantunkan lagu etnis pada perhelatan lomba paduan suara OMK campuran, Pesparani IV Maluku, di Gereja St. Fransiskus Xaverius Tual. Foto: Reinhard Janwarin. 

Optimis Juara

Penampilan Orang Muda Katolik dari Kabupaten Maluku Tenggara pada cabang paduan suara OMK campuran terkesan luar biasa. Mereka tampil memukau selama bernyanyi dibawah komando sang “dirigen” Yuliana Kaneu Teniwut.

Atas penampilan tersebut, tak ayal seisi Gereja Santo Fransiskus Xaverius Tual bertepuk tangan sembari bersorak sorai diakhir penampilan mereka. Ada pula penonton yang memberikan pujian.

Lantas, dibalik kegemilangan itu, sang dirigen mengaku deg-degan. Walau begitu, ia  bersyukur bisa menunjukan ekspetasi bersama OMK Maluku Tenggara.

“Eksaited, deg-degan pastinya karena ini pengalaman pertama saya mengikuti Pesparani,” ujar Yuli kepada MARRInews.com usai mengikuti perlombaan.

“Bersyukur karena teman-teman OMK bisa bekerjasama dengan baik sehingga semuanya bisa menampilkan yang terbaik,” kata Yuli menambahkan.

OMK Maluku Tenggara sendiri menempuh masa pelatihan selama kurang lebih 5 bulan, sejak April 2022. Selama itu, menurut Yuli, pelatihan berjalan baik.

Di balik semua perjuangan yang telah dilakukan mereka, Yuli meyakini OMK Maluku Tenggara bisa meraih juara pertama pada kategori paduan suara OMK campuran.

“Harus yakin, Maluku Tenggara juara, juara satu,” ucap Yuli dengan lantang.

Hakiki Kemenangan

Senada dengan Yuli, sang pelatih Arifin Zeinnola mengungkap kebanggaannya melihat OMK Maluku Tenggara bisa menampilkan kualitas diri secara maksimal. Meski, dia mengaku ada hal yang ditemukan kurang dalam tim OMK Maluku Tenggara saat masa pelatihan.

“Mereka (OMK Maluku Tenggara) tampil sangat bagus, bahkan energi mereka lebih besar dan lebih bagus dari apa yang dicapai sebelumnya. Saat latihan-latihan masih kurang tapi ketika tampil bisa tampil dengan maksimal. Itu suatu hal yang saya syukuri,” kata Arifin kepada Wartawan MARRINnews.com

Dia menambahkan, OMK Maluku Tenggara sudah berjuang dengan sungguh-sungguh. OMK Maluku Tenggara juga, baginya, sudah memahami bagaimana menyanyi paduan suara yang sesuai kapasitas dan kelas kompetisi.

“Teman-teman sudah memperjuangkan ini dengan sungguh-sungguh. Saya senang bisa melihat perkembangan peserta dari OMK ini (Maluku Tenggara), yang tadinya masih belajar dan sekarang mencapai titik penampilan yang seperti ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya,” kata Pria Jakarta itu.

Perolehan juara harus bisa didapatkan oleh OMK Maluku Tenggara, sebagaimana hasil yang telah mereka tampilkan. Namun, Arifin berpendapat bahwa hakiki dari sebuah kemenangan adalah soal bagaimana sistem mentalitas dan karakter Pemuda Katolik dapat terbentuk melalui suatu kompetisi.

Sisi kemenangan lain, lanjut kata dia, bahwa OMK Maluku Tenggara sudah menunjukan apa yang seharusnya ditunjukan dalam suatu kompetisi bernyanyi “Paduan suara”.

“Jadi, melalui ajang ini (Pesparani), tentunya ini sebuah pengalaman berharga. Tidak sekedar kita menjadi seorang pemenang tapi kita memahami sebuah sistem dan belajar hal-hal yang baik dari sebuah sistem ini,” tegas Arifin.

“Yang penting bagi saya adalah melihat sesuatu yang maksimal ketika ditampilkan,” tambah dia.

Arifin berharap, ilmu bernyanyi yang telah diajarkannya dapat menjadi bekal bagi OMK Maluku Tenggara dalam berbagai aktivitas kehidupan.

Sebab, menurut dia, bernyanyi bukan saja soal vocal, tapi bagaimana melalui bernyanyi bisa membentuk sebuah perilaku dan karakter yang baik sebagai seorang Pemuda Katolik.

“Pemuda yang baik adalah pemuda yang mau mencapai sistem tujuan yang baik. Itu yang lebih penting bagi saya, dibandingkan sebuah kemenangan,” imbuhnya.

“Tentu saja kita berharap tentang menang. Tapi sebuah sistem nilai yang baik, yang didapatkan dari sebuah latihan yang panjang ini, semoga dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan yang lain,” pungkas Arifin.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar