![]() |
Potret tradisi Yail Vat Morlean yang akan disuguhkan pada festival kebudayaan perdana di Desa Wisata Soinrat, 30-31 Agustus 2022. Sumber foto: Phina Sangur |
Penulis | Editor : Gerry Ngamel
LANGGUR, MARRINnews.com — Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) Desa Wisata Soinrat merintis sebuah festival kebudayaan untuk mempromosikan
pariwisata. Festival itu dirancang dan diorganisir sepenuhnya oleh pokdarwis, pemerintah
desa dan masyarakat setempat.
Festival Yail Vat Morlean, begitu lah pergelaran ivent
kebudayaan tersebut dinamai, dengan bertajuk 'Bangun pariwisata, jaga tradisi
leluhur'.
Pokdarwis Soinrat menilai kegiatan budaya sangat menarik
untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata, karena jarang ditemui di wilayah
perkotaan. Salah satunya ritual adat yail vait morlean.
Yail Vat Morlean adalah ritual perarakan perempuan luar
desa atau daerah Kepulauan Kei yang menikah dengan pria Soinrat.
Dalam upacara adat ini, si perempuan diperkenalkan kepada
kampung atau desa termasuk insan leluhur, sekaligus mengenalkan kampung kepada
si perempuan.
“Ritual ini memiliki potensi kearifan budaya, sarat makna
dan nilai-nilai adat. Jadi kami berinisiatif untuk mengangkat dan mengemasnya secara
apik sebagai destinasi wisata budaya yang menarik, tanpa meniadakan kekhasannya,”
kata Ketua Pokdarwis Soinrat, Phina Sangur kepada Wartawan MARRINnews di
Langgur, Rabu (10/8/2022).
Phina menyebut Festival Yail Vat Morlean baru
pertama kali diadakan di Desa Soinrat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku
Tenggara, Maluku. Festival tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari, pada
30-31 Agustus 2022, bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ke-2 Pokdarwis
Desa Wisata Soinrat.
Dalam festival nanti, kata dia, menampilkan prosesi ritual
yail vat morlean, didalamnya mencakup kesenian tradisional wa'war atau
nyanyian adat.
Ada pula sajian produk kuliner dan kerajinan khas setempat. Sajian
ini dikemas dalam grand opening soinrat souvenir shop.
Wisatawan atau pengunjung juga akan dihantar berkeliling menikmati
sejumlah destinasi 'vilage explore’ di Desa Wisata Soinrat.
“Untuk festival YVM diadakan di hari kedua (31/8), bertepatan
dengan perayaaan HUT Pokdarwis ke-2. Sementara souvenir shop dan village explore
di hari pertama (30/8),” terang Phina.
Ia memastikan bahwa akan ada banyak suguhan kegiatan menarik
lainnya yang dipadukan dalam kegiatan festival nanti, baik pada hari pertama maupun
di hari kedua.
Phina menambahkan, setiap pengunjung bakal disediakan juga akomodasi
homestay selama perhelatan festival.
“Bagi siapa saja yang mau ikut berpartisipasi dalam festival
YVM dapat menghubungi langsung panitia penyelenggara. Sehingga kami bisa menyediakan
homestay sesuai kebutuhan. Home stay ini gratis,” kata dia.
Dibalik Visi,
Pariwisata sebagai Wahana Pelestarian Kebudayaan
Dibalik penyelenggaraan Festival YVM mendatang, Phina katakan,
Pokdarwis Desa Wisata Soinrat mengusung impian besar menjadikan Desa atau Ohoi Soinrat
sebagai desa wisata yang berkualitas, berbudaya, berbasis ekowisata dan berkelanjutan.
Pokdarwis Soinrat pun menjajaki kemungkinan menjadikan tradisi
yail vait morlean sebagai iven kebudayaan tahunan. Selain dipadukan dengan tradisi
atau budaya lainnya yang dimiliki masyarakat setempat.
“Kami berencana juga untuk memasukan tradisi yail vat morlean
kedalam agenda Festival Meti Kei 2023,” imbuhnya.
Phina menekankan, tradisi atau elemen budaya di Desa Soinrat
yang nantinya ditumbuhkembangkan, bukan saja untuk kepentingan pariwisata, melainkan
adalah untuk dikonsumsi dan dipelihara oleh masyarakatnya sendiri.
Sebab, menurut dia, pariwisata merupakan wahana yang sangat baik
dalam pelestarian kebudayaan.
“Kami (Pokdarwis Desa Wisata Soinrat) sudah berkomitmen untuk
menumbuhkan kembali, menjaga dan melestarikan tradisi leluhur. Pembangunan pariwisata
tak akan mengubah tradisi kami, penyesuaian akan dilakukan tetapi nilai dan simbol
dibalik tradisi akan tetap dipegang teguh,” tegas Phina.
Pokdarwis Soinrat optimis, penyelenggaran festival kebudayaan
‘Yail Vait Morlean' dapat berlangsung sebagaimana
visi yang dibangun.
“Kami sudah siap menjalankan festival YVM (30-31/8) mendatang.
Tentunya kami tidak berjalan sendiri, ada dukungan dari berbagai pihak termasuk
pemerintah dan masyarakat Desa Soinrat sendiri,” pungkas Phina.