Penulis | Editor:
Gerry Ngamel
LANGGUR, MARRINnews.com - Bupati Maluku Tenggara Muhammad
Thaher Hanubun berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Maluku Tenggara. Hal
ini demi menciptakan masyarakat yang sehat dan cerdas.
Bupati Thaher juga optimis, penurunan stunting di Kabupaten Maluku
Tenggara (Malra) dapat mencapai target standar nasional 14 persen.
Target tersebut, kata dia, sesuai rencana pembangunan jangka
menengah nasional (RPJMN). Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting di seluruh
wilayah Indonesia harus mencapai 14 persen.
“Pemerintah Kabupaten Malra sangat serius dalam penanganan
stunting. Pemerintah daerah juga bakal menjawab target standar nasional penurunan
stunting 14 persen. Target ini harus dapat diperoleh Kabupaten Malra,” kata Bupati
Thaher dalam Rembuk Stunting Aksi ke-3 di Ruang Rapat Bupati Malra, Jumat (1/7/2022).
Oleh karenanya, Thaher mengingatkan, komitmen dan kerjasama semua
pihak khususnya tim stunting Malra tidak sebatas serimonial, harus ditindaklanjuti
secara konkret.
“Kalau penanganannya dikerjakan bersama-sama dengan modal
persatuan, target 14 persen pasti dapat terwujud,” sebut dia.
Untuk mencapai target, Bupati kembali menekankan, penanganan
harus secara terintegrasi dan berbasis data. Seluruh OPD di lingkungan Pemkab Malra
harus bersinergi menangani stunting.
“Data base stunting harus menjadi perhatian sehingga tidak
kerja asal-asalan. Kerja harus terukur dan sistematis melalui data base yang
dikelola sehingga target sasaran dapat dicapai,” ujar Thaher.
Ia menyebut, tingkat penderita stunting di Maluku Tenggara sejak
tahun 2018 mencapai 30.01 persen. Angka itu kemudian berangsur turun hingga tahun
2022 mencapai 18.55 persen.
“Dari tahun ke tahun angka penurunan stunting sudah baik. Namun,
kinerja kita harus lebih ditingkatkan lagi agar dari 18 persen itu bisa diperoleh
target 14 persen,” tegas Thaher
Bupati berharap, komitmen komponen OPD yang tergabung dalam tim
stunting harus terjaga untuk penanganan stunting. Karena, katanya, permasalahan
stunting sudah menjadi program nasional untuk ditangani secara serius.
“Kita semua wajib melaksanakan demi masyarakat yang ada di Maluku Tenggara tanpa harus melihat dari kedekatan emosional pribadi atau kelompok. Sasaran penanganan stunting harus dilakukan sesuai dengan area,” pungkas Thaher.