Kondisi jembatan putus di Desa Reyamru, Kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara. Sumber foto: Diskominfo Malra |
Penulis |
Editor: Gerry Ngamel
MALUKU, MARRINnews.com – Sebuah jembatan di Pulau Kei
Besar, Kabupaten Maluku Tenggara dilaporkan ambruk. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya
di Desa Reyamru, Kecamatan Kei Besar pada Jumat (24/6/2022) sekitar Pukul 13.00
WIT.
Jembatan tersebut merupakan penghubung ruas jalan antara
Desa Reyamru, Ngurdu ke Desa Fako-Hollat dan ke Desa Ohoiraut, Kecamatan Kei Besar
Utara Timur. Panjang jembatan itu mencapai 10 meter, dengan lebar 7 meter.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Marrinnews.com, disebutkan
bahwa jembatan putus dan ambruk diduga karena adanya pergerakan tanah yang
dipicu hujan deras selama kurang lebih satu minggu terakhir.
Kepala Dinas PUTR Maluku Tenggara (Malra) Herling Priartha membenarkan
soal kondisi jembatan tersebut putus pada Jumat kemarin.
“Iya benar, sekitar jam 1 siang,” ujar Herling kepada
Marrinnews.com saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (25/6) pagi.
Meski begitu, Herling katakan, dirinya belum bisa
menyimpulkan kondisi kerusakan jembatan.
“Hari ini tim survey di lapangan, nanti hasilnya kita rilis,”
sebut dia.
Sementara itu, Bupati Malra M. Thaher Hanubun mengatakan, dirinya
tengah berada di Ambon dengan sejumlah pimpinan OPD Malra untuk melakukan tatap
muka bersama Pemerintah Provinsi Maluku di Ruang Rapat Lantai VI Kantor
Gubernur.
Pertemuan pada Jumat (24/6/2022) itu juga dihadiri Anggota
DPRD Maluku Dapil VI diantaranya Amir Rumra, Saudah Tuanakotta Tethool, Benhur
G. Watubun, dan Mumin Refra.
Lantas, saat mendapat informasi bencana jembatan putus di
Desa Reyamru, ia langsung menyampaikannya dalam pertemuan dimaksud.
Persoalan jembatan itu pun, lanjut kata dia, mendapat respon
baik dan dibahas secara intensif di dalam rapat.
“Alhamdulillah-Puji Tuhan, terkait jembatan putus di Desa
Reyamru mendapat respon dan perhatian yang sangat baik,” ujar Thaher di Ambon,
Sabtu (25/4).
Bupati menambahkan, empat anggota DPRD Maluku asal Dapil VI memberikan
dukungan penuh terhadap penanganan jembatan tersebut.
Rapat koordinasi Pemkab Maluku Tenggara bersama Pemprov Maluku dan Anggota DPRD Maluku di Ruang Rapat Lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Jumat (25/6/2022). Sumber foto: Diskominfo Malra |
Tanggap
Cepat
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara bersama Anggota DPRD
Provinsi Maluku asal Dapil VI dan Pemerintah Provinsi Maluku saling
berkoordinasi untuk langsung bergerak cepat menangani jembatan putus tersebut.
Bupati Thaher menjelaskan, jembatan di Reyamru berada di
ruas jalan Sp.Ngurdu-Fako-Hollat-Ohoiraut dengan status jalan provinsi. Jembatan
ini sendiri merupakan satu-satunya akses penghubung menuju kawasan utara timur Kei
Besar sehingga perlu penangganan segera.
“Hal ini supaya akses perekonomian, arus barang dan jasa
masyarakat sudah bisa normal kembali,” kata Thaher.
Bupati merinci, ada tiga langkah strategis yang diambil Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara bersama Pemerintah Provinsi Maluku serta keempat Anggota
DPRD Maluku dalam rapat kemarin.
Pertama bahwa Tim Dinas PUPR Provinsi Maluku yang sementara
berada di Maluku Tenggara bersama dengan Tim dari Dinas PUTR Maluku Tenggara
segera melakukan survey, penilaian dan perhitungan kebutuhan penyediaan/penggantian
dan/atau pembangunan jembatan Reyamru yang ambruk.
Kedua, Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas PUPR
membangun koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, mencari
solusi cepat berupa penyediaan jembatan darurat/sementara untuk kelancaran
akses masyarakat melintasi jalan di wilayah utara timur.
Ketiga, kebutuhan pembangunan Jembatan Reyamru yang ambruk
akan diprioritaskan dalam penyusunan APBD Perubahan Provinsi Maluku Tahun 2022.
“Tentunya dengan dukungan dan pengawalan Anggota DPRD Provinsi
Maluku serta dengan memohon restu dan dukungan Gubernur Maluku Murad Ismail,” sebut
Thaher.
Bupati pun mengimbau warga masyarakat, khususnya warga di
pesisir utara pulau Kei Besar untuk tetap tenang dan bersabar, serta manaruh kepercayaan
kepada pemerintah.
“Pemerintah daerah tidak akan membiarkan kondisi ini
berlarut-larut, langkah-langkah konkret pemulihan akan didorong secara cepat.Kita
berdoa, semoga semua rencana dan upaya ini mendapat ridho Tuhan yang Maha Esa sehingga
semuanya lancar, dan yang paling penting aktivitas transportasi masyarakat di
ruas jalan tersebut dapat segera pulih,” pungkas Thaher.