Marrin News

Bupati Thaher Canangkan BIAN di Maluku Tenggara, 23 Ribu Anak Jadi Target Imunisasi

Bupati Malra M. Thaher Hanubun menyaksikan langsung pemberian imunisasi kepada tiga siswa/I SD saat pencanangan BIAN di Lapangan Upacara Kantor Bupati Malra, Sabtu (21/5/2022). Sumber foto: Gerry Ngamel

Penulis | Editor: Gerry Ngamel

LANGGUR, MARRINNEWS.com – Bupati Maluku Tenggara (Malra) Muhammad Thaher Hanubun meresmikan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di Kabupaten Maluku Tenggara. Pencanangan berlangsung di lapangan upacara Kantor Bupati Malra, jalan Abraham Koedoeboen Langgur, Sabtu (21/5/2022).

Pencanganan BIAN di Malra ditandai dengan pelepasan balon ke udara dan pemberian imunisasi kepada 3 peserta didik SD. 

Adapun pencanangan BIAN 2022 berskala nasional oleh Kementerian Kesehatan RI, sebagai upaya untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi Covid-19.

“Mulai hari ini imunisasi untuk anak dilakukan di Maluku Tenggara. Pandemi Covid-19 belum berakhir tapi imunisasi harus dilakukan. Pemberian imunisasi jauh lebih besar manfaatnya, ketimbang dampak yang timbul di masa mendatang,” kata Bupati Thaher saat melaunching BIAN di Malra.

Bupati berharap selama pencanangan BIAN di Malra, para orang tua dapat membawa anak-anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin.

“Saya berharap juga kepala sekolah dan para pendidik dapat membantu mengarahkan peserta didik untuk diimunisasi,” imbuh dia.

Bupati Malra foto bersama Wakil Ketua DPRD, Kadinkes dan staf Dinkes Malra serta pimpinan Forkompimda usai peresmian pencanganan BIAN di Maluku Tenggara, Sabtu (21/5/2022). Sumber foto: Gerry Ngamel

Kepala Dinas Kesehatan dr. Katrinje Notanubun menyebut sasaran penerima imunisasi mencakup anak usia 9 bulan hingga -12 tahun. Sementara target cakupan yang diberikan Pemerintah untuk Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 95 persen, dengan jumlah sasaran sebanyak 23.298 anak.

“Kami sangat berharap dukungan masyarakat dan pemerintah ohoi se Kabupaten Maluku Tenggara. Oleh karena usia sasaran anak ini lebih banyak di posyandu dan sekolah,” kata dokter Ketty, sapaan akrab Kepala Dinkes Malra kepada wartawan usai kegiatan pencanangan BIAN. 

Notanubun menegaskan, pemberian vaksinasi atau imunisasi rutin kepada anak sangatlah penting. Upaya ini untuk meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh anak terhadap campak dan mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) penyakit.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19. Terbanyak di Jawa Barat, disusul Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan DKI Jakarta.

“Dalam dua tahun terakhir kita diperhadapkan pada kondisi pandemi Covid-19, dimana perhatian semua dipusatkan untuk vaksinasi Covid-19 dan penanganan terkait lainnya. Vaksinasi rutin anak pun cukup terganggu, sehingga upaya pencegahan terhadap semua jenis penyakit harus dilakukan sekarang dengan imunisasi,” jelas Notanubun.

Ia menambahkan, pencanangan BIAN secara nasional sudah dimulai sejak 18 Mei 2022. “Untuk Maluku Tenggara diberikan kesempatan selama 30 hari. Mudah-mudahan dalam rentan waktu tersebut target sasaran bisa tercapai,”

Sementara itu, Konsultan Imunisasi UNICEF untuk Provinsi Maluku Daud Samal mengatakan, Kegiatan BIAN dilaksanakan selama satu bulan, dan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia. Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022, meliputi provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.

“Kegiatan BIAN dilaksanakan selama satu bulan dengan target sasaran 95 persen. Apabila target belum tercapai maka daerah bersangkutan masih akan diberikan kesempatan untuk mencari sasaran-sasaran yang belum diimunisasi,” beber Samal.

Dalam pelaksanaan BIAN, sebut Samal, secara teknis pencatatan laporan dilakukan secara manual dan elektronik. “Untuk kelancaran hal ini, kita akan memberikan dukungan dengan membantu aktivitas rekan-rekan tenaga kesehatan di puskesmas selama kegiatan berlangsung,” pungkas Daud Samal.

Dilansir dari lamam resmi Kemenkes, disebutkan bahwa Kementerian Kesehatan telah menyusun 3 strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Pertama, menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.

Kedua, digitalisasi data imunisasi. Kementerian Kesehatan menyiapkan satu aplikasi pencatatan imunisasi secara digital. Yakni Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Tidak ada lagi pencatatan manual di buku, semua data imunisasi anak akan langsung dimasukkan di ASIK yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.

“Aplikasi ini akan kita berikan ke semua Puskesmas dan Dinas Kesehatan, supaya datanya juga ada di Dinas Kesehatan,” sebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ketiga, belajar dari sistem vaksinasi COVID-19, nantinya imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi. Sehingga Pemda maupun tenaga kesehatan sudah mengetahui anak yang belum divaksinasi.

“Adanya teknologi modern ini akan mempermudah kita memperluas cakupan vaksinasi,” ujar Budi.

Menkes menandaskan, dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar