Penulis |
Editor: Gerry Ngamel
LANGGUR, MARRINNEWS.com – Angkatan Muda Gereja
Protestan Maluku (AMGPM) Kei Kecil dan Kota Tual berhasil mengubah lahan tidur
seluas 1 hektar di wilayah Ohoi Dian Darat, Kabupaten Maluku Tenggara, dari
kondisi semak belukar menjadi lahan produktif. Lahan tidur tersebut diolah menjadi
kebun kacang tanah dan sebagiannya ditanami jagung.
“Lahan ini oleh masyarakat setempat dinilai sudah kurang produktif.
Luas Lahan yang diolah berukuran 120 × 45 meter atau 1 hektar. Adapun jenis komoditi
unggulan yang ditanam adalah kacang tanah Dian, sedangkan komoditi ekonomisnya berupa
jagung,” kata Ketua Daerah AMGPM Kei Kecil dan Kota Tual Frans Matwear dalam laporannya
pada acara penanaman perdana kebun AMGPM di Cabang Maranatha Jemaat GPM Dian, Rabu
(20/4/2022).
Frans menjelaskan, penanaman perdana kebun AMGPM di Cabang Maranatha-Jemaat
GPM Dian adalah bagian dari rangkaian kegiatan HUT AMGPM ke-89 yang akan
dipusatkan di Jemaat GPM Dian pada tanggal 29 hingga 30 April 2022 mendatang.
Selain itu, pembukaan kebun AMGPM ini merupakan realisasi Program
AMGPM Bergerak tahun 2022, yang mana juga merupakan keputusan MPPD Ke-30 di
Jemaat GPM Warbal pada tanggal 12 Desember 2021 yang lalu.
Ia menyebut, penggarapan kebun AMGPM bertujuan menggerakan potensi
AMGPM untuk secara progresif memanfaatkan
dan mendayagunakan potensi lahan pertanian dengan komoditi unggul lokal yang
dimiliki pada basis Cabang dan Ranting.
Kemudian, mendorong secara partisipatif potensi AMGPM untuk membangun
lahan tidur dan mengolahnya secara produktif dengan cara-cara pertanian yang
modern. Menjawab peluang pasar terhadap kebutuhan pangan masyarakat yang
berbasis pangan lokal maupun kebutuhan pakan ternak. Membangun model sentra
pertanian terpadu dari hulu sampai hilir secara terintegrasi sehingga membentuk
suatu siklus produksi pertanian yang produktif.
“Membentuk branding di tiap cabang/ranting yang berbasis di ohoi
atau desa, dimana satu cabag/ranting ohoi memiliki satu poduk unggulan hasil olahan
pertanian. Seperti kacang tanah di Ohoi Dian, talas di Ohoi Warwut, beras merah
di Ohoira, umbi-umbian di Ohoiseb, dan Enbal di Ohoi Watngil,” papar Frans.
Frans menambahkan, penanaman jagung di lahan kebun AMGPM adalah
suatu bentuk upaya dalam memanfaatkan peluang pasar pakan ternak ayam, yang nantinya
berdampak pada peningkatan pendapatan umat.
Sentuhan Pemda
Malra
Menurut Frans, pengerjaan lahan kebun mulai dari pembukaan
lahan hingga pengolahan mengandalkan potensi dalam tubuh AMGPM. Baik pengurus, anggota,
pembina dan senior AMGPM terlibat aktif bekerja dengan sistem maren atau gotong-royong.
Pengolahan lahan kebun AMGPM di Ohoi Dian juga mendapat sokongan
dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan.
“Program kebun AMGPM ini mendapat dukungan penuh dari Kepala
Dinas Pertanian Malra dan semua jajarannya. Adapun bentuk dukungan itu, yakni dengan
menghadirkan tenaga pendamping dari penyuluh pertanian sebanyak 3 orang, mesin traktor
untuk membongkar lahan, memberikan pupuk subsidi dan bibit jagung,” sebut Matwear.
Ia mengaku, penyuluh sangat efektif membantu mengarahkan
kerja teknis dilapangan dan sangat bersemangat dalam memberikan edukasi
pertanian.
“Bahkan pada Selasa (12/4) kemarin, Kepala dinas bersama staf
melakukan peninjauan langsung di lokasi Kebun AMGPM sekaligus memberikan
petunjuk dan arahan teknis maupun visi keberhasilan program kebun AMGPM,” ungkap
Frans.
Kolaborasi
Berkelanjutan
Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun hadir langsung
dan melakukan penanaman perdana di Kebun AMGPM. Turut juga, Ketua Klasis GPM Kei
Kecil dan Kota Tual Pdt. Iren Kolyaan, Wakil Ketua DPRD Malra Albert Efruan, Kadis
KPP Feliks B. Tethool dan sejumlah Kepala OPD Malra.
Matwaer lantas menganggap kehadiran Bupati Thaher, Anggota DPRD
serta para Kepala dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara pada
acara penanaman perdana tersebut sebagai suatu kehormatan dan penghargaan. Sekaligus
juga sebagai bentuk dukungan bagi AMGPM.
“Semoga langkah di hari ini akan senantiasa berjalan bersama
AMGPM, Gereja, Pemerintah untuk secara kolaborasi dan berkelanjutan membangun
masa depan pembangunan pertanian Maluku Tenggara yang makin hebat,” ujar dia.
Frans menekankan lahan tidur yang digarap AMGPM saat ini adalah lahan kurang produktif. Lahan ini akan menerapkan cara pertanian modern secara produktif. Oleh karenanya, ia berharap adanya dukungan sistem irigasi berupa sumur tani dan instalasi pendukungnya.