![]() |
Foto genangan air di ruas jalan kawasan Toko Obat Jhon Martin, Jalan Jenderal Sudirman Ohoijang yang diunggah di Media Sosial Facebook oleh Akun Jems Krisno Heatubun, Minggu (27/3/2022). |
Penulis |Editor:
Gerry Ngamel
Langgur, MARRINNEWS.com
– Hujan deras mengguyur
wilayah Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara selama tiga hari terakhir, sejak Jumat
(25/3) hingga Minggu (27/3/2022) malam. Imbasnya, ruas jalan di kawasan Toko Obat
Jhon Martin, Jalan Jenderal Sudirman Ohoijang tergenang air.
Genangan air tersebut
menyebabkan pengemudi roda dua ataupun roda empat yang melintas mengurangi kecepatan
kendaraan agar tidak mogok.
Tak hanya itu,
pengendara roda dua bahkan ada yang sampai mengangkat kaki guna menghindari basah.
Pengemudi juga khawatir, genangan dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan informasi
yang dihimpun Marrinnews.com, genangan air ini disebabkan buruknya sistem drainase
di kawasan tersebut. Genangan air diperkirakan setinggi mata kaki orang dewasa.
Kondisi itu pun
menuai kecaman publik. Apalagi setelah unggahan foto disertai caption dari akun
Jems Krisno Heatubun nongol di Grup Facebook ‘Kei-Malra/Tual-The last paradise on
earth', Minggu (27/3/2022).
Jems dalam unggahannya
menganggap kondisi ini sebagai suatu kegagalan sistem penanganan drainase. Ia bahkan
menyebut genangan air tersebut bak danau kecil ditengah ruas jalan perkotaan.
“Resmi,, Ini
sebuah kegagalan sistim penanganan...Danau kecil ini bahkan sudah ada sejak
turun temurun...Bikin Kendaraan mogok saja.... Heran,, salah penanganan atau
apa...? Yg merasa,, tidak mengurangi rasa hormat tolong di Cek ulang...,” tulis
akun Jems Krisno Heatubun.
Unggahan Jems
kemudian mendapat berbagai tanggapan warganet. Seperti halnya komentar dari akun
Dev Ajhay Tan dan Kostan Tharob.
Dev dan Kostan
mengklaim pembangunan drainase di kawasan sekitar Toko Obat Jhon sebagai suatu proyek
asal-asalan.
“Proyek asal
jdi yg penting ada duit tp zg perhatikan arah aliran pembuangan drainase itu
kemana makax air hanya terperangkap disitu dan buat banjir,” ujar Dev Ajhay.
“Proyek asal jadi,”
tambah Kostan.
Akun Viktor Laimeheriwa
juga ikut berkomentar, “Selokan dibuat hanya untuk hiasan tp gak ada fungsi,”.
Sama halnya dengan
Jems, akun Rahayaan JohnRa mengibaratkan genangan air di ruas jalan utama itu seperti
waduk buatan. “Itu waduk buatan alami,” tulis Rahayaan.
Akun lainnya berpendapat,
genangan tersebut dapat dijadikan wahana pancing. “Ikan banyak di situ tu. Kalau
pancing, pasti ikan makan rameh,” tulis akun Jamlean Alow dalam komentarnya pada
unggahan Jems.
Meski hanya berdampak
ringan, namun menurut Jems bahwa apabila pemerintah tidak segera menangani kondisi
ini secara serius, dikhawatirkan kedepan dapat berdampak buruk.
“Bukan katong
mau menggurui dan bikin diri sok tau,,tpi klo z ad orang yg perhatikan hal
gini,,kasian,,beberapa tahun ke depan dampaknya mulai buruk..Lantaran hal yg
masi kecil gini tidak d tangani dengan serius jika sudah ke level lebih besar
mulai repot tuk d tangani...” tulis Jems.
Berdasarkan informasi
dari akun Seles Ngamelubun, ruas jalan termasuk saluran drainase di kawasan perkotaan
Kabupaten Maluku Tenggara itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Maluku.
Publik Maluku
Tenggara pun berharap drainase pada ruas jalan tersebut dapat segera dilakukan perbaikan
secara menyeluruh.
“Ruas jalan
ini tanggung jawab Provinsi, termasuk saluran drainasenya.mari kita suarakan ke
wakil kita di provinsi utk mendorong perbaikannya secara menyeluruh,” ujar Seles
dalam unggahan akun Jems Krisno Heatubun.