Marrin News

Perikanan dan Pariwisata, Prioritas Maluku Tenggara Butuh Investor

Dok kiri-kanan: (kiri) dua sub potensi pariwisata dan perikanan di Kabupaten Maluku Tenggara. (kanan) Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun. Sumber foto: istimewa


Kontributor | Penulis : Gerry Ngamel
Editor: Gerry Ngamel

Langgur, MARRINNEWS.com – Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memiliki sejumlah potensi sumber daya alam unggulan di sektor perikanan dan pariwisata. Dua sektor super prioritas ini sangatlah potensial, dan digadang-gadang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah berjuluk Bumi Larvul Ngabal itu.

Bupati Malra, Muhammad Thaher Hanubun mengatakan, untuk mencapai target ekonomis, Maluku Tenggara memerlukan lebih banyak campur tangan investor.

“Maluku Tenggara punya potensi di sektor perikanan dan pariwisata. Selain itu, potensi komoditi kelapa di Pulau Kei Besar, juga cukup besar. Potensi-potensi ini, belum dikelola secara baik,” ungkap Bupati Thaher di Langgur, Senin (7/3).

Ia menyebut potensi perikanan tangkap maupun budidaya yang dimiliki Maluku Tenggara cukup beragam. Ada budidaya mutiara, budidaya ikan, dan termasuk yang sangat potensial adalah budidaya rumput laut.

Untuk budidaya rumput laut sendiri, Kabupaten Maluku Tenggara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah ditetapkan sebagai Seaweed Estate atau Kampung Rumput Laut pada tahun 2021 kemarin.

Seiring itu, diberitakan bahwa Pemerintah Maluku Tenggara telah menyediakan lahan budidaya seluas 3.000 hektar. Luas lahan tersebut tersebar dibeberapa wilayah di Kabupaten Maluku Tenggara. “Sub sektor ini perlu didorong bersama agar pemanfaatannya segera dapat terealisasi,” ujar Hanubun.

Sementara untuk kebutuhan perikanan tangkap, lanjut kata Thaher, membutuhkan dukungan penyediaan Cold Storage, dan armada penangkapan. Ketersediaan fasilitas minimum dalam pelaksanaan aktivitas perikanan tangkap juga harus mendapat perhatian bersama, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Investasi

“Beberapa lokasi strategis pengelolaan perikanan tangkap tersebar di Pulau Kei Besar dan Pulau Kei Kecil. Hanya saja, saat ini belum ada fasilitas penyimpanan yang memadai. Nelayan kami sering merugi karena hasil tangkapan mereka tidak terjual, dan terpaksa harus dibuang,” cetus dia.

Adapun di sektor pariwisata, Maluku Tenggara memiliki sejumlah destinasi wisata super. Bupati Thaher menuturkan, untuk menunjang keberadaan destinasi-destinasi tersebut, setiap tahunnya Pemerintah daerah Maluku Tenggara menyelenggarakan event promosi Festival Pesona Meti Kei.

“Tahun ini (2022) untuk kedua kalinya berturut-turut, Festival Pesona Meti Kei masuk dalam Kalender Event Nasional, Kementerian Pariwisata,” imbuh dia.

Walau begitu, ketersediaan sarana prasarana pada kawasan destinasi di Malra belum mempuni, bahkan ada destinasi yang belum tersentuh. Oleh karenanya, kata Bupati, kawasan-kawasan wisata yang ada itu sangat membutuhkan sarana dan fasilitas penunjang yang memadai untuk kebutuhan berwisata.

“Saat ini belum banyak investor yang berinvestasi di Maluku Tenggara. Untuk itu, jika dimungkinkan, ada dua hingga tiga investor dapat didorong untuk berinvestasi di Kabupaten Maluku Tenggara,” ucap Mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku itu.

Orang nomor satu Malra itu memastikan, Pemerintah daerah akan ikut serta memberikan kemudahan-kemudahan bagi investasi pariwisata di Kabupaten Maluku Tenggara.

“Kemudahan akan kami berikan bagi investor yang masuk ke sini, mulai dari perizinan hingga lahan, pemerintah daerah akan bantu. Yang utama bagi saya adalah anak-anak saya harus kerja. Karena dengan bekerja, perputaran uang akan ada di sini,” kata Thaher.

Dukungan Pemprov Maluku

Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Maluku, Syuryadi Sabirin menyatakan, Pemerintah Provinsi Maluku mendukung penuh keinginan Pemkab Malra untuk mendatangkan investor di Maluku Tenggara.

“Dalam rangka merealisasikan investasi di Maluku Tenggara, makanya melalui forum OPD PTSP di Malra, kita mengundang Kementerian investasi/BKPM untuk melihat langsung kondisi riil di Maluku Tenggara,” kata Sabirin kepada wartawan saat ditemui usai kegiatan Forum OPD DPM-PTSP kabupaten/kota se Maluku di Aula Kantor Bupati Malra, Senin (7/3/2022).

Menurut Sabirin, peluang Maluku Tenggara untuk mendatangkan investor sangat besar. Hal ini, kata dia, karena Maluku Tenggara memiliki potensi investasi yang menjanjikan, seperti di sektor perikanan dan kelautan.

Meski begitu, Sabirin menjelaskan bahwa untuk bisa mendatangkan investor maka sangat dibutuhkan data konkret (transparansi), misalnya terkait lokasi atau lahan, jumlah tenaga kerja, dan jenis rumput laut yang dibudidaya. Termasuk juga soal kemudahan, kepastian, efesiensi investasi.

“Jadi, untuk menarik investor, maka kita harus memberikan informasi (peta potensi dan peluang) yang konkret, tidak lagi katanya, tapi data riil,” tegas Sabirin.

Terkait kebutuhan dimaksud, Syuryadi berujar, pihaknya bersama DPM-PTSP Malra dan Kementerian Investasi pada Selasa (8/3/2022) melakukan survey langsung ke lokasi-lokasi yang disiapkan Pemkab Malra.

“Setelah data-datanya terkumpul, akan dievaluasi, selanjutnya bersama Kementerian akan kita dorong untuk mengajak investor berinvestasi di Maluku Tenggara,”

Terkait kelanjutan mayor project budidaya rumput laut di Malra (program kampung rumput laut), lanjut ungkap Sabirin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak investor.

“Untuk hal ini, sudah kita komunikasikan di Jakarta. Jadi permintaan Pa Bupati dan ibu Kadis (Kadis PTSP Malra, red),  Insya Allah tahun ini kita realisasikan,” tandas Sabirin.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar