Marrin News

Empat Perpustakaan Desa di Malra Masuk Program Transformasi ‘Inklusi Sosial'

Ilustrasi: Foto: Istimewa

Penulis/Editor: Gerry Ngamel

Langgur, MARRINNEWS.com – Sebanyak empat perpustakaan desa di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), pada tahun 2021 kemarin masuk dalam program transformasi berbasis inklusi sosial.

Hal ini dikatakan Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Malra, Viktor Renyaan kepada Marrinnews.com saat ditemui baru-baru ini di Kantor Dispusip setempat.

“Keempat perpustakaan tersebut, yakni Perpustakaan Desa Kolser, Desa Loon, Desa Ohoidertawun, dan Perpustakaan Desa Dunwahan,” sebut Renyaan.

Keempat perpustakaan desa itu, kata Viktor melanjutkan, juga mendapat bantuan dari program inklusi sosial, berupa satu unit monitor berukuran besar.

Viktor menjelaskan, program transformasi berbasis inklusi sosial adalah program Perpustakaan Nasional. Program ini sendiri merupakan upaya pemerintah dalam penguatan literasi di masyarakat dan pemerataan informasi untuk peningkatan kesejahteraan.

Dikatakan, perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha.

Dengan begitu, melalui program ini diharapkan dapat mendorong perpustakaan desa sebagai ruang untuk berbagi pengetahuan, ruang untuk belajar kontekstual, sekaligus perpustakaan sebagai ruang berlatih keterampilan kerja.

"Jadi, peran perpustakaan bertransformasi, bukan hanya untuk penguatan literasi baca tetapi juga menjadi motor penggerak kesejahteraan ekonomi masyarakat, baik di tingkat keluarga maupun masyarakat luas,” terang dia.

Lebih lanjut, Viktor mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah mengarahkan empat perpustakaan desa untuk segera menyusun program kerja tahun 2022. Program dibuat sesuai kebutuhan di desa masing-masing.

“Ada satu perpustakaan, program kerjanya adalah melakukan kursus komputer untuk pengelola perpustakaan dan perangkat pemerintahan ohoi. Ada juga kursus Bahasa Inggris dan pelatihan pembuatan suvenir,” sebut Renyaan.

Seiring program itu, ia berujar, Dispusip berencana akan melakukan pendampingan khusus bagi keempat perpustakaan desa. Pendampingan tersebut, diagendakan mulai awal April 2022 mendatang.

“Untuk rencana ini sendiri, kemarin sudah saya koordinasikan dengan Kepala Dispusip. Nantinya, pendampingan dilakukan secara rutin, dua bulan sekali,” imbuh Renyaan.

Menurut Viktor, dalam pendampingan program kerja perpustakaan desa, Dispusip dapat berkolaborasi bersama dinas teknis lain.

“Misalnya, pendampingan dalam hal pengembangan agro wisata buah. Kami (Dispusip, red) hanya bisa memberi motivasi tetapi secara teknisnya adalah pihak dinas pertanian. Sehingga apabila dibutuhkan bantuan dinas teknis untuk memberikan pendampingan, maka kami akan meminta kerjasama dinas teknis terkait,” ujar Renyaan.

Viktor menambahkan, pihaknya saat ini juga tengah mendorong dua perpustakaan desa untuk mengikuti penilaian program transformasi berbasis inklusi sosial tahun 2022.

Dua perpustakaan desa itu, yakni perpustakaan desa Kelanit di Kecamatan Kei Kecil dan Perpustakaan Desa Ohoiluk di Kecamatan Manyeu.

“Sementara ini kami sedang memberikan pendampingan untuk kedua perpustakaan tersebut, sehingga bisa ikut penilaian di tahun 2022 ini dan mendapat bantuan di tahun 2023,” pungkas Viktor.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar