Wali Kota Tual Adam Rahayaan didampingi Wakil Wali Kota Usman Tamnge saat meresmikan pelabuhan ASDP Ferry Tual-Tayando, Selasa (15/3/2022). Sumber foto: Jimmy |
Editor: Gerry Ngamel
TUAL, MARRIN NEWS.com - Pelabuhan penyebrangan kapal ferry
Kota Tual-Tayando diresmikan Wali Kota Adam Rahayaan, pada Selasa (15/3/2022). Pelabuhan
ASDP baru itu berlokasi di Wara, Kecamatan Pulau Dullah Utara, Kota Tual, Provinsi
Maluku.
Pelabuhan tersebut adalah hasil kerjasama PT. ASDP Indonesia
Ferry (Persero) cabang Tual bersama Dinas Perhubungan Kota Tual.
“Patutnya kita bersyukur karena hari ini kita telah mempuyai
tambatan atau dermaga baru yang akan menjadi pusat penyebrangan untuk semua
kawasan nantinya," ujar Wali Kota Adam dalam sambutannya.
Wali Kota menyatakan, hampir semua pulau di wilayah Kota Tual
telah memiliki dermaga masing-masing. Walau begitu, menurut dia bahwa akan ada penambahan
lagi kedepannya.
"Kiranya kita akan menambah pelabuhan baru, yang
pastinya kita percepatkan sehingga semua lengkap. Untuk Kecamatan Tayando telah
memiliki dua pelabuhan yaitu pelabuhan untuk kapal perintis dan pelabuhan ferry.
Begitu pula di Pulau Kur," sebut Rahayaan.
Rahayaan lanjut mengungkapkan, ada beberapa titik di wilayah
pulau-pulau yang belum memiliki dermaga. Lantas, ia pun memastikan, pembangunan
dermaga penyebarangan di beberapa titik tersebut akan terealisasi pada 2023
mendatang.
"Semua ini dilakukan semata-mata untuk memberikan
kemudahan akses bagi penduduk di pulau-pulau. Saya akan berupaya terus dengan
menghadirkan dermaga baru di berapa titik yang belum mempunyai dermaga ferry,"
cetus Adam.
Wali Kota berujar, aktivitas bongkar muat di kawasan pelabuhan
selama pembangunan pelabuhan ferry ini berlangsung, sangatlah terhambat. Untuk itu,
peresmian pelabuhan baru tersebut sekaligus sebagai tanda dapat dioperasikan
kembali pelabuhan ini.
Dia menambahkan, dermaga ferry baru itu merupakan salah satu
aset pemerintah pusat, yang diperuntukan kepada Pemerintah Kota Tual.
"Ini merupakan aset yang dimiliki oleh pemerintah pusat,
sehingga kita juga melengkapi dengan ruangan tunggu demi memberikan kenyamanan
buat masyarakat," tutur Rahayaan.
Lebih lanjut, menurut Wali Kota, pihaknya akan menempatkan petugas
di dermaga ferry Tayando Yamtel. Petugas dimaksud bertugas menjaga dan merawat fasilitas
ruang tunggu di dermaga tersebut.
"Saya khawatir jika
tidak ada petugas yang di tempatkan disana, bangunan senilai milyaran juta rupiah
itu nantinya rusak di tempat. Setidaknya harus ada petugas disana yang merawat
dan menjaga ruangan tunggu tersebut," imbuh dia.
Wali Kota menegaskan ruangan tunggu di dermaga Tayando
Yamtel belum dimaksimalkan secara baik oleh penduduk setempat.
"Saya mengamati bahwa sejak adanya pelabuhan Yamtel, ruangan
tunggu di dermaga itu belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,
hampir semua orang tidak transit di situ," tandas Adam.