Dokumentasi penyerahan hadiah dalam pelaksanaan vaksinasi berhadiah di Gedung Serbaguna Larvul Ngabal Langgur, Senin (31/1/2022). Sumber foto: Marrinnews.com |
Penulis | Editor: Gerry Ngamel
Langgur, MARRINNEWS.com – Satu tahun
sudah program vaksinasi COVID-19 di Indonesia berjalan setelah diinisiasi Pemerintah
pada 13 Januari 2021 lalu. Pemerintah pusat hingga daerah pelosok lantas
diperhadapkan pada berbagai kendala dalam proses pelaksanaannya.
Seperti halnya di Kabupaten Maluku
Tenggara (Malra), sang Bupati Muhammad Thaher Hanubun bahkan harus turun tangan
bersosialisasi dari desa ke desa, meski terkadang diterpa gelombang saat melintas
pulau.
Orang nomor satu di Malra itu bahkan
tak tangung-tanggung menghadirkan inovasi seperti vaksinasi berhadiah, memberi
makan dan sembako gratis kepada setiap penerima vaksin, serta bersama tim mendatangi
satu per satu rumah warga yang belum divaksin.
Bupati juga menerapkan sanksi bagi
pimpinan OPD dan Kepala Ohoi yang tak mau mendukung upaya program percepatan
vaksinasi di Maluku Tenggara. Berbagai inovasi dan tindakan itu pun dilakukan demi
menekan laju sasaran penerima vaksinasi COVID-19, sebagaimana instruksi Presiden
Jokowi.
Konsep door to door atau jemput bola, undian
berhadiah hingga pemberlakuan sanksi dalam dua bulan terakhir, sejak Desember
2021 hingga Januari 2022 akhirnya mampu membuahkan hasil. Cakupan penerima vaksinasi
di Bumi Larvul Ngabal bertambah signifikan.
Bupati Thaher mengatakan, semua upaya tersebut
adalah bagian dari harapan untuk menjadikan Maluku Tenggara tetap yang terbaik.
Lebih dari itu, masyarakat harus mendapatkan vaksinasi, sehingga target kekebalan
kelompok (herd immunity) tercapai.
Thaher menegaskan, vaksinasi belum berakhir
meski sasaran target dosis satu sudah tercapai. Ia pun meminta pelayanan terus dilakukan
hingga sasaran terpenuhi, khususnya untuk layanan dosis dua.
“Covid-19 belum berakhir, vaksinasi jalan
terus. Kita akan kembali melanjutkan dengan layanan dosis dua, tak terkecuali juga
dosis satu tetap akan dijalankan,” ujar Thaher di Langgur, Senin (31/1/2022).
Bertaruh Nyawa
Thaher berkomitmen menuntaskan pelayanan
program vaksinasi di Kabupaten Maluku Tenggara. Ia pun rela menggadaikan jiwa raganya.
“Lelang saja beta (saya, red) yang penting
Maluku Tenggara tetap baik dan jaya. Saya rela segalanya, untuk Nuhu Met Evav (Kepulauan
Kei, red) nyawa taruhannya,” cetus MTH.
Tindak Tegas yang Tak Sia-Sia
Kordinator Tim Kreasi, Mochsen
Rahayaan menuturkan pembentukan tim percepatan vaksinasi merupakan ide Bupati
Malra (Muhammad Thaher Hanubun, red).
Tim ini sendiri, kata Rahayaan, dibentuk
untuk menjawab tantangan dan instruksi Presiden Jokowi, yang menghendaki target 70 persen dosis satu cakupan vaksinasi di
seluruh wilayah NKRI harus tercapai pada 31 Desember 2021 lalu.
“Awalnya tugas ini diembani Dinas
Kesehatan, tapi karena adanya instruksi Presiden, sehingga kemudian beliau (Bupati
Hanubun, red) menggagas pembentukan tim kreatif yang beranggotakan anak-anak
muda dari beberapa SKPD,” jelas Chen, sapaan akrab Kepala BKPSDM Malra itu.
Chen mengaku kehadiran tim kreasi percepatan
tersebut kemudian mampu mendorong capaian target 70 persen vaksinasi dosis satu
di Kabupaten Maluku Tenggara.
“Alhamdulilah, puji Tuhan, atas dukungan
dan kerja keras semua tim, termasuk juga rekan-rekan Kepala OPD, kita (Maluku
Tenggara, red) bisa mencapai 70 persen lebih sasaran vaksinasi dosis satu pada 31
Desember 2021 kemarin,” ujar dia.
Chen menyebut berdasarkan data
nasional, cakupan vaksinasi dosis satu di Maluku Tenggara per 31 Januari 2022
mencapai 72,11 persen. Sedangkan sesuai data manual Pemprov Maluku sebanyak 76
persen.
Terpisah, ia merincikan bahwa
terhitung sejak 21 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022 melalui kreasi inovasi
yang dilakukan tim percepatan, jumlah penerima vaksin dosis satu sebanyak 7.
818 orang. Sedangkan untuk penerima dosis dua sebanyak 2.878 orang.
Chen mengklaim, cakupan sasaran vaksinasi
di Malra akan terus meningkat. Hal itu, kata dia, oleh karena penerima
vaksinasi umum, termasuk anak dan remaja mengalami peningkatan setiap harinya.
“Kita akan terus berupaya menggenjot
capaian vaksinasi. Untuk itu, sesuai petunjuk Pa Bupati maka pelayanan
vaksinasi dosis satu maupun dua akan terus berlanjut hingga 28 Februari 2022,”
cetusnya.
Chen akui, upaya percepatan vaksinasi
di Bumi Larvul Ngabal dibarengi tindakan pemaksaan terhadap loyalitas pimpinan
SKPD. Meski demikian, tindakan tersebut mampu mendorong pencapaian target
sasaran vaksinasi.
“Dukungan dari pimpinan-pimpinan SKPD
sangat luar biasa. Tapi memang ada sedikit pemaksaan, namun kalau tidak
menggunakan tindak paksa, pasti kita akan sulit mencapai angka 70 persen,”
katanya.
Banyak Warga Belum Divaksinasi
Menurut Chen, melalui konsep door to door
diketemukan banyak warga belum divaksin, baik dosis satu maupun dosis dua.
Pihaknya, kata dia, telah melakukan pendekatan
bagi warga yang belum menerima suntikan vaksin. Namun begitu, banyak dari warga
juga yang menolak untuk divaksin dengan berbagai alasan.
“Ini masalah yang kita hadapi beberapa
waktu lalu. Mudah-mudahan, ada ide-ide baru untuk mempercepat program vaksinasi,”
ujarnya.
Vaksinasi Door Prize Berlanjut
Chen menyatakan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara akan kembali melakukan vaksinasi berhadiah “door prize”. Layanan vaksinasi
berhadiah ini diperuntukan bagi penerima dosis dua, dan direncanakan berlangsung
pada 3-28 Februari 2022.
“Pengundian akan dilakukan pada 28 Februari
2022. Hadiahnya berupa 10 unit handphone dan kemungkinan akan ada 2 unit motor.
Kami, pihak tim kreasi juga akan mengusulkan agar hadiahnya ditambah lagi seperti
mesin cuci, kulkas dan TV,” beber Chen.
Ia berujar, upaya tersebut dilakukan demi
memotivasi masyarakat untuk menerima suntikan dosis vaksinasi secara lengkap.
“Insya Allah, segala upaya yang kita lakukan
akan berbuah hasil baik. Tentunya juga bahwa semua ini akan dapat terlaksana apabila
ada dukungan dan kesadaran warga,” tandas Chen.
Vaksinasi Harus Lengkap
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Malra
Abdullah Aziz mengatakan, vaksinasi dinyatakan lengkap apabila setiap penerima vaksin
telah menerima suntikan dosis satu maupun dua. Dengan begitu, herd immunity akan
terbentuk.
“Percuma saja kalau hanya menerima suntikan
dosis satu, dan tidak disertai dosis dua. Vaksinasi harus lengkap, jadi bagi seluruh
warga yang sudah menerima vaksin dosis satu tapi belum menerima dosis dua, diharapkan
bisa segera mendapatkannya. Begitu juga dengan yang belum menerima suntikan sama
sekali,” imbuh Aziz.
Aziz menyebut capaian vaksinasi dosis dua
di Malra, periode 31 Januari 2022 baru mencapai 40 persen. Sementara, khusus untuk
lansia telah mencapai 64 persen.
“Progres vaksinasi bagi kelompok lansia
cukup bagus, dimana sesuai harapan adalah 60 persen dan kita perlu bersyukur karena
bisa mencapai hingga 64 persen,” imbuh Plt. Direktur RSUD Karel Sadsuitubun Langgur itu.