Tim BPBD Malra saat meninjau salah satu lokasi terdampak bencana alam di Pulau Kei Besar pada Kamis (24/2/2022). Sumber foto: BPBD Malra. |
Langgur,
MARRINNEWS.com – Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara (Malra) pada Kamis (24/2/2022) kemarin, telah meninjau dan mendata kerusakan
rumah warga, bangunan serta infrastruktur fisik di sejumlah wilayah di Pulau Kei
Besar yang terdampak bencana alam.
Adapun komponen
Tim Reaksi Cepat (TRC) Pemerintah Daerah Malra dikoordinir Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) bersama unsur Dinas PUTR, Dinas Perumahan dan Kawasan
Pemukiman, serta Dinas Sosial.
Demikian
dikatakan Plh. Kepala BPBD Malra, Notalita A. Foadubun saat ditemui
Marrinnews.com, baru-baru ini di Kantor BPBD Malra.
“Setelah
mendapat laporan dari warga, pemerintah ohoi dan Camat, kami melakukan
koordinasi untuk menindaklanjuti laporan itu. Dan atas arahan Pa Bupati, maka kami
turun langsung melakukan pendataan terhadap desa-desa yang terdampak bencana,”
ujar Foadubun.
Menurut Lita,
sapaan akrab Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonsutruksi pada BPBD Malra itu bahwa
Pemerintah daerah baru bisa melakukan peninjauan di wilayah terdampak bencana
pada Kamis kemarin, oleh karena kondisi ekstrim lautan sehingga tim tidak bisa
menyebrang ke Pulau Kei Besar dari Kei Kecil.
Walau
begitu, kehadiran tim pada desa-desa terdampak bencana, lanjut kata Lita,
disambut baik masyarakat setempat. Kehadiran tim Pemda Malra pun dianggap
membawa secercah 'harapan' bagi warga terdampak.
“Kehadiran
kami kemarin disambut positif. Masyarakat mengapresiasi Pemerintah daerah,
mengingat dua hari pasca musibah yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Kei
Besar, warga menganggap ada kepedulian dan perhatian dari Pemda Malra,” ungkap Litha.
Lita menyebut pihak BPBD Malra saat ini tengah merampungkan data validasi rumah warga dan
infrastruktur lainnya yang rusak akibat bencana alam yang menerjang sebagian wilayah
Pulau Kei Besar pada 22-23 Februari 2022 lalu.
“Setelah
data ini rampung, kami akan laporkan ke pimpinan. Soal tindaklanjut
penanganannya, kita tunggu kebijakan pimpinan tertinggi, dalam hal ini Bupati Malra,”
ucap Foadubun.
Berdasarkan hasil
penelusuran Tim TRC, bencana alam yang melanda wilayah Pulau Kei besar berupa
banjir rob, tanah longsor, angin puting beliung, serta gelombang pasang. Akibat
bencana tersebut, puluhan rumah, gedung sekolah, talud pengaman pantai, tambatan
perahu serta fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan ringan, sedang hingga
rusak berat. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Untuk Kecamatan
Kei Besar sendiri, itu ada sekitar 14 Ohoi yang terkena dampak bencana. Kerusakan
paling parah di Ohoi Larat. Lebih rinci lagi soal jumlah kerusakan di Kecamatan
lainnya akan kami infokan kembali setelah kami rampungkan data validasi,” sebut
Lita.
Diketahui, sejumlah
wilayah kecamatan di Pulau Kei Besar yang terdampak bencana alam pada 22-23 Februari
2022, yakni kecamatan Kei Besar Selatan, Kei Besar, Kei Besar Utara Barat, dan
Kecamatan Hoat Sorbay di daratan Kei Kecil.
Melansir Antaranews.com,
Kepala BPBD Malra Mochtar Ingratubun menyatakan, mencermati dampak bencana kemarin
adalah kondisi yang luar biasa.
“Jadi, jelas
bahwa kondisi luar biasa maka akan dikeluarkan status darurat oleh Bupati Malra
sehingga akan dilakukan perbaikan pada perumahan pemukiman, kemudian fasilitas
umum secara berjenjang sesuai anggaran yang tersedia pada APBD maupun pada BPBD
dan instansi-instansi terkait,” kata Ingratubun.
Kepala BPBD memastikan
setelah tim memverifikasi dan mendata semua kerusakan dan kerugian, maka tim
akan menganalisis kerugian kemudian akan dilaporkan lagi kepada Bupati Malra
untuk mendapatkan petunjuk dan penanganan lebih lanjut.
“Sedangkan terkait dengan musibah yang dialami kapal cepat tujuan Banda Eli
yang menelan korban jiwa enam orang, yang jelas Pemkab Malra akan memberikan
bantuan yang dapat mengurangi duka mereka,” sebut Ingratubun.