Penulis |
Editor: Gerry Ngamel
Langgur,
MARRINNEWS.com – Kementerian
PUPR melalui Direktorat Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Ditjen Bina
Marga mengupayakan sekaligus mendorong percepatan pembangunan akses jalan lintas
di Pulau Kei Besar.
Dalam rangka
upaya tersebut, Tim Kementerian PUPR saat ini tengah melakukan monitoring terhadap
proyek-proyek pembangunan jalan di wilayah Maluku, khususnya di Kabupaten Maluku
Tenggara (Malra).
Direktur Preservasi
Jalan dan Jembatan Wilayah II Ditjen Bina Marga Thomas Setiabudi Aden mengatakan
monitoring ini adalah agenda rutin Kementerian PUPR.
Namun dibalik
itu, menurut dia, keberadaan tim monitoring di Malra juga merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Jokowi,
dimana Presiden mengarahkan untuk adanya peningkatan pembangunan di Kepulauan Kei,
Kabupaten Maluku Tenggara.
“Untuk itu, kita
tidak akan hanya konsentrasi di wilayah Kei Kecil, tetapi juga terutama di
Pulau Kei Besar,” kata Setiabudi kepada Wartawan usai pertemuan bersama Tim Ditjen
Bina Marga Kementerian PUPR dengan Bupati Malra M Thaher Hanubun di ruang kerja
Kantor Bupati, jalan Abraham Koedoeboen Langgur, Kamis (20/1/2022).
Setiabudi berujar,
pengembangan infrastruktur jalan di Pulau Kei Besar perlu mendapat perhatian serius.
Oleh karenanya, perlu ada peningkatan dan pengadaan lebih banyak lagi proyek-proyek
pembangunan di wilayah tersebut.
“Kami berharap,
bisa menambah lebih banyak proyek ke Pulau Kei Besar. Dengan begitu, bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan antara wilayah Kei Kecil dan
Kei Besar,” tutur dia.
Ia menekankan,
aksesibilitas harus terbuka. Dengan demikian, pergerakan baik sektor pertanian,
pertanian, pendidikan, ataupun kesehatan dapat lebih meningkat.
Seiring hal itu,
Setiabudi menyatakan pihaknya berupaya sebisa mungkin untuk meningkatkan kapasitas
jalan lintas Kei Besar.
“Kita berusaha
mudah-mudahan kita bisa meningkatkan lagi kapasitas jalan, terutama jalan lintas
Elat ke utara melalui timur Kei Besar. Sementara untuk wilayah barat, Pa Bupati
(Thaher Hanubun, red) yang akan menanganinya,” katanya.
Setiabudi mengklaim,
rencana pembangunan/peningkatan jalan tersebut dapat terselesaikan pada akhir
2023. “Mudah-mudahan sebelum Pilpres 2024, kita sudah bisa menyelesaikannya,” cetus
sang Direktur.
Terkait project
Jalan Trans Kei Besar sesuai Perpres nomor 18 Tahun 2020, Setiabudi ungkap, sebagai
tindaklanjut dari project itu sendiri, maka jalan lintas timur, serta barat harus
dapat terselesaikan.
“Kita (pihak
Kementerian PUPR, red) mencoba untuk menyelesaikan jalan lintas timur terlebih dahulu,
sedangkan bagian barat ditangani Pa Bupati. Saya juga akan meminta pihak Balai melakukan
survey untuk akses jalan penghubung timur ke barat,” jelas dia.
Sementara di
tahun 2022 ini, Setiabudi menyebut akan ada peningkatan jalan hotmiks dari Fako-Hollat
sepanjang 19 kilometer. “Proyek ini direncanakan mulai dikerjakan pada kwartal ketiga
(Juli-September) 2022,” bebernya.
Thomas menandaskan,
percepatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan di Pulau Kei Besar akan
dapat terpenuhi, apabila didukung dengan semangat sosok kepala daerah dan kerjasama
seluruh elemen masyarakat.
“Kalau Pa Bupati
semangat, kami juga pastinya akan semangat,” ucap Setiabudi sembari tersenyum lebar.
Sebagai informasi,
saat ini Tim Direktorat Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Ditjen Bina
Marga Kementerian PUPR tengah melakukan peninjauan dan survey jalan di Pulau Kei Besar.