Marrin News

Jejak Sukses Desa Ngilngof Raih Juara Desa Wisata Maju ADWI 2021

Ketua Pengelola Desa Wisata Ngilngof, Ronal Tethool (kiri) mengangkat thropi juara dalam ajang ADWI 2021. Sumber foto: tangkapan layar YouTube Kemenparekraf. 

Penulis/Editor: Gerry Ngamel ||

Langgur, MARRINNEWS.com – Desa Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara menyabet penghargaan prestesius dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Desa Ngilngof berhasil meraih juara pertama, kategori Desa Wisata Maju.

Desa Ngingof bersanding bersama empat desa wisata lainnya berada dalam nominasi lima terbaik desa wisata maju. Diantaranya, Desa Wisata Dieng Kulon yang menempati juara kedua, Desa Wisata Kakilangit Mangunan di posisi ketiga, Desa Wisata Selasari di posisi keempat, serta Desa Wisata Dewi Sambi di peringkat kelima.

Penghargaan tersebut dianugerahkan dalam acara Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021, di Jakarta, Selasa (7/12/2021) malam. Adapun nominasi lima terbaik peraih penghargaan ini dibacakan Krisdayanti, Aurel Hermasyah dan Atta Halilintar.

“Selamat kepada peraih penghargaan 5 terbaik desa wisata maju, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021,” ucap Host Rafi Ahmad dan Ayu Dewi.

Atas prestasi yang diraih, Desa Wisata Ngilngof diganjar hadiah uang tunai sebesar Rp 40.000.000 dan sebuah trophy. Prestasi ini sendiri didapat setelah Desa Wisata Ngilngof masuk dalam 50 besar Desa Wisata Terbaik se-Indonesia.

Ajang ADWI Awards 2021 mulai dihelat sejak 30 Maret 2021, diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Anugerah Desa Wisata Indonesia merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf.

Ajang ini bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi.

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 mengangkat tema “Indonesia Bangkit”. Tema ini diharapkan dapat mendorong semanagat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk kembali bangkit pasca pandemic Covid-19.

50 Desa Wisata Terbaik

Adapun terdapat 50 desa wisata dari 34 Provinsi yang masuk dalam nominasi desa wisata terbaik, Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Desa Ngilngof bersanding dengan 49 desa wisata lain di seluruh Indonesia, dan berada pada kategori Desa Wisata Maju bersama Desa Wisata Dieng Kulon, Desa Wisata Kakilangit Mangunan, Desa Wisata Selasari, serta Desa Wisata Dewi Sambi.

Desa Ngilngof menjadi satu-satunya perwakilan Provinsi Maluku pada pemilihan 50 desa terbaik se Indonesia. Sebelumnya, Desa Ngilngof bersama 2 perwakilan Provinsi Maluku lainnya, yakni  Desa Wisata Soinrat di Kabupaten Maluku Tenggara dan Desa Wisata Negeri Hila di Kabupaten Maluku Tengah terpilih dalam 100 besar.

Langkah Desa Soinrat dan Desa Negeri Hila lantas terhenti diklasifikasi 100 besar dan menyisahkan Desa Ngilngof bersaing pada tahapan 50 besar.

Sebanyak 1.831 desa wisata dari 34 provinsi berlomba menjadi yang terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Dilansir dari situs resmi Kemenparekraf, pemilihan 50 besar desa wisata terbaik dilakukan berdasarkan penilaian dewan kurator terhadap tujuh kategori penilaian, klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data melalui situs Jadesta.com.

Adapun 7 kategori tersebut antara lain: penerapan CHSE (C_leanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), Desa Digital, Souvenir (Kuliner, Fesyen, Kriya), Daya Tarik Wisata (Alam, Budaya, Buatan), Konten Kreatif, Homestay, dan Toilet.

Sementara Jadesta.com merupakan situs yang dikelola oleh Kemenparekraf sebagai wadah informasi, serta arah penyusunan rencana pengembangan desa wisata di Nusantara.

Keunikan Desa Wisata Ngilngof

Desa Wisata Ngilngof berada di wilayah Kecamatan Manyeu, Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.

Desa Wisata Ngilngof berjarak 24 kilometer dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, di Ibra Kecamatan Kei Kecil, dengan jarak tempuh sekitar 35 menit dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Untuk bisa menuju ke Desa Ngilngof dari luar Maluku, wisatawan harus melakukan satu kali transit terlebih dahulu di Makassar atau Kota Ambon.

Desa Wisata Ngilngof memiliki tiga destinasi wisata pantai dengan sejuta pesona keindahannya. Pantai Ngurbloat, Pantai Yenroa, dan Pantai Ngurfaruan adalah tiga pantai di Desa Wisata Ngilngof, yang menawarkan pemandangan ciamik.

Pantai Ngurbloat terkenal memiliki pasir halus bagai tepung, yang terbentang sepanjang bibir pantai. Kandungan pasir ini disebut-sebut sebagai pasir terhalus se-Asia Tenggara, bahkan se-dunia.

Aktivitas wisata yang bisa dilakukan di pantai ini adalah berenang, menyelam, bermain pasir dan jalan-jalan di tepi pantai. Wisatawan juga bisa berkeliling naik perahu dengan menyewa perahu seharga Rp.200.000 per perahu.

Hal yang sama juga dapat ditemukan di pantai Ngurfaruan, yang berada di depan Desa Ngilngof. Sementara di Pantai Yenroa, wisatawan yang berkunjung bisa melakukan wisata edukasi mangrove dan aktivitas wisata lainnya yang ada di sekitar pantai.

Selain tiga pantai, Desa Wisata Ngilngof memiliki danau Ablel. Danau ini berjarak 700-800 meter dari desa Ngingof. Wisatawan ataupun pengunjung bisa mememancing ikan mujair, mas, gurami dan jenis ikan air tawar lainnya di danau ini.

Desa Wisata Ngilngof juga memiliki ikon wisata religi. Ikon itu adalah Gereja Santa Maria. Gereja Katolik ini berada di tengah Desa Wisata Ngilngof, tepat menghadap langsung ke Pantai Ngurfaruan.

Tempat ibadah dengan gaya bangunan khas Eropa ini diresmikan pada awal tahun 2020. Gereja Santa Maria Ngilngof dihiasi oleh empat menara tinggi dan beberapa kaca patri beraneka warna yang indah.

Disisi lain gedung Gereja ini, tepat di atas pintu masuk berukuran besar, terdapat patung Bunda Maria yang akan menyambut umat yang hendak beribadah.

Desa Wisata Ngilngof sendiri sejatinya sudah lama menjadi sebuah desa wisata. Namun baru aktif mulai tahun 2017 dan ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2020 oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. 

 Visitasi ke 50 Desa Wisata

Menteri Parakref Sandiaga Salahudin Uno mengaku bangga dan bahagia bisa berada ditengah masyarakat dalam kunjungannya ke 50 desa wisata di Indonesia.

Bagi dia, program visitas ke 50 desa wisata beberapa waktu lalu sebagai sebuah perjalanan spiritual

“Saya sangat terharu. Di setiap desa, saya diterima dengan begitu hangat. Di beberapa desa wisata juga saya tidur dan menginap di rumah warga disana, home stay. Saya betul-betul merasakan kehangatan,” kata Sandiaga di penghujung acara malam ADWI 2021.

Ditengah pendemi dan tantangan ekonomi bangsa, lanjut kata Uno bahwa sector pariwisata-lah yang paling terdampak.

Kendati demikian, ia manyebut telah melihat semangat dari para pengurus desa-desa wisata, ketua Pokdarwis maupun kepala desa dan seluruh kepala daerah yang ada saat berkunjung ke 50 desa wisata.

Menurut Mas Menteri, ada optimisme besar yang ditunjukan masyarakat di setiap desa wisata yang dijejakinya. Optimisme tersebut merupakan wujud motivasi masyarakat dalam mengembangkan dan memajukan pariwisatanya.

Ia lantas meyebut Indonesia adalah sekeping surge yang turun ke muka bumi.

“Sebelumnya, saya berpikir kita (pemerintah) lah yang akan membangun desa, termasuk desa wisata tapi setelah dari perjalanan visitasi ke 50 Desa wisata, saya meyakini bahwa desa-lah yang akan membangun Indonesia,” ujar Menteri Sandiaga.

Oleh karenanya Mas Menteri Uno meminta dukungan Menko Perekonomian dan Kemendes untuk bersama membangun sarana prasarana penunjang seperti fasilitas hunian pada desa-desa wisata. Hala ini demi membangkitkan kembaali perekonomian Indonesia.

“Dari program ini, Desa wisata-lah yang akan menjadi lokomotifnya, Saya yakin jika kita bersama-sama, Insya Allah Indonesia akan bangkit” pungkas Sandiaga.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar