Penandatanganan nota kesepakatan APBD Kota Tual 2022 di Gedung DPRD Kota Tual, Rabu (1/12/2021). Sumber foto: Dokpri |
Kontributor/Editor: Jimmy/Gerry Ngamel ||
Tual, MARRINNEWS.com
- DPRD bersama Pemerintah
Kota Tual telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun
2022. APBD 2022 ditetapkan dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Tual, Rabu
(1/12/2021). Persidangan dipimpin langsung Ketua DPRD Hasan Syarifudin Borut.
Turut dihadiri
Wali Kota Adam Rahayaan, Sekertaris daerah A. Yani Renuat dan pimpinan OPD serta
Forkopimda lingkup Kota Tual.
Wali Kota
Tual Adam Rahayaan dalam sambutannya mengatakan, APBD tahun 2022 merupakan
rangkaian kegiatan yang diawali penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD
).
Kemudian dilakukan
penyusunan dan pembahasan KUA – PPAS, serta penyusunan dan penetapan Perda APBD
2022.
Adam menjelaskan,
Ranperda APBD Kota Tual tahun 2022 akan disampaikan kepada Pemprov Maluku untuk
dievaluasi. Selanjutnya akan ditetapkan menjadi Perda APBD sesuai amanat pasal
17 Permendagri 9 tahun 2021, tentang tata cara evaluasi Ranperda APBD.
"Jadi
nantinya setelah semua sudah rampung, kita akan sampaikan kepada Pemprov Maluku
untuk di evaluasi dan ditetapkan jadi perda, APBD, sesuai amanat pasal 17
Permendagri 9 tahun 2021, tentang tata cara evaluasi Ranperda APBD," ungkap
Rahayaan.
Wali Kota
optimis pembangunan lima tahun kedepan di wilayah Kota Tual akan lebih
mendekatkan masyarakat pada keadilan dan kesejatraan.
"Saya
yakin dan percaya dengan semangat kemitraan dan kebersamaan yang harmonis
selama ini diantara kita, maka berbagai tantangan serta persoalan yang dihadapi
daerah ini akan diselesaikan dengan baik," kata dia.
Adam menyebut
APBD 2022 meliputi alokasi presentase bidang pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, pelayanan publik, termasuk pengawasan dan pengendalian sesuai
fungsi pemerintah daerah masing-masing.
Rinciannya, anggaran
pendapatan sebesar Rp 612.419.084.714, anggaran belanja Rp
629.112.308.602. Sedangkan surplus atau defisit sebesar Rp 16.693.223.840.
Selanjutnya,
penerimaan pembiayaan sebesar Rp 30.693.233.840. Dengan demikian, jumlah
pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 14 milyar.