Marrin News

Thaher Singgung Kompleksitas Penanganan Pulau Kei Besar hingga Alokasi Anggaran DAK di Tahun 2022

Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun sedang memberikan sambutannya pada acara serah terima bantuan puskesmas keliling di Elat, Kecamatan Kei Besar, Sabtu (27/11/2021). Sumber foto: Gerry Ngamel

Penulis/Editor: Gerry Ngamel ||

Langgur, MARRINNEWS.com - Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun menyatakan permasalahan di wilayah Pulau Kei Besar bersifat kompleks dan saling berkaitan. Penanganannya tidak bisa dilakukan secara parsial. Pembangunan Kei Besar membutuhkan sikap serius dan penanganan yang komprehensif.

Demikian dikatakan Bupati Thaher dalam acara serah terima bantuan Pusling Perairan Puskesmas di pelataran Kantor Pelabuhan Elat, Sabtu (27/11/2021).

Thaher menyebut pelayanan pendidikan dan kesehatan, maupun ekonomi sangat berkaitan dengan permasalahan infrastruktur, jaringan jalan-jembatan, air bersih, perumahan, listrik, jaringan teIekomunikasi dan lain sebagainya.      

Oleh karenanya, lanjut kata dia bahwa semua bidang harus didorong dan diupayakan secara optimal melalui sumber-sumber pendanaan yang variatif dan inovatif. Termasuk pula dukungan kerja sama berbagai elemen masyarakat.

 “Membangun dan mengatasi permasalahan di wilayah Pulau Kei Besar tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Kalau kita bersatu padu ’it foing fu kud, it faung fo banglu vatu’, Insya Allah, kita pasti bisa mengatasi permasalahan tersebut,” ujar Thaher.

Lebih lanjut, Bupati memaparkan sejumlah progres penanganan pembangunan dan pelayanan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara dalam beberapa waktu terakhir hingga tahun 2022 mendatang.

Penanganan Infrastruktur Jalan

Untuk mengupayakan penanganan infrastruktur jalan di sebagian Pulau Kei Besar dan Pulau Kei Kecil, Pemerintah daerah Maluku Tenggara telah melakukan pinjaman daerah kepada PT SMI pada beberapa waktu lalu.  

“Alhamdulillah, Puji Tuhan, pinjaman untuk pembangunan jalan sebesar Rp 100 milyar dari PT SMI sudah disetujui melalui penandatanganan MoU untuk penanganan 4 ruas jalan,” imbuhnya.

Bupati mengungkapkan proses pembangunan dan peningkatan empat ruas jalan dimaksud kini dalam tahapan pelelangan. “Secepatnya setelah proses ini selesai, pekerjaan akan mulai dilakukan,” katanya.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Di bidang ekonomi, Pemerintah daerah juga terus mendorong aspek pemberdayaan masyarakat yang menjadi fokus pembangunan daerah Tahun 2022.

Thaher mengklaim sektor-sektor ekonomi akan dikembangkan dengan penguatan pada aspek pendampingan usaha.      

Pelayanan Kesehatan

Sementara untuk pelayanan dasar bidang kesehatan, strategi yang dilakukan adalah bagaimana pemerintah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Terkait hal itu, menurut Thaher bahwa Pemda Malra berkomitmen untuk terus meningkatkan akses pelayanan, tenaga medis, obat dan perbekalan, peralatan kesehatan hingga sarana pendukung di Puskesmas.

“Bantuan Puskesmas Keliling Perairan, dan alat lVA TEST yang diserahkan, Sabtu (27/11/2021) adalah bagian dari upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, setiap aparatur harus menyadari dan memahami tugas sebagai pelayan masyarakat. Harus siap sedia ketika masyarakat membutuhkan pelayanan,” tutur dia.

Layanan Air Bersih

Bupati menekankan air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar dan merupakan pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan.

Untuk layanan air bersih, sebut Thaher bahwa di tahun 2021 ini melalui Program Pamsimas, telah dilaksanakan penyambungan sebanyak 14 SR di 14 ohoi atau desa.

“Atas kinerja dan dedikasi tersebut, Kabupaten Maluku Tenggara mendapat penghargaan Pamsimas Award 2021 dari Kementerian PUPR sebagai satu dari 10 Kabupaten Terbaik pelaksana Program Pamsimas tahun 2021,” ungkap orang nomor satu di Bumi Larvul Ngabal itu.

Sebagai tindak lanjut penghargaan tersebut, kata Thaher, Kabupaten Maluku Tenggara akan mendapat tambahan alokasi 95 desa yang diintervensi Program Pamsimas di tahun 2022 nanti.   

Thaher menambahkan, dalam rangka meningkatkan akses pelayanan air bersih kepada masyarakat, maka di tahun 2022 nanti telah dianggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan total 1.401 Rumah Tangga (Sambungan Rumah), tersebar di 5 kecamatan, Pulau Kei Kecil dan Kei Besar.     

Aksesibilitas dan Konektivitas Wilayah

Adapun dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas wilayah pada tahun 2022 mendatang, Bupati Thaher mengaku Pemkab Malra telah menganggarkan dana melalui DAK Fisik untuk rekonstruksi dan rehabilitasi jalan, dengan total anggaran sebesar Rp 84.674.019.000.   

Alokasi anggaran ini tersebar di Pulau Kei Besar dan Pulau Kei Kecil dengan persentase alokasi, sebagai berikut;

Pertama, sebesar 72,89 persen atau Rp 61.722.000.000 dialokasikan untuk Pulau Kei Besar. Kedua, sebesar 27,11 persen atau sebesar Rp 22.952.019.000 untuk Pulau Kei Kecil.

Sementara terkait dengan peningkatan sarana prasarana infrastruktur, lanjut ungkap Thaher bahwa dalam tahun 2022 dianggarkan pula dari DAK untuk penyediaan rumah sebanyak 174 unit, pembangunan MCK 600 unit dan rehabilitasi sarana prasarana Pendidikan.

“Selain paket-paket pemberdayaan perikanan dan pertanian, total senilai masing-masing Rp 6,2 milyar untuk sektor perikanan dan Rp 2,04 milyar untuk  Pertanian,” sebut Mantan Anggota DPRD Provinsi itu.

Tak sampai disitu, menurut Thaher bahwa di tahun 2022 juga melalui DAK Transportasi Perairan, telah dianggarkan pembangunan Bus Air Ro-ro, dengan total  anggaran sebesar Rp 10 milyar.

“Bus Air dimaksud  diperuntukan sebagai angkutan transportasi antara Pulau Kei  Kecil dan Pulau Kei Besar,” jelas Bupati.

Optimalisasi Peluang

Bupati Thaher menyatakan kondisi keuangan daerah saat ini terdampak kemerosotan keuangan negara akibat pandemi COVID-19. Sumber-sumber pendapatan daerah mengalami penurunan dari kondisi yang biasanya.

Hal ini secara langsung telah mempengaruhi kebijakan belanja daerah, anggaran belanja turun lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan disisi lainnya, kebutuhan dalam rangka percepatan pembangunan daerah adalah hal yang tidak bisa ditunda.      

Seiring itu, kata Thaher bahwa inovasi dan kreativitas untuk menciptakan dan memperluas sumber pendanaan pembangunan harus dilakukan.

“Saya sudah memerintahkan kepada OPD untuk memperjuangkan anggaran pusat harus masuk ke daerah,” ungkap dia.

Bupati mengklaim kondisi Pulau Kei Besar saat ini cukup beruntung. Hal itu lantaran status Pulau Kei Besar sebagai wilayah perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluar dan kawasan strategis nasional tertentu serta lokasi major project RPJMN, sehingga memberikan peluang yang besar terhadap inovasi pembiyaan dan pendanaan pembangunan.

“Pelaksanaan kebijakan DAK Penugasan hanya bisa dilakukan di Pulau Kei Besar. Jika diusulkan untuk Pulau Kei Kecil, maka Sistem Krisna DAK akan menolak. Ini adalah peluang yang harus dioptimalkan,” kata Thaher.  

Bupati berujar, untuk mencapai peluang dimaksud maka masyarakat hanya perlu untuk memberikan dukungan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan ketersediaan lahan.  

“Masyarakat bersedia lahannya dipakai, memiliki kelembagaan ohoi atau Bumo yang aktif dan produktif, serta yang paling penting adalah ada persatuan di dalam ohoi dan ada kesepakatan bersama untuk memajukan ohoi,” pungkas Thaher.

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar