Reporter/Editor: Gerry Ngamel ||
"Jika hujan seperti ini memang sangat sulit, apalagi jalan yang rusak parah dan turunan yang ekstrim," _Febry Calvin Tetelepta Deputi I Kepala Staf Kepresidenan.
Namrole, MARRINNEWS.com - Rombongan Kantor Staf
Presiden (KSP) yang dipimpin Deputi I Kepala Staf Kepresidenan RI Febry Calvin
Tetelepta terjebak lumpur saat melakukan monitoring lapangan Jalan Lingkar
Namrole - Leksula, Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku, Rabu (3/11/2021)
sore.
Dua kendaraan yang ditumpangi sejumlah staf
kepresidenan tidak bisa melewati jalan berlumpur dikarenakan saat itu satu
kendaraan truk nyaris terbalik dan terjebak didalam lumpur dan tidak bisa
dilewati kendaraan lain selama satu jam.
Akibatnya, dua kendaraan yang ditumpangi rombongan Staf
Kepresidenan tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju kilo 16 di Desa
Namrinat, Kecamatan Namrole.
Mulai dari Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry
Calvin Tetelepta, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jalan Wilayah Maluku
yang ikut dalam rombongan kala itu harus turun untuk kemudian tidak dilewati
kendaraan rombongan lainnya.
Berdasarkan keterangan pantauan yang diterima Marrinnews.com, Kamis (4/11/2021) di kilo 13 dari arah Namrole sulit dilewati kendaraan yang dilengkapi double gardan sekalipun. Setidaknya, ada 8 spot di jalur lintasan berupa 3 tanjakan dan 2 turunan. Dari 2 turunan itu, 1 turunan berlevel sangat ekstrim karena jarak yang panjang sekira 300 meter.
"Jika hujan seperti ini memang sangat sulit,
apalagi jalan yang rusak parah dan turunan yang ekstrim," ucap Deputi I
Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta.
Rombongan Staf Presiden seharusnya menempuh jarak pada
52 kilo untuk bisa menembus jalan lingkar Namrole-Leksula. Namun rombongan hanya
sampai di kilo 16 saja, karena disitu ada kamp kamp milik pekerja.