Talkshow harmoni Festival Pesona Meti Kei 2021. Sumber foto: tangkapan layar pada akun resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara. |
Reporter/Editor: Gerry Ngamel ||
Langgur, MARRINNEWS.com – Event
Festival Pesona Meti Kei 2021 di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku telah
dimulai pada Kamis (21/10/2021). Adapun Talkshow harmoni bertajuk kharisma event
nusantara menjadi sajian pembuka pada festival tahunan bertaraf nasional ini.
Program diskusi santai tersebut berlangsung pukul
14.30-17.30 WIT secara daring melalui aplikasi zoom dan ditayangkan langsung di
akun YouTube resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara ‘Visit Kei'.
Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun membuka
rangkaian acara dengan menyampaikan kata sambutannya. Tak ketinggalan Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno mengumandangkan apresiasi dan pesan-pesan moral
bagi kelangsungan Pariwisata di Bumi Larwul Ngabal.
Talkshow dipandu dua sosok host millenial, Yuka Afryantono
dan Amel Sannie. Kedua host tampil memukau dengan balutan busana adat Kei berwarna
merah.
Penampilan Yuka dan Amel dengan narasi-narasi penghantar
diawal acara juga seakan membuat penasaran pemirsa tanah air terhadap destinasi
dan pekan festival fenomena alam “Meti Kei” di wilayah selatan Indonesia Timur ini.
Rasa penasaran pemirsa itu akhirnya bisa sedikit terobati
dengan suguhan tiga sesi materi yang dibawakan 7 pembicara tersohor dan berkompeten
dibidangnya.
Orang nomor satu Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun
dan Anggota DPR RI berkharismatik, Komarudin Watubun menjadi pembicara sesi pertama.
Pada sesi ini, Thaher Hanubun menyuguhkan keberadaan dan
peluang destinasi wisata di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara pada masa mendatang.
Ia juga mempresentasikan kemajuan pembangunan infrastruktur di negeri berjuluk Larwul
Ngabal itu.
Sementara sang wakil rakyat, Komarudin Watubun yang adalah
putra asli Kepulauan Kei, tidak ketinggalan menggembar-gemborkan peran komunikatif
Bupati Thaher dalam menata pembangunan Malra, salah satunya di sektor Pariwisata.
Tak tanggung-tanggung, Komarudin bahkan dengan lantang
mengungkapkan keprihatinannya terhadap kontribusi Maluku yang terlupakan dalam lembaran
sejarah perwujudan pembangunan bangsa diawal peradaban NKRI.
Ia kemudian mengutarakan keyakinannya terhadap kekayaan
sumber daya alam Maluku yang nantinya akan menjadi corong kebangkitan bangsa di
abad 24. Salah satu sektor ungggulan yang memiliki potensi itu adalah keberadaan
destinasi wisata di Kabupaten Maluku Tenggara.
Selanjutnya di sesi kedua, ada Kepala Dinas Pariwisata
Malra Nurjana Yunus, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Marcus Yozef dan Pakar
Antropologi sekaligus Founder Studi Wisata Berkarakter dan Dosen STP Trisakti
Husen Hutagalung.
Ana Junus, sapaan akrab Kadispar Malra dalam penyampai
materinya menjelaskan kemunculan fenomena Meti Kei “pasang surut air laut terbesar”
di Kepulauan Kei. Fenomena unik tersebut, kata Ana, biasanya terjadi secara berkala,
dimulai pada bulan September, Oktober hingga November.
Dibalik fenomena itu, masyarakat setempat melakukan tradisi
penangkapan ikan, yang disebut “Wer Warat” (Tarik tali, red). Momentum inilah kemudian
oleh Pemerintah daerah dijadikan sebagai wahana pelestarian budaya, sekaligus menampilkan
keunikan dan keindahan Kepulauan Kei dalam balutan Festival Pesona Meti Kei.
Pada sesi ketiga talkshow, Travel Influencer
@backpackertampan Pandhu Waskitha menceritakan kisah mistis dan hal-hal unik lainnya
saat berkunjung ke sejumlah destinasi di Maluku Tenggara, dua minggu lalu. Pandhu
mengaku begitu terpikat dan terharu dengan setiap moment yang ditemukannya saat
berada di Kepulauan Kei.
Bahkan ia menganggap waktu satu minggu yang dilaluinya
masih belum cukup, oleh karena untuk menikmati keindahan Kepulauan Kei secara sempurna
harus membutuhkan waktu yang lama, minimal 3-4 bulan.
Pandhu juga menyinggung soal biaya perjalanan wisata ke
Kepulauan Kei, khususnya di Kabupaten Maluku Tenggara. Menurutnya, biaya wisata
ke/di Kepulauan Kei sangat murah, sebanding dengan biaya Labuan Bajo.
Direktur Eksekutif BPPD Malra Abd. Rahman Azis mengatakan
masih banyak destinasi wisata di Kabupaten Maluku Tenggara yang belum tereksplor.
Selama ini pihaknya hanya menghantar wisatawan,
salah satunya Pandhu di tempat-tempat tertentu saja yang sering jadi tujuan
para wisatawan.
Dalam acara talkshow sore tadi, turut disuguhkan video
penyelenggaraan FPMK tahun-tahun sebelumnya. Selain itu juga, video tentang keindahan
destinasi dan budaya Kei. Tak luput, video tari panah oleh Organisasi Mahasiswa
Kei (KAMKEI) Jabodetabek.
Talkshow harmoni merupakan opening ceremony Festival Pesona
Meti Kei 2021. Selanjutnya pada 22 Oktober 2021, acara akan kembali dilanjutkan
dengan karnaval budaya, lomba layang-layang, lomba futsal ekstrem hingga acara puncak
di tanggal 29 Oktober 2021.