![]() |
Gubernur Maluku Murad Ismail. Sumber foto: TerasMaluku.com |
Penulis/Editor: Ghege Ngamel ||
Langgur, MARRINNEWS.com – Uluran
kasih berupa sumbangan dana terus mengalir kepada dua korban luka asal Maluku dalam
tragedi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, enam bulan lalu.
Kedua korban adalah Valeria Selitubun, warga Ohoi atau Desa Rumaat, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara dan Edelina Selitibun, warga Un, Kota Tual. Valeria kini masih melanjutkan studi akhir di kota Makassar, Sulawesi Tengah.
Sumbangan itu bermunculan pasca Valeria Selitubun dan Karina Dimayu, putri balsteran Kei-Ternate yang juga menjadi korban tragedi bom Makassar mengunggah sebuah video terkait kondisi keloid
yang mengerogoti bekas luka bakar keduanya. Video yang diunggah di medsos itu lantas
memicu keprihatinan dari berbagai kalangan.
Kali ini, sumbangan datang dari orang nomor satu Provinsi Maluku, Gubernur Murad Ismail. Gubernur Murad mendonasikan bantuan dana senilai Rp. 100.000.000.
Berdasarkan keterangan Pers Dinas Kominfo Maluku pada Sabtu (2/10/2021) menyebutkan bahwa keputusan donasi Rp100 juta dari Gubernur disampaikan saat menanggapi interupsi anggota Partai Nasdem, Justina Renyaan.
Interupsi yang disampaikan Justina mencuat di akhir
Sidang Paripurna Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Ranperda
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2021, Jumat (01/10/2021).
Justina yang mewakili Dapil Malra Kota Tual dan Aru
memohon dukungan Pemerintah Daerah terhadap pengobatan kedua korban bom bunuh
diri pada 21 Maret 2021 lalu.
Hal ini langsung ditanggapi dengan bijaksana
oleh mantan Dankor Brimob itu untuk membantu biaya pengobatan kedua korban.
"Demi Allah saya baru tahu kalau ada anak-anak
kita yang jadi korban. Malam ini juga saya siapkan dana pribadi Rp100 juta untuk
disumbangkan bagi mereka berdua sambil kita beroda biarlah mereka lekas sembuh
dan bisa kembali melanjutkan studinya," ujar Gubernur Murad.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Kamis (30/1/2021) Ketua
Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra bersama lima anggota komisi lainnya juga
telah menyerahkan sumbangan sekitar Rp. 20.000.000 untuk membantu biaya pengobatan
Valeria dan Karina Dimayu. Sumbangan tersebut dikumpulkan oleh 44 Anggota DPRD.
Sebagai informasi juga bahwa ada Dua korban asal Maluku
dalam tragedi bom bunuh diri di Makassar. Diantaranya Valeria Selitubun, warga Ohoi atau Desa Rumaat, Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara dan Edelina
Selitibun, warga Un, Kota Tual.
Kemudian, Karina Dimayu, warga Kota Ternate, Maluku Utara.
Karina merupakan gadis blasteran Kei-Ternate. Ibunya berasal dari Ohoi Sathean,
Maluku Tenggara. Karina menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Sanata Karya
Langgur.