Penulis/Editor: Gerry Ngamel ||
“Maluku Tenggara harus tetap bersih, bebas dari sampah dan sampah plastik. Mari kita wujudkan Maluku Tenggara sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” _ M Thaher Hanubun, Bupati Maluku Tenggara.
Langgur, MARRINNEWS.com – Bupati
Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun mengatakan, Festival Pesona Meti Kei di
Kabupaten Maluku Tenggara merupakan event kebanggaan masyarakat di daerah itu, sejak
ditetapkan pertama kalinya pada tahun 2016.
Dibalik eksistensi event ini sendiri selama kurun waktu
6 tahun, telah memberikan banyak kesan dan pengalaman tersendiri bagi warga maupun
wisatawan atau tamu yang berkunjung.
Kesan berarti yang diterima seiring eksistensi event pariwisata
tersebut, kata Thaher adalah dengan ditetapkannya sebagai salah satu program ‘Kharisma
Event Nusantara' tahun 2021 kategori skala regional oleh Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif RI.
“Capaian ini sangat luar biasa. Terima kasih Pa Menteri, yang mana sudah menetapkan Festival Pesona Meti Kei dalam agenda program
Kementerian Pariwisata,” ujar Thaher saat membuka Talkshow Harmoni FPMK 2021 secara
daring, Kamis (21/10/2021).
Lebih lanjut, Thaher menekankan bahwa momentum penyelenggaraan
event tahunan Festival Meti Kei merupakan wahana kebangkitan dan pengembangan sektor
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Maluku Tenggara, ditengah gejolak Pandemi
Covid-19.
“Momentum ini hendaknya kita maknai sebagai suatu
wahana untuk mengembangkan Pariwisata dan Ekonomi kreatif sebagai pendukung
sektor ekonomi untuk meningkatkan pendapatan bagi pelaku dan pengelola pariwisata
Ekonomi kreatif. Serta untuk mendorong investasi pariwisata di Kabupaten Maluku
Tenggara,” sebut mantan Anggota DPRD Provinsi Maluku itu.
Thaher menambahkan, event Festival Meti Kei juga perlu
dijadikan sebagai event bebas sampah dan plastik.
“Untuk itu, baik warga yang ada di Maluku Tenggara, Kepulauan
Kei maupun yang datang dari luar agar perlu menjaga keaslian Kei dengan kebersihannya,”
pintah dia.
Thaher menyebut, Kabupaten Maluku Tenggara memiliki 68
Pulau. Dari sejumlah pulau-pulau itu, terdapat 76 destinasi wisata.
Ia memastikan keberadaan ke-78 destinasi wisata menyimpan sejuta
keindahan, baik dari aspek histori budaya maupun sumber daya alam. Tentunya setiap wisatawan
yang berkunjung akan disuguhkan pesona keindahan destinasi-destina wisata tersebut.
“Saya yakin dan percaya, kebersihan dan suguhan keindahan
alam pada destinasi wisata yang ada di Maluku Tenggara dapat memberikan kesan tersendiri
bagi para wisatawan yang berkunjung,” ujar Thaher.
Bupati Thaher kembali menekankan, Maluku Tenggara selalu
terbuka bagi siapa pun yang hendak berkunjung. Tak ada batasan untuk itu.
Meski begitu, ia berharap kebaradaan pengunjung atau wisatawan
di Maluku Tenggara nantinya dapat menjaga tatanan hidup sesuai tradisi yang berlaku
serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Maluku Tenggara harus tetap bersih, bebas dari sampah
dan sampah plastik. Mari kita wujudkan Maluku Tenggara sebagai destinasi wisata
yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegas Thaher.
Orang nomor satu di Negeri berjuluk Larwul Ngabal ini mengajak
semua elemen masyarakat, baik dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Kabupaten
serta masyarakat Kepulauan Kei untuk mendukung dan berpartispasi, menyukseskan FPMK
2021.
“Dukungan dari semua pihak sangat diharapkan sehingga benar-benar
dapat dimaksimalkan, selain sebagai sarana untuk mengenalkan budaya dan
kekayaan alam Kepulauan Kei kepada dunia, juga sebagai upaya untuk semakin
menumbuhkan rasa cinta orang Kei pada daerah dan kekayaan alam serta budayanya,”
ungkap Thaher.
“Selain itu, event FPMK ini juga diharapkan menjadi kesempatan, guna tumbuh dan berkembangnya
Pariwisata Kepulauan Kei sebagai destinasi unggulan nasional di wilayah Timur Indonesia,” pungkas Hanubun.
Talkshow Harmoni Hingga Tour de Mollucas
Festival Pesona Meti Kei di Kabupaten Maluku Tenggara,
resmi telah dibuka pada Kamis (21/10/2021) sore. Acara Talkshow Harmoni Festival
Pesona Meti Kei bertajuk kharisma event nusantara menjadi sajian pembuka rangkaian
event tahunan fenomena alam Kei tersebut.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Marrinnews.com,
pada Sabtu (23/10/2021) event akan kembali dilanjutkan dengan pergelaran carnaval
budaya di Stadion Maren Langgur. Lomba layangan di lokasi wisata Ohoililir, Sabtu
(24/10/2021).
Selanjutnya, babak final lomba futsal ekstreme di
lokasi wisata pantai Ohoidertavun, Minggu (25/10/2021). Pada Senin (26/10/2021)
lomba dayung sampan di perairan laut Ohoi Letman.
Kemudian, pada tanggal 27 Oktober 2021 dilaksanakan
hopping island di kawasan pulau sepuluh dan pada tanggal 28 Oktober digelar penangkapan
ikan secara tradisional ‘Wer warat' di Pulau Tarwa.
Sedangkan acara puncak FPMK dihelat di kawasan wisata
Ngurbloat, Ohoi Ngilngof pada tanggal 29 Oktober 2021. Dalam rangkaian menuju puncak
acara nanti akan dilakukan Tour de Mollucas dengan titik start perjalanan dari Kota
Ambon (26/10/2021), menyusuri Pulau Banda dan berakhir di Kepulauan Kei.
Setiba di Kepulauan Kei, peserta Rute Tour de Moluccas
akan menelusuri berbagai destinasi yang ada dan nantinya finish di destinasi wisata
Ngurbloat, Maluku Tenggara.
“Untuk Kegiatan Tour de Mollucas ini kami
berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku. Melalui kegiatan puncak ini juga
kami ingin menampilkan keindahan destinasi yang ada di Kepulauan Kei, khususnya
di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku
Tenggara, Nurjana Yunus dalam Talkshow Harmoni Festival Pesona Meti Kei, Kamis
(21/10/2021).