Sumber foto: MN |
Penulis: Redaksi
TUAL, MARRINNEWS.com - Dalam rangka perlindungan dan
jaminan sosial korban bencana melalui peningkatan partisipasi masyarakat,
Pemerintah Kota Tual melalui Dinas Sosial menggelar pelatihan Taruna Siaga
Bencana (Tagana).
Wali Kota Tual Adam Rahayaan, didampingi Wakil Wali kota Tual
Usman Tamnge hadir pada kegiatan tersebut, sekaligus membuka secara resmi
pelatihan Tagana, yang bertempat di gedung budaya, Senin (11/10/2021).
Wali Kota Tual Adam Rahayaan dalam sambutannya mengatakan,
penanggulangan bencana berbasis masyarakat menjadi paradigma utama dalam upaya
pengurangan resiko bencana. Oleh kementrian sosial telah menjalankan paradigma
penanggulangan bencana melalui pembentukan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sejak
tahun 2004.
“Personil Tagana merupakan relawan sosial yang sudah terlatih.
Pelatihan ini sangat penting, sehingga diharapkan tiap tahun pelatihan ini
dilakukan,”ucap Walikota.
Walikota mengharapkan agar nantinya peserta Tagana melibatkan
lebih banyak masyarakat yang berada di pulau-pulau untuk mengikuti pelatihan.
“Kita disini bisa mendapatkan pertolongan lebih cepat, tetapi
berbeda dengan masyarakat yang mengalami bencana di pulau-pulau khususnya
bencana yang terjadi dilaut,” tegasnya.
Selain itu, Kepala Dinas sosial Mansur Latar menjelaskan,
pelatihan Tagana merupakan program kegiatan penanganan bencana atau ke
pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana. 60 peserta pelatihan
yang berasal dari tiap kecamatan akan mengikuti pelatihan selama tiga hari
kedepan.
Tujuan pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan motivasi,
dan partisipasi pemuda dalam upaya pengurangan resiko bencana. Selain itu,
untuk meningkatkan profesionalisme relawan sosial bantuan penanganan bencana
dalam tugasnya nanti.
“Hari ini, peserta akan diberikan teori dan pelatihan
disekitaran gedung budaya. Dua hari kedepan, akan diberikan pelatihan praktek
seperti pertolongan keselamatan, dan metode-metodenya di pantai difur,”jelas
Latar.
Ia berharap, melalui proses pelatihan dapat meningkatkan partisipasi pemuda dalam penanganan bencana secara cepat dan profesional di lokasi-lokasi berpotensi mengalami bencana.