Penulis/Editor: Ghege Ngamel ||
Langgur, MARRINNEWS.com – Sebanyak 44 Anggota
DPRD Provinsi Maluku mendonasikan bantuan dana untuk membantu biaya pengobatan Valeria
Selitubun dan Karina Dimayu.
Valeria dan Karina adalah korban dalam tragedi bom
bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu (28/3/2021) lalu.
Partisipasi bantuan dana dari para Legislator Maluku dilakukan
dengan cara memotong gaji setiap anggota, tanpa terkecuali.
Bantuan dari DPRD Provinsi Maluku telah diserahkan langsung oleh Ketua Komisi
I Amir Rumra bersama empat anggota Komisi lainnya di kediaman (kamar kos)
Valeria dan Karina, di kompleks STIK Stella Maris, Kota Makassar, Sulawesi
Tengah pada Kamis (30/9/2021) malam.
Amir Rumra mengatakan, bantuan tersebut diberikan setelah
mereka (Anggota DPRD Maluku, red) menyaksikan video viral Valeria dan Karina yang
diunggah di media sosial beberapa waktu lalu.
“Setelah kami menonton video yang dikirimkan, 44 Anggota
DPRD Maluku bersepakat mengumpulkan sejumlah sumbangan dengan memotong gaji tiap
anggota yang ada,” ungkap Legislator PKS itu sebagaimana video pertemuan kelima
perwakilan Anggota DPRD Maluku bersama kedua korban di Makassar, yang diterima Marrinnews.com.
Amir menyebut nominal dana yang terkumpul dan disumbangkan sebesar kurang
lebih Rp. 20 Juta. Bantuan tersebut diperuntukan untuk membantu biaya operasi ataupun
pengobatan Valeria dan Karina.
Dalam video pertemuan itu kelima Anggota DPRD nampak sangat
prihatin melihat kondisi bekas luka bakar pada tangan dan kaki Valeria dan Karina
yang kini mengalami pembengkakan abnormal atau keloid.
Lantas, Amir menyatakan akan menyampaikan kondisi Valeria
dan Karina ke pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Provinsi
Maluku untuk sekiranya dapat ditangani lebih lanjut.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra (kiri) berfoto bersama Valeria Selitubun dan Karina Dimayu (tengah). |
Video Viral
Kedua putri asal Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Ternate
ini mengalami luka bakar pada sebagian area tubuh akibat terkena serpihan ledakan
bom bunuh diri, enam bulan lalu.
Valeria dan Karina, termasuk Adelina Selitubun yang juga
menjadi korban dalam tragedi itu kemudian menjalani serangkaian operasi, pengobatan
dan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar selama beberapa
bulan kemarin.
Setelah keluar dari rumah sakit, ketiga korban asal Maluku
dan Maluku Utara ini mengalami pembengkakan atau penebalan secara abnormal pada
bekas luka bakar.
Valeria dan Karina kini masih berada di Kota Makassar sembari
melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.
Sedangkan, Adelina Selitubun sudah berada di kediamannya
di Kota Tual, dengan kondisi keloid dan gangguan pendengaran yang sangat memprihatinkan.
Terkait video yang viral di medsos, baik Valeria maupun
Karina dalam video dimaksud memperlihatkan kondisi keloid pada bekas luka bakar
mereka.
Lantas keduanya menginginkan agar segera dapat dioperasi. Sayang, keluarga mereka tidak memiliki biaya yang cukup.
Untuk itu melalui video dimaksud, Valeria dan Karina mengharapkan adanya uluran kasih dari berbagai pihak.
Selain itu, keduanya juga menyampaikan kekecewaan kepada
Pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi yang tidak lagi menepati janji untuk
membantu proses pengobatan dan pemulihan korban bom Makassar hingga sembuh total.