Marrin News

Anggota DPRD Maluku Potong Gaji Demi Bantu Dua Korban Tragedi Bom Makassar

Ketua dan lima Anggota Komisi I mewakili 44 Anggota DPRD Provinsi Maluku menyerahkan bantuan dana kepada dua korban ledakan bom bunuh diri di Makassar. Penyerahan dilakukan pada Kamis (30/9/2021) di kediaman korban. Sumber foto: Akun Facebook Amir Rumra. 

Penulis/Editor: Ghege Ngamel ||

Langgur, MARRINNEWS.com – Sebanyak 44 Anggota DPRD Provinsi Maluku mendonasikan bantuan dana untuk membantu biaya pengobatan Valeria Selitubun dan Karina Dimayu.

Valeria dan Karina adalah korban dalam tragedi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu (28/3/2021) lalu.

Partisipasi bantuan dana dari para Legislator Maluku dilakukan dengan cara memotong gaji setiap anggota, tanpa terkecuali.

Bantuan dari DPRD Provinsi Maluku telah diserahkan langsung oleh Ketua Komisi I Amir Rumra bersama empat anggota Komisi lainnya di kediaman (kamar kos) Valeria dan Karina, di kompleks STIK Stella Maris, Kota Makassar, Sulawesi Tengah pada Kamis (30/9/2021) malam.

Amir Rumra mengatakan, bantuan tersebut diberikan setelah mereka (Anggota DPRD Maluku, red) menyaksikan video viral Valeria dan Karina yang diunggah di media sosial beberapa waktu lalu.

“Setelah kami menonton video yang dikirimkan, 44 Anggota DPRD Maluku bersepakat mengumpulkan sejumlah sumbangan dengan memotong gaji tiap anggota yang ada,” ungkap Legislator PKS itu sebagaimana video pertemuan kelima perwakilan Anggota DPRD Maluku bersama kedua korban di Makassar, yang diterima Marrinnews.com.

Amir menyebut nominal dana yang terkumpul dan disumbangkan sebesar kurang lebih Rp. 20 Juta. Bantuan tersebut diperuntukan untuk membantu biaya operasi ataupun pengobatan Valeria dan Karina.

Dalam video pertemuan itu kelima Anggota DPRD nampak sangat prihatin melihat kondisi bekas luka bakar pada tangan dan kaki Valeria dan Karina yang kini mengalami pembengkakan abnormal atau keloid.

Lantas, Amir menyatakan akan menyampaikan kondisi Valeria dan Karina ke pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Provinsi Maluku untuk sekiranya dapat ditangani lebih lanjut.

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra (kiri) berfoto bersama Valeria Selitubun dan Karina Dimayu (tengah). 

Video Viral

Kedua putri asal Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Ternate ini mengalami luka bakar pada sebagian area tubuh akibat terkena serpihan ledakan bom bunuh diri, enam bulan lalu.

Valeria dan Karina, termasuk Adelina Selitubun yang juga menjadi korban dalam tragedi itu kemudian menjalani serangkaian operasi, pengobatan dan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar selama beberapa bulan kemarin.

Setelah keluar dari rumah sakit, ketiga korban asal Maluku dan Maluku Utara ini mengalami pembengkakan atau penebalan secara abnormal pada bekas luka bakar.

Valeria dan Karina kini masih berada di Kota Makassar sembari melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.

Sedangkan, Adelina Selitubun sudah berada di kediamannya di Kota Tual, dengan kondisi keloid dan gangguan pendengaran yang sangat memprihatinkan.

Terkait video yang viral di medsos, baik Valeria maupun Karina dalam video dimaksud memperlihatkan kondisi keloid pada bekas luka bakar mereka.

Lantas keduanya menginginkan agar segera dapat dioperasi. Sayang, keluarga mereka tidak memiliki biaya yang cukup.

Untuk itu melalui video dimaksud, Valeria dan Karina mengharapkan adanya uluran kasih dari berbagai pihak.

Selain itu, keduanya juga menyampaikan kekecewaan kepada Pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi yang tidak lagi menepati janji untuk membantu proses pengobatan dan pemulihan korban bom Makassar hingga sembuh total. 

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar