Penulis: Ghege Ngamel | Editor: Ghege
Langgur, Marrinnews.com – Bupati
Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun menyatakan, kontribusi Tim Penggerak PKK
di wilayah setempat sangat signifikan dalam menunjang kesuksesan penanganan program-program Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara.
“Saya harus jujur katakan bahwa kontribusi Tim Penggerak PKK,
baik dari tingkat Ohoi, kecamatan hingga di tingkat kabupaten sangatlah signifikan,”
ungkap Thaher Hanubun saat menghadiri acara penilaian lomba desa pelaksana terbaik
10 program PKK di Ohoi Somlain, Kecamatan Kei Kecil Barat, Senin (7/6/2021).
Bupati mengatakan, kontribusi tersebut dibuktikan dengan peran
penting TP-PKK dalam penurunan angka stunting dan ketahanan pangan keluarga melalui
revitalisasi kelompok dasawisma, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Berkat kontribusi itu juga mampu menghantar Kabupaten Maluku
Tenggara menempati peringkat terbaik dan meraih penghargaan.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dalam penanganan
program-program itu mendapatkan hasil yang memuaskan yang ditandai dengan pemberian
penghargaan dari Pemerintah Provinsi Maluku,” tutur dia.
Ia menyebut, penghargaan-penghargaan dimaksud yakni peringkat
terbaik pertama aksi konvergensi penanganan stunting tingkat Provinsi Maluku. Selanjutnya,
Maluku Tenggara dinobatkan sebagai Kabupaten paling inovatif dalam aksi konvergensi
penanganan stunting, baik dalam tahun 2021 maupun di tahun 2021.
Atas hasil itu juga, lanjut kata Thaher bahwa Pemerintah Provinsi
Maluku mengusulkan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai pilot project penanganan stunting
untuk mewakili Provinsi Maluku dalam ajang serupa di tingkat nasional pada tahun
2021 ini.
Tak sampai disitu, menurut Bupati, TP-PKK Malra melalui revitalisasi
kelompok-kelopok dasawisma turut berkontribusi menghantar Kabupaten berjuluk negeri
Larwul Ngabal ini meraih TPID Award tingkat Nasional pada tahun 2020 kemarin.
“Saya menghimbau kepad semua Camat dan Kepala Ohoi maupun Penjabat
Kepala Ohoi di setiap wilayah masing-masing untuk senantiasa mendukung program-program
PKK guna percepatan pembangunan di ohoi,” pinta Bupati Thaher.
Sementara itu, Bupati merincikan sesuai data Badan Pusat Statistik
Nasional, angka stunting tahun 2018 di Kabupaten Maluku Tenggara berada pada angka 30,01 persen.
Tahun 2019 menurun menjadi 27,01 persen. Selanjutnya di tahun 2020 menurun lagi
hingga 22,95 persen.
“Data yang ada ini tidak dikarang-karang atau diatur PKK, tidak,”
tegas Bupati.
Ia berharap, mudah-mudahan nanti di tahun 2023 mendatang, angka
stunting turun menjadi 19 persen.
Bupati mengklaim, Kabupaten Maluku Tenggara kini merupakan salah
satu Kabupaten yang paling disegani, baik di Provinsi Maluku maupun Nasional.
Sejak tahun 2019, Kabupaten Maluku Tenggara hanya bersaing dengan
Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon. Persaingan itu berlaku di segala bidang.
“Maaf, dalam hal apa saja kita (Maluku Tenggara) hanya bersaing dengan dua daerah ini, tidak dengan daerah yang lain di Maluku. Artinya, Maluku Tenggara selalu berada pada urutan 1, 2 atau 3, itu saja, tidak bergeser jauh,” kata Thaher.