Reporter: Ghege Ngamel | Editor: Ghege
Langgur, Marrinnews.com – Bupati Maluku Tenggara
Muhamad Thaher Hanubun menjamu santap malam Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke
Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC, Minggu (13/4/2021) malam di kediaman dinas Bupati
Maluku Tenggara.
Jamuan makan malam Uskup Agung Mandagi di kediaman
Bupati Maluku Tenggara yang berlokasi di wilayah Kota Tual dijaga ketat Tim Densus
88 Polri.
Turut hadir dalam acara jamuan tersebut, Sekertaris
Daerah Maluku Tenggara Ahmad Yani Rahawarin dan sejumlah pimpinan OPD serta para
Pastor.
Kehadiran Uskup Agung di kediaman dinas Bupati mendapat
sambutan hangat. Tampak, Bupati memberikan hormat dan salam sesaat setelah sang
Uskup tiba. Selanjutnya di dalam kediaman, Sekda Rahawarin menyalami, memeluk dan
mencium tangan Uskup Mandagi.
Suasana santap malam tampak diselingi canda tawa
dan rasa haru bahagia kala Uskup Agung menyapa pimpinan OPD. Begitu juga saat Uskup
menyampaikan perasaannya saat melakukan kunjungan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara
dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.
Uskup Mandagi berkata bahwa selama 26 tahun bertugas
sebagai Uskup Keuskupan Amboina, ia sudah berulang kali mengunjungi Kabupaten Maluku
Tenggara.
Di balik kunjungan-kunjungan tersebut, sang Uskup
Agung mengaku bahagia. Apalagi di era kepimpinan Bupati Thaher Hanubun.
“Saya bertugas 26 tahun di Keuskupan Amboina dan
sudah puluhan kali saya datang ke Maluku Tenggara. Saya merasa senang saat berada
di sini. Tetapi terlebih saat Bapak ( M. Thaher Hanubun, red) menjadi Bupati, luar
biasa sekali,” ujar Uskup Agung Mandagi sebagaimana video yang diunggah pada laman Facebook Kadis Kominfo Maluku Tenggara Walken Raharusun.
Sang Uskup mengklaim memiliki hubungan pertemanan
akrab dengan Bupati Thaher Hanubun. Tak terkecuali dengan Bupati/Wali Kota lainnya.
Walau begitu, Uskup Agung menganggap dalam hubungan
pertemanannya dengan Haji Thaher Hanubun, ada Chemistry (kecocokan, red), sekalipun
mereka berbeda agama. Uskup Mandagi beragama Katolik dan Bupati Thaher penganut agama Islam.
Uskup Agung Merauke ini menekankan bahwa perbedaan
agama bukanlah suatu alasan untuk tidak saling
mengikat dalam suatu hubungan. Untuk itu, kata dia, agama manapun tidak boleh memisahkan
hubungan antar manusia.
“Saya punya banyak teman, akrab sekali tapi bukan
se-agama dengan saya. Tapi kita sama-sama manusia yang dikasihi Allah. Dari sini
(hubungan ini) kita buktikan bahwa agama tidak boleh memisahkan kita,” tutur Mandagi.
Administrator Apostolik Keuskupan Amboina ini mengingatkan
agar relasi antar sesama umat beragama di Kepulauan Kei harus senantiasa terjaga.
“Ini harus kita bawah terus karena seringkali justru
agama menghancurkan kita. Padahal agama harus
memperbaiki kita, membuat kita lebih manusiawi bukan sebaliknya karena agama kemanusian
itu hancur,” imbuhnya.
Uskup Agung menyampaikan terima kasih atas
jamuan makan malam yang dihidangkan malam tadi. Bagi dia, jamuan yang disiapkan
itu sangat luar biasa.
"Terima kasih atas penyambutan ini. Ini sangat bagus. Bagi Pemerintah Daerah dan umat sekalian, terima kasih," ucap Uskup Agung Mandagi.