Suasana Pembukaan Sidang ke-68 GPM Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual di Gedung Gereja Sion Jemaat GPM Tual, Minggu (02/05/2021) pagi |
Pewarta: Nick Renleuw
Tual, Marrinnews.com – Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual menggelar Sidang Klasis (Siklas) ke-68 yang berlangsung di Gedung Gereja Sion Tual, Minggu (02/05/2021). Siklas ke-68 itu berlangsung di bawah sorotan tema Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu.
Rangkaian kegiatan sidang diawali dengan penyambutan para tamu undangan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama dan tokoh adat dari Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual.
Ketua Panitia Siklas, Jacob Silubun bersama Ketua GPM Klasis Kei Kecil dan Kota Tual, Pdt. Iwan Syahailatua, S.Th., bergantian mengalungkan syal kepada antara lain Ketua Sinode GPM Wali Kota Tual Adam Rahayaan, Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge, Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, Sekda Tual Ahmad Yani Renuat, Kapolres Tual Alfaris Pattiwael, Ketua MUI Tual, serta sejumlah legislator Tual dan Malra.
Selanjutnya, perwakilan anak remaja Jemaat GPM Sion Tual menyajikan tarian selamat datang kepada para tamu undangan. Para tamu undangan lalu memasuki Gedung Gereja Sion, tempat berlangsungnya siklas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Wali Kota Tual Adam Rahayaan S.Ag., M.Si, Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge SE, Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin dan Sekda Tual Ahmad Yani Renuat saat mengahadiri Sidang Klasis (Siklas) ke-68. |
Agenda Evaluasi dan Pleno Keputusan Persidangan
Dalam laporannya, Silubun menjelaskan bahwa pelaksanaan sidang klasis didasarkan pada Surat Keputusan Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM Maluku tentang Model-Model Sidang Gerejawi Adaptasi Darurat Kebencanaan Alam dan Non Alam.
“Karena itu Sidang Klasis ke-68 dilakukan dengan mengadaptasi situasi pandemi Covid-19 yaitu mengawalinya dengan pelaksanaan pra-persidangan yang sudah dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 April 2021 di Gedung Gereja Sion Jemaat GPM Tual dengan jumlah peserta yang sudah dibatasi,” tegasnya.
Lebih lanjut Silubun mengungkapkan, agenda prasidang adalah pendalaman tema dan sub tema, uji publik dan penetapan rencana strategis pelayanan klasis untuk 5 tahun ke depan, pembahasan rancangan program dan kegiatan klasis 2021, serta pembahasan rekomendasi dan pesan persidangan jemaat-jemaat se-Klasis GPM Kei Kecil dan Kota Tual.
“Hari ini adalah puncak pelaksanaan Sidang ke-68 Klasis GPM Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual dengan agenda mengevaluasi pelayanan tahun 2020 dan rapat pleno pengambilan keputusan dan penetapan hasil-hasil persidangan ke-68 tahun 2021,” paparnya.
Anggaran Rp250 Juta
Silubun juga melaporkan bahwa total anggaran yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Siklas ke-68 adalah sebesar Rp250 juta. Anggaran tersebut, lanjutnya, digunakan untuk pembiayaan baik kegiatan prasidang maupun siklas.
“Anggaran tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Jemaat GPM Tual tahun 2021 sebesar Rp25 juta, bantuan pemerintah daerah Kabupaten Malra sebesar Rp75 juta, bantuan Pemerintah Kota Tual melalui dana aspirasi anggota DPRD Alex Bima Beraubun dan Jacob Silubun pada APBD Kota Tual tahun anggaran 2021 sebesar Rp150 juta,” rincinya.
Selain bantuan keuangan, tambah Silubun, ada pula sejumlah sumbangan sukarela antara lain dari Jemaat GPM Warbal berupa natura dan hasil tangkapan ikan. Ada juga bantuan masker dan kebutuhan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Tual dan Malra serta bantuan pengamanan dari unsur Tni/Polri setempat.
Menurut Silubun, semua bantuan dan sumbangan tersebut sangat bermanfaat bagi panitia hingga panitia bahkan tidak melakukan lagi aksi pencarian dana sebagaimana lazimnya. Oleh karena itu, panitia menyampaikan terima kasih kepada semua donatur.
Membela dan Merawat Kehidupan di Tengah Pandemi
Agenda Siklas ke-68 kemudian dilangsungkan dengan penyampaian pidato-pidato dan sambutan-sambutan. Berturut-turut Ketua Klasis GPM Kei Kecil dan Kota Tual, Pdt. Iwan Syahailatua, S.Th., dan Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas T. Maspaitella menyampaikan pidatonya.
Dalam pidatonya, Ketua Klasis antara lain menyinggung peresmian penggunaan kantor klasis baru yang representatif dengan perubahan nomenklatur dari Klasis Pulau-Pulau Kecil menjadi Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual pada tanggal 11 November 2017. Secara khusus ia sampaikan terima kasih kepada Pemkot Tual yang turut membantu dalam pembangunan kantor klasis.
Secara khusus, Pendeta Syahailatua menyebut situasi pandemi Covid-19 turut menjadi tantangan pelayanan bagi GPM Klasis Kei Kecil. Menurutnya, Covid-19 telah turut mengubah sebagian besar kebijakan gereja dalam upaya mengimplementasikan berbagai keputusan gerejawi bahkan mengubah kebiasaan-kebiasaan gereja menjadi sesuatu yang baru.
“Sambil Gereja secara dinamis mengaktualisasikan kehadirannya di tengah-tengah ancaman Covid-19 dengan tindakan-tindakan yang berorientasi pada upaya membela dan merawat kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah Kehidupan,” ungkapnya.
Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas T. Maspaitella |
Dorong Ketahanan Pangan Lokal
Sementara itu, Ketua Sinode GPM Pendeta Elifas T. Maspaitella dalam sambutannya antara lain menegaskan, Sidang Gerejawi di GPM musti dipahami sebagai proses mempersekutukan seluruh potensi jemaat selaku imamatan orang percaya guna membangun Tubuh Kristus yang satu dan saling melengkapi sesuai karunia yang dimiliki masing-masing.
Lebih lanjut Maspaitella mengajak seluruh elemen GPM untuk tumbuh menjadi Gereja yang mandiri sambil berkolaborasi dengan pemerintah daerah guna menyejahterakan warganya. Pada sisi itu, sambungnya, keadilan ekonomi harus diperjuangkan.
“Perjuangan keadilan ekonomi dengan menumbuhkan ketahanan ekonomi daerah melalui potensi tanaman lokal atau pangan khas daerah dengan membentuk pusat-pusat produksi pangan lokal di setiap pulau sambil membangun hubungan antar pulau. Jemaat dan masyarakat harus bangga dengan pangan lokal yang dimilikinya,” serunya.
Pendeta Maspaitella juga menyoroti kelangkaan sumber-sumber energi dasar seperti masalah kelistrikan di pulau-pulau. Kelangkaan ini menurutnya turut menghambat pengembangan potensi bahan baku pangan lokal yang melimpah.
“Gereja juga harus berjuang meningkatkan kualitas pendidikan anak dan ketrampilan kerja kepada para pemuda dengan tetap memperkuat pembinaan spiritual melalui pembinaan keluarga, pendidikan formal gereja, pendidikan umat khsusnya melalui AMGPM,” tambahnya.
Usai menyampaikan pidatonya, Ketua Sinode GPM bersama Ketua Klasis, Wali Kota Tual, Wabup Malra dan Ketua Panitia bersama-sama menekan tombol tanda dimulainya secara resmi Sidang ke-68 Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual.
Selanjutnya, diberikan pula kesempatan kepada Wali Kota Tual Adam Rahayaan menyampaikan sambutannya atas nama Pemkot Tual dan Wabup Malra Petrus Beruatwarin atas nama Pemkab Malra.