 |
| Wali Kota Tual Adam Rahayaan menyerahkan secara langsung santunan kepada warganya Edelina Silitubun yang turut menjadi korban luka ledakan bom Makassar. Santunan diterima langsung oleh keluarga yang sementara mendampingi korban di RS. Bhayangkara Makassar, Senin (05/04/2021). Foto: Prokopim Tual |
Pewarta: Nick Renleuw
Makassar, Marrinnews.com – Wali Kota Tual Adam Rahayaan akhirnya berkesempatan menjenguk warganya, korban luka tragedi bom depan Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu, yang sementara dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Senin (05/04/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota Tual didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Tual Ali Mardana, Kepala Dinas Sosial Mansur Latar, Asisten III Sekretariat Daerah (Setda), Lurah Lodar El, Lurah Masrum dan Lurah Ketsoblak.
“Pada kesempatan itu, Wali Kota berkesempatan menyerahkan bantuan kepada korban Edelina (Lina) Silitubun yang diterima oleh keluarga korban,” jelas Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Kabag Prokopim) Setda Tual dalam keterangan persnya.
Selanjutnya, Wali Kota juga menyempatkan diri mengunjungi 2 orang warga Kei lainnya yang juga merupakan korban ledakan bom Makassar dan sementara dirawat di RS Bhayangkara Makasar atas nama Valerina (Shendy) Silitubun dan Karina Dimayu.
Disaksikan Kepala Dinas Sosial Kota Tual dan semua yang hadir, Wali Kota Tual Adam Rahayaan berjanji akan memberikan juga santunan kepada Shendy dan Karina.
Sementara itu, Lurah Lodar El Irwan Tamnge yang dihubungi via WhatsApp menjelaskan Wali Kota juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan keluarga yang sementara mendampingi korban sembari memberi support kepada keluarga agar tetap tegar dan kuat.
“Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Tual, Wali Kota mengutuk keras pengeboman tersebut dan berharap korban cepat sembuh dan bisa bersua dengan keluarga di Tual,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge beserta istri Yuni S. Tamnge sudah terlebih dahulu menjenguk dan memberi dukungan secara langsung kepada korban dan keluarga yang mendampingi di RS. Bhayangkara pada Jumat (02/04/2021) lalu.
Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, Shendy merupakan warga Ohoi Rumat Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Sementara meskipun tercatat sebagai warga Maluku Utara, ibunda Karina berasal dari Ohoi Sathean, Malra. Ia sendiri pernah berdomisili di kampung ibunya dan menempuh bangku pendidikan menengah di Langgur.
Shendy dan Karina saat ini sementara menempuh pendidikan tinggi di Makassar. Sedangkan Lina bersama salah seorang kakaknya, Etus, sementara mengantarkan sang ibu, Arnolda Yampormase untuk mendapat pengobatan rujukan dari Tual di Makassar.
Lina, Shendy dan Karina sedang menunggu kendaraan taksi online usai mengikuti Misa Minggu Palma (28/03/2021) di Gereja Katedral Makassar saat ledakan bom terjadi.
