Marrin News

Dukung Pariwisata Malra, RSUD Karel Sadsuitubun Hadirkan Fasilitas Terapi Oksigen Hiperbarik

Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun melakukan uji coba fasilitas Hyperbaric Oxygen Chamber yang ada di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Rabu (24/2/2021). FOTO/Ghege
Langgur, Marrinnews.com - Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur meluncurkan fasilitas kesehatan terbaru Hyperbaric Oxygen Chamber atau terapi oksigen hiperbarik di Kabupaten Maluku Tenggara. 

Pengoprasian perdana hiperberik ini dilakukan langsung oleh Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, Rabu (24/2/2021). 

Terpantau, Bupati Thaher bersama Ketua perhimpunan dokter spesialis kedokteran kelautan, dr. Adi Riyono, Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual serta beberapa Pejabat lainnya melakukan uji coba terhadap kebugaran dengan menggunakan fasilitas hiperbarik. 

Sebelum menjalani tes kebugaran pada hiperbarik, Bupati dan yang lainnya melakukan tes rapid antigen. Hasi tes rapid itu sendiri adalah negatif. 

Plt. Direktur RSUD Karel Sadsiutubun Langgur, dr. Katrinje Notanubun menjelaskan, terapi hiperbarik merupakan salah satu metode pengobatan dengan cara menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan tinggi lebih dari 1 Atmosfer Absolut. 

"Terapi ini memanfaatkan darah untuk mengantarkan oksigen dengan konsentrasi tinggi ke jaringan tubuh. Durasi waktu terapi biasanya berlangsung selama 90-120 menit," kata Notanubun kepada Wartawan usai acara pengresmian fasilitas terapi hiperbarik saat itu. 

Dokter Ketty mengungkapkan bahwa terapi hiperbarik pada umumnya ditujukan untuk penyakit dekompresi yang biasa dialami oleh para penyelam.

"Jika terjadi insidens atau kecelakaan bagi penyelam maka penanganannya harus cepat, tidak lebih dari 4 jam sejak terjadinya kecelakaan. Dan dalam upaya pengobatan pasien tersebut tidak bisa menggunakan pesawat, karena kalau naik pesawat dengan ketinggian tertentu maka tentu sangat membahayakan, bisa terjadi kelumpuhan," jelas dokter Ketty. 

Kepala Dinas Kesehatan Malra itu menilai, terapi hiperberik merupakan salah satu metode pengobatan yang cukup baik dalam menangani penyakit-penyakit akibat penyelaman. 

Selain untuk mengobati penyakit dekompresi, Ketty katakan bahwa Terapi Oksigen Hiperbarik dapat pula mengobati berbagai penyakit. Seperti penyembuhan luka bermasalah terkait penyakit diabetes melitus, patah tulang, gangguan pendengaran, gangguan saraf, stroke, bahkan untuk kebugaran dan kecantikan.

Seiring hal itu juga, Notanubun menyatakan, alasan utama pihaknya menghadirkan alkes tersebut adalah untuk menunjang aktivitas pariwisata dan perikanan di negeri berjuluk Larvul Ngabal ini. 

"Dengan adanya alat hiperbarik di RSUD Karel Sadsuitubun itu berarti Pemerintah Daerah menjamin keselamatan para turis yang akan melakukan wisata bahari di Kabupaten Maluku Tenggara, termasuk daerah sekitarnya," tutur dia. 

Notanubun menyebut, alat hiperbarik yang ada saat ini adalah type Poly 074, berkapasitas 6 kursi. Dari enam kursi tersebut, lima untuk orang yang menjalani terapi dan satu kursi lainnya untuk pemandu. 

"Misalnya terjadi masalah kritis dengan seorang yang sedang melakukan aktivitas penyelaman maka si penyelam itu akan dimasukan dalam brankard," imbuhnya. 

Ketty menyatakan, pihaknya akan menyusun Peraturan Bupati terkait tarif pengobatan dengan menggunakan fasilitas hiperbarik. "Mudah-mudahan secepatnya Perbub itu kami susun sehingga dapat dimanfaatkan juga untuk masyarakat," beber Notanubun. 

Alat pengendali Hiperbarik. FOTO: CL

Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun tampak berjalan keluar dari ruangan terapi oksigen Hiperbarik. FOTO: CL

Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara mengungkapkan, fasilitas hiperbarik hanya baru dimiliki tiga rumah sakit di Provinsi Maluku. Salah satunya, ada di rumah sakit Karel Sadauitubun Langgur. Sedangkan dua lainnya terdapat pada RS Angkatan Laut Halong, Ambon dan RSUP dr. J. Laimena Ambon. 

Bupati menambahkan, seperti diketahui bahwa Kabupaten Maluku Tenggara merupakan daerah kepulauan, dimana kehidupan masyarakatnya banyak yang bekerja di pesisir pantai sebagai nelayan selam.

Sebagai daerah kepulauan, tegas Thaher, sktor unggulan Kabupaten Maluku Tenggara adalah sektor pariwisata dan perikanan. 

Untuk itu kehadiran Hiperbaric Oxygen Chamber sangat dibutuhkan. Sekaligus menjadi salah satu upaya RSUD Karel Sadsuitubun Langgur dalam membantu peningkatan sarana dan prasana atau infrastrukur kesehatan di Kabupaten Maluku Tenggara. 

"Dengan adanya Hyperbaric Oxygen Chamber ini, maka tidak ada lagi keraguan dari para wisatawan, terutama penyuka diving (penyelam) kala melakukan perjalanan wisata ke Maluku Tenggara. Oleh karena sudah dapat terbantukan dengan fasilitas tersebut selagi mereka (penyelam atau wisatawan) menikmati keindahan alam laut Pulau Kei,” ujar Bupati Thaher. (Ghege) 

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar