Marrin News

Dinas PMDPPA Malra Pulangkan "Isabela" Warga Kepulauan Tanimbar ke Keluarga

Proses Pemulangan Isabela Dirlyenung dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur. Tampak Kepala Seksi Anak Berkebutuhan Khusus, Serty Adriani Madubun (Tengah), Kepala Seksi Anak Eksploitasi, Shanti Liem (kiri) dan Isabela Dirlyenung (kanan). FOTO: Ghege

Langgur, Marrinnews.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMDPPA) Kabupaten Maluku Tenggara memulangkan satu warga Kepulauan Tanimbar ke keluarga, Rabu (24/2/2021). 

Warga tersebut diketahui bernama Isabela Dirlyenung (Perempuan). Ia merupakan warga desa Atubul Dol, Kecamatan Wer Tamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Isabela lahir di desa Atubul Dol pada tanggal 28 Agustus 1997.

Isabela (IS) dipulangkan ke tempat asalnya dengan menumpangi pesawat perintis Sam Air dari bandara Karel Sadsiutubun Langgur, sekira pukul 07.43 WIT. IS diantar langsung oleh Kepala Seksi Anak Berkebutuhan Khusus, Serty Adriani Madubun dan Kepala Seksi Anak Eksploitasi, Santi Liem. 

Madubun memastikan, proses pemulangan Isabela ke kampung halamannya mendapat pengamanan ketat, baik saat berada di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur maupun saat tiba di bandara Soumlaki. 

"Saat kami tiba nanti di bandara Soumlaki, langsung dijemput oleh Dinas Perlindungan Anak Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Setelah itu, kami membawanya ke kantor Dinas setempat dan barulah kemudian kami bersama-sama menghantar IS Ke rumah keluarganya di desa Atubul Dol," kata Serty kepada Wartawan sesaat sebelum pemberangkatan IS ke Saumlaki. 

Madubun mengungkapkan, pihaknya intens berkomunikasi dengan pihak DPA Pemkab Kepulauan Tanimbar, keluarga IS dan Pemerintah desa Atabul Dol terkait proses pemulangan IS. 

"Kami sudah berkomunikasi sehingga disaat kami menyerahkan IS ke orang tuanya, Kepala desa yang menjadi saksinya," kata Serty. 

Selain itu, sebut dia, mengingat kondisi phsikis IS yang tak stabil saat ini sehingga pihaknya juga meminta kepada DPPA Kepulauan Tanimbar untuk melakukan pengawasan dan penanganan tindak lanjut terhadap IS. 

"Ada beberapa hal yang harus menjadii tanggung jawab penuh Dinas PPA dan Dinas Sosial Kepulauan Tanimbar terkait kondisi psikologi IS. Dia (IS) harus mendapat penanganan secara baik dan jelas karena dari hasil dan bukti pemeriksaan IS oleh Jaqualine Juliana Salawaney selaku Psikolog sekaligus Kepala seksi pemberdayaan perempuan (Bidang PPA, Dinas PMDPPA Malra), ditemukan bahwa kondisi kejiwaan IS dalam keadaan tidak baik," jelas Serty. 

Terpisah, sang Psikolog, Jaqualine Juliana Salawaney saat dihubugi via WhatsApp membenarkan kondisi kejiwaan IS sebagaimana diungkapkan Serty. 

"Kejiwaan IS mengalami gangguan yang mempengaruhi kemampuannya dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik. IS juga mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, mengingat serta memiliki perilaku yang kompulsif dan respon emosional yang tidak sesuai," Jelas Jaqualine. 

Untuk itu, Salawaney sangat berharap, dinas PPA Kabupaten Kepulauan Tanimbar dapat menindak lanjuti serta melakukan penanganan lebih lanjut terhadap IS, sebagaimana hasil pemeriksaan psikologis yang telah direkomendasikan darinya selaku Psikolog yang menangani IS saat berada di Maluku Tenggara. 

Proses serah terima Isabela Dirlyenung dari pihak DPMDPPA Kabupaten Maluku Tenggara ke keluarga. FOTO: Istimewa

Potret bersama Keluarga dan Pihak DPA Kabupaten Kepulauan Tanimbar. FOTO/Istimewa
Bertemu Keluarga

Informasi terkini yang diterima Marrinnews.com, Isabela telah diserahkan ke kedua orang tuanya dengan disaksikan langsung oleh Kepala Desa Atubul Dol, Casianus Ngoranmele, Briptu P. Angwarmase dan E. L. Werembinan. 

"Iya, kami sudah menyerahkan Isabela ke kedua orang tuanya dengan turut disaksikan langsung oleh keluarga, Kepala desa, pihak Kepolisian dan Kepala Dinas PPA Kepulauan Tanimbar," kata Sherti dan Shanti saat dihubungi Wartawan via telepon seluler, Rabu (24/2) sore. 

Sebelumnya, pesawat yang ditumpagi Isabela, Sherti dan Santi tiba di Bandara Saumlaki sekira pukul 09.30 WIT. 

"Saat tiba di Bandara Soumlaki, kami dijemput langsung oleh Kepala dan Sekertaris Dinas PPA Kepulauan Tanimbar, juga pihak PPA Polres Soumlaki," ungkap mereka. 

Baik Shanti ataupun Sherti mengaku, keluarga dan kedua orang tua dari Isabela merasa terharu saat melihat anak mereka itu telah berhasil dipulangkan dengan selamat. 

"Kami menyampaikan limpah terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang telah berupaya sehingga bisa memulangkan anak kami ini," tutur Santi dan Sherti meniru kembali ucapan orang tua Isabela. 

Ucapan yang sama pula disampaikan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui Dinas PPA setempat. "Kami sangat berterima kasih kepada Pa Bupati bersama jajaran DPMDPPA Malra karena sudah memulangkan warga kami dengan keadaan baik," imbuh mereka. 

Isabela Dirlyenung saat berada di resto Bandara Karel Sadsuitubun Langgur sebelum keberangkatan. FOTO: Ghege
Di Balik Kisah Isabela 

Keterangan resmi yang diterima Wartawan Marrinnews.com dari pihak Dinas PMDPPA menyebutkan bahwa kisah perjalanan Isabela hingga berada di Kabupaten Maluku Tenggara selama kurang lebih 2 bulan lamanya, bermula saat IS diberangkatkan dari pelabuhan Timika Papua dan tiba di pelabuhan Yos Sudarso Tual pada tanggal 23 Desember 2020.

Sesuai keterangan yang diperoleh DPMDPPA Malra juga bahwa Isabella diberangkatkan dari Timika oleh salah seorang yang identitasnya tak dikenal, dengan iming-iming mempekerjakan IS kepada Wanci. 

"IS diminta bekerja kepada Wanci namun tak diketahui seperti apa. IS diantar ke atas kapal oleh seseorang yang tak dikenal. Orang yang tak dikenal itu kemudian tiba-tiba saja menghilang dan membiarkan IS sendirian diatas kapal," ungkap Serty Madubun kepada Marrinnews.com sesaat sebelum proses pemberangkatan Isabela dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Rabu (24/2). 

Saat diatas kapal, lanjut dia, IS ditemukan oleh seorang ibu ASN. Ibu dimaksud berkedudukan sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Pemkot Merauke. 

"Ibu ini yang menemukan IS saat hendak melakukan perjalanan dari Merauke ke Kota Tual. Saat ditemukan, ibu ini menanyakan tentang tujuan perjalanan IS, tapi IS sendiri tidak tau kemana akan pergi. Ibu itu kemudian membujuk IS untuk turun di pelabuhan Tual dan memastikan keamanannya," kata Serty.

Sesampainya di Tual, Ibu ASN itu mendatangi kantor Dinas PMDPPA Malra dan melaporkan kejadian yang menimpa IS. 

Setelah mendapat laporan itu, Madubun bersama rekan seksi terkait dan salah seorang tenaga Psikolog yang juga merangkap jabatan Kepala seksi pemberdayaan perempuan, Jaqualine Juliana Salawaney memberikan pendampingan kepada IS selama beberapa hari. 

"Dalam proses pendampingan itu karena dia (IS) mengaku beragama Muslim, Ibu Kadis PMDPPA dengan inisiatif sendiri lalu membawa pulang IS ke rumah untuk tinggal bersamanya. IS tinggal di rumah Ibu Kadis kurang lebih dua minggu lamanya," kata Serty. 

Kendati demikian, selama berada di rumah Kadis DPMDPPA Malra, psikologi Isabela diketahui tidak stabil (ketidakstabilan emosi) . 

"Dengan kondisi psikologis seperti itu, ibu kadis menyampaikan kepada kami untuk bisa mencari tempat tinggal sementara bagi IS sambil menunggu proses pemulangannya," imbuh dia. 

Madubun bersama rekan-rekannya dibidang PPA lantas mendatangi Panti Asuhan Solandres Langgur guna meminta kesediaan pihak panti untuk sementara waktu menampung IS. Selanjutnya, pihak PPA mengurus proses pemulangan IS. 

"Kita sudah membuat pendekatan dengan pihak panti dan mereka bersedia. Tetapi saat kami mau menghantar IS ke panti asuhan, dia tak mau. Selang beberapa hari kemudian, kami mendapat khabar bahwa IS sudah melarikan diri dari rumah ibu kadis," tutur Madubun. 

"Kami sudah berupaya mencarinya tapi kami tak tau entah kemana dia pergi. Kami berpikir saja bahwa dia sudah kembali ke Timika karena di hari dimana IS lari dari rumahnya Ibu Kadis, ada kapal yang masuk tujuan Timika," sambungnya. 

Tinggal Bersama Wartawan

Sejak melarikan diri dari rumah Kepala Dinas PMDPPA Maluku Tenggara, Isabela kemudian ditemukan oleh salah satu Wartawan. IS kemudian dibawa pulang oleh wartawan tersebut ke kantor redaksi yang berlokasi di Perumahan BTN Tual. 

Ia tinggal disitu selama kurang lebih 2 minggu lamanya sejak ditemukan pada tanggal 28 Januari 2021. Saat ditemukan, IS hanya membawa sepasang sepatu dan kantong plastik berisikan satu buah celana. 

Is kemudian berganti tempat tinggal ke Langgur dan tinggal selama 4 hari bersama salah satu rekan wartawan lainnya. Dalam penanganannya, kedua wartawan itu berupaya mencari informasi tentang identitas IS namun upaya tersebut belum berhasil. 

Beruntung, ada salah seorang ASN Pemkab Malra yang pernah turut mengurus IS berkunjung ke tempat tinggal salah satu dari Wartawan yang melindungi IS. Saat berada dirumah, ASN berinisial FN berpapasan dengan IS dan dari situlah kisah tentang IS diketahui oleh kedua Wartawan yang namanya tak mau disebutkan itu. 

Atas bantuan FN, kedua wartawan itu lalu melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak DPMDPPA Malra. Pihak DPMDPPA pun berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan IS ke keluarganya. 

Kendati demikian, untuk memastikan IS tidak melarikan diri sampai dengan waktu dimana ia dipulangkan ke keluarganya, selama itu pula IS tetap tinggal bersama Wartawan, dengan pengawasan intens pihak DPMDPPA Malra hingga proses pemulangan IS pada Rabu pagi tadi. (Ghege) 

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar