Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Maluku Tenggara, Antonius Walken Raharusun menyebutkan, Gubernur Murad Ismail hadir di negeri berjuluk Larvul Ngabal sebagai bentuk dukungannya terhadap percepatan penanganan stunting di daerah ini. Dukungan tersebut nantinya dilaksanakan dalam bentuk dialog yang berlangsung pada Senin (26/9/2020) malam di Aula Kantor Bupati setempat.
"Dialog ini bertemakan 'mangente negeri untuk percepatan penurunanstunting'. Ini agenda pertama yang akan dilakukan Pa Gubernur. Dalam dialog itu juga akan diikuti Bupati Malra M. Thaher Hanubun" ungkap Walken kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (26/10).
Selanjutnya, pada Selasa (27/10/2020) pagi, Orang nomor satu Provinsi Maluku akan bertolak menuju wilayah Pulau Kei Besar. Kehadirannya di wilayah itu merupakan agenda utama.
"Agenda yang paling utama dari kehadiran Pa Gubernur di daerah ini adalah untuk mengikuti kirab kebangsaan dan parade Merah Putih," ujar Raharusun.
Walken menjelaskan, parade kebangsaan dan kirab merah putih tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara terhadap kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia. Kirab dan Parade ini sendiri akan dilangsungkan pada Selasa (27/10/2020) pukul 09.00 WIT, dengan titik start dari Pelabuhan Uf menuju ohoi (desa, red) Weduar Fer-Kecamatan Kei Besar....
"Dalam prosesi kirab dan parade, akan ada banyak kapal dan speed boat yang digunakan untuk membentuk formasi NKRI. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk dukungan Pemkab Malra, khususnya ohoi Weduar Fer sebagai wilayah perbatasan NKRI," Kata dia.
Setelah tiba di ohoi Weduar Feer dan disuguhi prosesi ritual adat oleh masyarakat setempat, Gubernur Murad Ismail beserta rombongan akan melanjutkan perjalanannya menuju tanjung Luswed Weduar Feer sebagai lokasi tapal batas wilayah NKRI. Perjalanan menuju lokasi akan melintasi laut. "Saat tiba di tapal batas, dilakukan pengibaran bendera merah Putih," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kenny, sapaan akrab Walken Raharusun menyebut, Gubernur dan rombongan akan kembali melanjutkan serangkaian kegiatan di ohoi Rahangiar. Adapun kegiatan dimaksud adalah pelatihan character building pemuda.
"Dalam kegiatan itu, Pa Gubernur akan menjadi pembicara. Selain itu, ada juga dari Deputi Perbatasan, Kementerian PUPR dan Bupati Malra M. Thaher Hanubun selaku tuan rumah penyelanggara kegiatan tersebut," bebernya.
"Setelah kegiatan pelatihan, akan dilangsungkan confrensi Pers resmi Bupati Malra bersama media nasional dan lokal, bertempat di kantor Camat Kei Besar Selatan Barat," rincinya.
Kemudian, pada Rabu (28/10/2020) akan dilangsungkan upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke 92 di ohoi Rahangiar. Gubernur Maluku akan bertindak selaku Inspektur upacara dalam momentum ini.
"Setiap peserta upacara menggunakan pakian adat dari masing-masing daerah. Jadi, misalnya ada pegawai maupun pemuda yang ikut dalam kegiatan itu berasal dari Jawa, maka dia menggunakan pakaian adat Jawa," jelas Kenny.
Menurut Walken, pengunaan busana adat pada upacara hari Sumpah Pemuda nanti, semata-mata hendak menunjukan ciri keberagaman budaya yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara.
"Sementara untuk Pa Gubernur sendiri, mengenakan pakaian kebesaran adat Maluku yang telah disematkan kepada beliau," ungkapnya.
Usai upacara, Gubernur Maluku melakukan peninjauan ke kebun PKK Ohoi Rahangiar. Selanjutnya, rombongan Gubernur Maluku bertolak menuju Pantai Ohoi Weduar Feer dan Watkidat, guna melangsungkan prosesi tarik tali (penangkapan ikan secara tradisional). "Setelah kegiatan itu, dilanjutkan dengan launching spot selam Weduar Feer," ujarnya.
Pada Kamis (29/10/2020), Gubernur Maluku mengikuti acara tatap Muka bersama Majelis Taklim dan Forum Perempuan Lintas Agama, pengukuhan Forum Perempuan Lintas Agama serta pelantikan DPD Lasqi Kabupaten Maluku Tenggara.
Untuk diketahui, Gubernur Maluku tiba di Kabupaten Maluku Tenggara melalui Bandara Karel Sadsiutubun Ibra-Langgur. Mantan Dankor Brimob itu turut mengikutsertakan Sekertaris Daerah Kasrul Selang beserta jajaran pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku.
Saat tiba di Bandara, rombongan Gubernur Maluku dijemput langsung oleh Bupati Malra M. Thaher Hanubun beserta jajaranya.
Penjemputan orang nomor satu di negeri raja-raja bersama rombongan tersebut ditandai dengan ritual rinin (upacara adat Kei). Proses rinin berupa doa adat yang disampaikan oleh tetua adat setempat merupakan tradisi penjemputan bagi tamu yang berkunjung ke tanah Kei. Selain proses rinin, dilakukan pula pemasangan gelang adat dan suguhan tarian adat Kei. (Ghege)