Marrin News

Progres Warga Ohoi Letman Manfaatkan Bantuan Program Keserasian Sosial

Kegiatan Sarasehan Keserasian Sosial di Ohoi Letman. Foto/OJ.

Langgur, Marrinnews.com – Warga masyarakat ohoi (desa) Letman Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara mendapat sentuhan langsung bantuan program keserasian sosial dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Program bantuan ini disalurkan melalui Forum Keserasian Sosial (FKS) desa setempat. Selanjutnya diprioritaskan untuk melakukan kegiatan pembangunan fisik dan non fisik di desa tersebut dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Untuk desa Letman, kegiatan perdana dalam program keserasian sosial berupa sarasehan bersama instansi terkait dan masyarakat telah dilaksanakan pada Rabu (29/7/2020), bertempat di Balai Ohoi setempat. Kegiatan itu sendiri mengusung tema 'Harmonis Dalam Keberagaman'.

Ketua FKS ohoi Letman Minggu Ohoibor mengatakan, pertemuan yang telah dilakukan tersebut merupakan proses awal untuk menyatukan presepsi dan kesepakatan masyarakat terhadap program kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan.

“Alhamdulilah, walaupun ada perbedaan pemahaman dalam pertemuan saat itu, tapi semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Masyarakat pun akhirnya menerima program yang ditawarkan,” kata Ohoibor kepada awak media di Langgur baru-baru ini.
Ketua FKS Ohoi Letman Minggu Ohoibor. Foto/OJ.

Ohoibor menyebutkan, program pembangunan fisik di ohoi Letman, yakni pemasangan 10 unit lampu jalan tenaga surya dan tugu keserasian. Sementara untuk pembangunan non fisik diprioritaskan pada kegiatan dialog tematik.

“Kegiatan non fisik seperti dialog atapun petemuan seperti ini harus kita lakukan agar dapat menguatkan mentalitas dan karakter masyarakat, khususnya generasi muda dalam mendukung pembangunan ohoi kedepan,” katanya.

Selain itu, tambah dia, program pembangunan lampu jalan di ohoi Letman agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di kala malam hari.

Pendamping program, Onisimus Bun Jalmav menyatakan, hal mendasar yang diharapkan melalui program kegiatan ini adalah terjaganya relasi sosial antar warga sebagaimana filsofi hidup orang Kei ain ni ain. Begitu juga semangat maren (gotong royong) dapat selalu terbangun.

“Cerminan hidup sesuai falsafah Kei bila ditanamkan dalam setiap kehidupan, baik ketika bahu membahu melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan apapun, saya yakin  potensi konfliks sosial ditengah masyarakat dapat diminimalisir dan diantisipasi sejak dini,“ ujarnya.
Pose Perwakilan Warga Masyarakat Ohoi Letman Saat Mengikuti Sarasehan Keserasian Sosial di Balai Ohoi Setempat. Foto/OJ.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Malra Hendrikus Watratan mengungkapkan, penyaluran program bantuan keserasian sosial  untuk Provinsi Maluku, hanya dikucurkan bagi  4 desa di Kepulauan Kei. Dua desa di Kota Tual dan dua desa lainnya di Kabupaten Maluku Tenggara, yakni desa Danar Ternate-Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan dan desa Letman-Kecamatan Kei Kecil.

“Kita patut bersyukur karena program bantuan ini dipilih langsung oleh Kemensos dan harapan kita bahwa dengan adanya program ini dapat mengatasi konflik sosial antar kelompok atapun induvidu  masyarakat,” ujarnya.

Watratan menyebutkan,  Kemensos melalui program keserasian ini telah menetapkan 10 kegiatan pembangunan fisik.

Kesepuluh kegiatan itu, diantaranya pembuatan atau rehabilitasi jalan ohoi yang bukan merupakan program kerja Dinas PUPR, rehabilitasi sarana ibadah, pembuatan tanggul, talud atau gorong-gorong, balai pertemuan ohoi atau gedung keserasian sosial, lapangan ohlaraga, rehablitasi saluran air lingkungan, pengadaaan sarana air bersih, MCK, sumur atau pipanisasi ohoi, pembuatan persemaian, sarana penerangan lingkungan atau jalan dan pembuatan tugu keserasian sosial.

Dari kesepuluh program tersebut, kata Watratan, tidak lantas harus dipilih semua. Melainkan hanya satu atau beberapa saja sesuai kebutugan utama yang harus dibangun di desa tersebut. 
Selain itu, jelas dia, kegiatan program harus disesuaikan dengan nilai anggaran bantuan yang tersedia.

“Program Kemensos ini merupakan upaya untuk menditeksi dini, pencegahan serta penanganan efektif terhadap potensi-potensi konflik sosial yang ada ditengah masyarakat,” pungkasnya. (MN-16)

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar