Pasukan Pengibar Tampak Hendak Mengibarkan Bendera Pada Upacara Detik-Detik Proklamasi ke 75 di Kabupaten Maluku Tenggara, Senin (17/8/2020). Foto/gg. |
Malra, Marrinnews.com – Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Republik Indonesia ke 75 di Kabupaten Maluku Tenggara, Senin (17/8) berlangsung khidmat dengan menerapkan protokol kesehatan.
Rangkaian upacara HUT Kemerdekaan RI tahun 2020 yang dilaksanakan di Kantor Bupati Bupati Baru-jalan Abraham Koedoeboen Langgur-Debut, dimulai sekitar pukul 09.00 WIT dan berakhir pada 10.00 WIT.
Bupati M. Thaher Hanubun hadir selaku Inspektur Upacara. Bertindak sebagai Komandan upacara-Danramil 01- Kodim 1503/Tual, Kapten Inf. Richard Sapury. Perwira upacara, Pjs. Pasi Intel Kodim 1503/Tual, Letda Inf. La Gama.
Bupati Malra M. Thaher Hanubun Selaku Inspektur Upacara Memberi Penghormatan Saat Pengibaran Bendera Berlangsung. Foto/KR. |
Upacara kali ini terasa sangat berbeda seperti lazim terjadi, pasalnya Pasukan Pengibar bendera hanya terdiri dari tiga orang. Mereka diantaranya, pengapit kiri-Fransisco Rafra (17) berasal dari SMA Seminari Santo Yohanes Thadeus Langgur. Pembawa Bendera, Butri Medelin Welerubun (16), asal SMA Negeri 2 Malra. Pengapit Kanan, Musa Hurulean (18), asal SMA Negeri 1 Kei Besar.
Turut hadir dalam momentum ini, Wakil Bupati Malra Ir. Petrus Beruatwarin, Ketua DPRD Minduchri Koedoeboen, Wakil Ketua II DPRD Yohanis Bosko Rahawarin, Sekretaris daerah Ahmad Yani Rahawarin. Pimpinan OPD lingkup Pemda Malra, Tokoh agama, masyarakat, dan adat.
Pimpinan Forkompimda, Danlanal Tual Kolonel Laut (P) I Gusti Putu Wisnawa, Danlanud D. Dumatubun Langgur Letkol Pnb. Yulianto Nurchayo, Kasdim 1503/Tual, Mayor Arm. Udin Rasidi, Wakapolres Malra, Kompol Deni Ubro. Para Perwira Staf TNI/Polri.
Usai upacara itu, Bupati dan Wakil Bupati Malra serta pimpinan Forkompinda kembali mengikuti upacara detik-detik Proklamasi yang dilaksanakan di Istana Negara-Jakarta secara virtual melalui live streaming, bertempat di aula kantor Bupati Baru.
Kedua pimpinan tinggi di Bumi Larvul Ngabal itu mengenakan baju adat Kei berwarna kuning. (MN-16)