Marrin News

Nusmese: Tiga Tahun Tas Noken Ini Tak Bermasalah, Mengapa Baru Sekarang?

Pemilik Tas Noken yang Viral di Media Sosial Anita S. Nusmese Saat Ditemui Awak Media di Kediamannya, Sabtu (15/8/2020) malam. Foto/GG. 

Malra, Marrinnews.com – Motif tas noken yang digunakan salah satu ASN Pemkab Maluku Tenggara pada gelaran kirab bendera Merah Putih, Sabtu (15/8/2020) sontak mengguncang publik masyarakat di Kepulauan Kei, sesaat  setelah viral di media sosial.

Tas noken dimaksud berkombinasi empat warna, biru-putih-hijau-merah dan dianggap bermotif bendera RMS (Republik Maluku Selatan) sebagaimana unggahan pada Media Sosial Facebook. Hal itu lantas memunculkan kritikan pedas dari para netizen. Bahkan, tak luput dari sorotan media Pers lokal.

Pemilik tas noken, Anita S. Nusmese menyatakan, dirinya tak menduga tas yang dipakainya itu bisa berujung masalah. 

Pasalnya, tas tersebut sering dibawanya kemana-mana dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, namun tak pernah sekalipun ia ditegur atau dipermasalahkan pihak keamanan dan masyarakat di wilayah setempat. 

Nusmese lantas heran sembari bertanya-bertanya, mengapa dihari ini, disaat momentum jelang HUT Kemerdekaan RI ke 75, barulah tas miliknya itu dipermasalahkan.

“Tas ini sudah ada pada beta (saya) tiga tahun lamanya dan beberapa hari berturut-turut ini beta pakai tas itu.  Sebelum saat tadi, tas ini seng (tidak pernah dipermasalahkan. Mengapa, baru sekarang?,” ujar Ance (Sapaan akrab) saat dtemui awak media di kediamannya, Sabtu (15/8/2020) malam. 

“Tadi pagi beta buru-buru, seng (tidak) ada waktu lai (lagi) par kore-kore (bongkar) isi dalam tas par kase pindah di tas lain, apalagi dompet dan barang-barang penting lainnya semua ada di tas itu. Jadi pas habis menyimpan rumah, memasak, mandi dan pakai pakian langsung beta cigi (tarik) tas itu dan bajalan pi ikut kegiatan tanpa beta sadari nanti akan jadi masalah,” ungkap dia.

Menurut Nusmese, ia terkejut saat diberitahukan bahwa tas noken miliknya itu jadi perbincangan hangat di media sosial.  Dia pun mengaku, sangat menyesali kejadian yang menimpanya ini.

“Pribadi beta tidak merasa bahwa dengan adanya kejadian ini lalu buat beta jadi top. Tetapi sebagai istri, mama dan ASN, beta merasa dilecehkan sekalipun nama beta tidak disebut dalam unggahan facebook itu tapi ada foto wajah beta dan pimpinan serta staf Dinas disitu. Kenapa tidak memviralkan pribadi badan beta sendiri atau lingkar foto tas itu besar-besar juga tidak mengapa,” sesal dia. 

Bagi Nusmese, tak ada niat apapun dari dirinya untuk menjatuhkan harkat dan martabat bangsa dan daerah ini. Apalagi sebagai sosok ibu dan perempuan sekaligus berprofesi Aparatur Sipil Negara (ASN), ia tak mungkin membelenggu dirinya sendiri ke ranah hukum.

“Tidak ada faktor kesengajaan dalam hal ini. Siapa yang gila mau kase terjun diri sendiri ke dalam jurang. Beta tidak mau terlibat dalam masalah, hanya karena tas yang beta pakai ini. Itu bahaya sekali, apalagi beta ASN,” tegasnya.  

Ance menjelaskan, tas noken miliknya itu didapatkan dari salah seorang kerabat dekat yang berada di Biak-Papua pada tahun 2017. 

 “Awalnya kan beta pung ponakan yang tinggal di Biak mau datang buat Natal disini, lalu beta pesan ke daia kalau datang beli tas noken satu, jadi tas itu sudah yang dia beli dan bawa par beta. Saat bawa datang dan pakai juga seng ada komentar dari dia ataupun orang lain yang lihat saat beta pakai akan,” tuturnya. 

Menurut Nusmese, hingga detik ini ia tak tau warna dan bentuk bendera dimaksud itu seperti apa. Namun yang pasti, cinta dan kesetiaan serta semangat nasionalisme-nya akan tetap abadi sebagai warga Negara Indonesia.

Nusmese mengaku, pihak TNI-AD Kodam XVI Pattimura dan Kodim 1503 Tual telah menemui dan mempertanyakan peristiwa tersebut langsung di kediamannnya malam tadi, Sabtu (15/8/2020). Tas noken tersebut juga telah diserahkan ke pihak TNI AD.

“Demi kebenaran, sebelum mereka (pihak Kodam) menghubungi dan mendatangi beta di rumah ini, beta sudah lebih dulu hubungi mereka dan mempersilahakan mereka untuk menginterogasi beta dirumah. Akhirnya meraka datang dan semua yang dipertanyakan tentang tas itu, sudah beta ceritakan dan jelaskan ke mereka. Tas itu juga sudah beta serahkan ke pihak berwajib,” katanya.    

Atas peristiwa ini, Ance menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh elemen masyarakat di Kepulauan Kei. Ia berharap, kiranya masalah ini dapat segera diselesaikan sebelum memasuki HUT Kemerdekaan RI pada Senin (17/8/2020) nanti.

“Atas nama pribadi, beta mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua masyarakat, Kepolisian, TNI dan Pemerintah daerah di kedua daerah ini, terkhusus Pemkab Malra. Beta berharap, masalah ini bisa cepat selesai,” pintanya. (MN-16).

 

Baca Juga

Berita Populer

Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar