Pengecoran Dak Gereja Elim Jemaat GPM Ohoidertawun, Kamis (2/7/2020) |
Partisipasi itu, ungkap Sahilatua, berupa sumbangsih waktu, tenaga, pikiran bahkan kucuran dana dalam jumlah milyaran rupiah.
“Bentuk partisipasi pemerintah daerah yang ditunjukan oleh Bapak Bupati Thaher Hanubun, memang sangat luar biasa,” ujar Sahilatua kepada awak media di Ohoidertawun Bawah, Kamis (2/7/2020).
Iwan, sapaan akrab Ketua Klasis PP Kecil ini menjelaskan, sejak Bupati M. Thaher Hanubun memegang kendali roda pemerintahan di bumi berjuluk Larvul Ngabal, ada beberapa gedung gereja Protestan yang menjadi program prioritas Pemda untuk dibangun.
Gedung-gedung Gereja itu, kata dia, direkomendasi langsung oleh pihak Klasis GPM Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, baik untuk direhabilitasi, pembangunan lanjutan, maupun pembangunan gedung baru.
“Jadi untuk pembangunan gedung gereja baru adalah di Jemaat GPM Ohoidertawun. Pembangunan lanjutan, yakni gereja Jemaat Ohoiseb dan Ur Pulau. Sedangkan yang direhabilitasi, yakni gedung gereja Jemaat GPM Anugerah,” sebutnya.
Ketua Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, J. F. Sahilatua, S. Th |
“Kan sebelumnya itu, dana yang diberikan Pemda hanya Rp. 50-100 juta. Tetapi sekarang, beliau (Bupati Thaher Hanubun) bisa mengucurkan sampe miliyaran. Dana milyaran ini bukan hanya untuk Gereja Protestan saja, namun juga untuk pembangunan Gereja Katolik dan Masjid," tegasnya.
Ia berharap, dengan besaran dana tersebut, gedung gereja Jemaat Ohoidertawun, Ohoiseb dan Ur Pulau dapat diresmikan pada tahun 2020 ini.
Lebih lanjut, Sahilatua mengapresiasi perhatian dan partisipasi Pemda Malra dalam mendukung keberlangsungan pembangunan tempat-tempat ibadah.
“Sebagai pimpinan gereja di wilayah ini, saya sangat berterimakasih kepada Pemkab Malra, khususnya Bapak Bupati. Juga bagi para pimpinan OPD yang sudah meluangkan waktu tenaga, sumbangsi berupa ‘yelim' untuk mensukseskan pengecoran dak gedung gereja jemaat GPM Ohoidertawun di hari ini,” ucap dia.
Tiga Tungku Bersinergi Bangun Malra
Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun. |
“Saya sudah mengatakan hal ini berulang kali. Untuk itu, jika tokoh adat, agama dan pemerintah bergabung, puji Tuhan Insya Allah daerah Malra ini aman. Aman dalam hal pembangunan,” tegas Hanubun saat ditemui awak media disela-sela giat kerja bakti pengecoran dak gereja Elim Jemaat GPM Ohoidertawun, Kamis (2/7/2020).
Bupati mengungkapkan, tokoh agama punya cita-cita untuk membangun sarana ibadah, tetapi terkendala dengan keterbatasan yang ada. Sehingga perlu ada campur tangan dan kerja sama dari Pemerintah.
“Karena keterbatasan itulah maka Pemda harus turun tangan dan tidak lagi mengambil kebijakan seperti dulu, yang mana hanya berkisar Rp.50 juta. Itu hanya untuk rehab saja,” jelasnya.
Orang nomor satu di bumi Larvul Ngabal ini mengaku, anggaran dana bagi pembangunan gedung gereja Jemaat GPM Ohoidertawun yang dianggarkan Pemda Malra sebesar Rp. 1 Milyar. Begitupun untuk Gereja Protestan di Ur Pulau, Ohoiseb Ohoiraut dan Hollat Bawah.
Ia menambahkan, Pemda juga menganggarkan dana untuk pembangunan gereja Katholik Kolser sebesar Rp. 2 Milyar dan Gereja Katedral Langgur.
“Dengan jumlah dana yang besar ini, pembangunan tempat-tempat ibadah itu harus selesai tepat pada waktunya, tidak bisa ditunda-tunda. Mengingat bantuan yang didapat tidak boleh terus menerus, hanya sekali saja,” katanya.
“Kalau Gereja Kolser baru mulai dibangun, sehingga harus ada ulur tangan lagi karena yang disumbangkan hanya Rp. 2 milyar,” tandas Hanubun.
Bupati meminta, partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam membantu menyelesaikan pembangunan tempat-tempat ibadah.
"Saya harap partisipasi baik dari masyarakat semua untuk terlibat dalam setiap pekerjaan pembangunan gereja ataupun masjid. Jangan pernah rubah panitia yang ada, tapi kalau memang kinerjanya tidak baik, harap cepat digantikan agar pekerjaan tidak terhambat," pintanya. (Gerry Ngamel)