Langgur, Marrinnews.com – Juru bicara Pemerintah daerah Maluku Tenggara untuk penanganan Covid-19, dr. Katrinje Notanubun mengatakan penularan wabah virus Corona hingga kini masih merambat dihampir sebagian besar wilayah Indonesia, Maluku salah satunya. Sehingga masyarakat Maluku Tenggara dihimbau tetap waspada dengan mematuhi prokoler kesehatan.
“Kita patut bersyukur bahwa Maluku Tenggara hingga kini masih terjaga dalam kondisi hijau. Tapi sampai kapan kita bisa menjaganya? Semua itu berpulang dan tergantung pada masyarakat sendiri,” ujarnya.
Menurut Notanubun, pola kebiasaan dengan tetap menjalankan ketentuan protokol kesehatan covid-19 adalah kuncinya.
“Jangan pernah mengabaikan phisycal distancing (kontak fisik), ingat pake masker saat beraktivitas diluar rumah dan rajinlah cuci tangan dengan menggunakan sabun,” sebut dr. Ketty dalam Konfrensi pers di Langgur, Kamis (21/5/2020).
Kadis Kesehatan Malra itu mengaku, Pemerintah daerah telah menyalurkan kurang lebih 100 ribu buah masker kain gratis kepada warga di bumi Larvul Ngabal. Masker kain itu dapat dipakai berulang kali, namun harus ingat dicuci setelah dipakai.
Selain pembagian masker, penyemprotan disinfektan, sosialisasi dan upaya pencegahan lainnya telah dilakukan sebagai komitmen Pemda Malra dalam menjaga daerah tetap kondusif.
The New Normal Ditengah Pandemi
Makna the new normal kini tengah menjadi perbincangan hangat setelah Pemerintah Pusat menyatakan akan ada kebiasaan-kebiasaan normal baru saat pandemi virus corona.
New normal harus disiapkan semua pihak untuk kembali mulai beraktivitas. Namun, jika nantinya rencana pemberlakuan konsep baru ini diberlakukan, bukan berarti pelonggaran terhadap pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ataupun skema lainnya yang dipakai setiap pemerintah daerah dalam meminimalisasi sebaran Covid 19.
“Ada arahan dari Pemerintah bahwa akan dibuka kembali kehidupan baru. Dimana dibawah umur 45 tahun bisa kembali beraktivitas seperti biasanya,” ungkap dr. Ketty Notanubun.
Menanggapi hal tersebut, menurut Notanubun, sekalipun nantinya harus kembali beraktivitas, namun tidak serta merta orang dalam rentan umur dimaksud mengabaikan protokol yang ada.Tentunya, masyarakat harus tetap harus mematuhi setiap protokol kesehatan yang diatur dalam menjalani the new normal nantinya.
“Untuk masyarakat terutama bagi kaum muda, betul kita masih kuat, imunitas tubuh kita masih tinggi. Tapi ingatlah untuk senantiasa memperhatikan orang disekitar anda, terutama yang berada dirumah. Ada Oma, opa, bapa, mama yang berumur 60 tahun keatas, mari kita jaga mereka,” paparnya.
Notanubun menjelaskan, meski memiliki imunitas tubuh kuat, tapi apabila yang bersangkutan terkontaminasi, virus itu bisa saja bersarang dalam tubuhnya dan tidak menunjukan gejala.
“Orang tersebut biasanya disebut OTG (Orang tanpa gejala). Dalam kondisi ini, meski dia kuat, tetapi saat pulang ke rumah dengan membawa virus yang bersarang ditubuhnya dan kemudian melakukan kontak fisik dengan opa, oma dan orang tua lainnya yang berumur 60-an, apalagi mereka memiliki penyakit kronis, tentu akan sangat mudah tertular,” ujar dia.
Notanubun mengingatkan, pandemi ini belumlah berakhir. Untuk itu, masyarakat diminta tetap waspada dan bersiap untuk menuju the new normal atau kehidupan baru ditengah wabah Corona.
“Kita jangan lengah. Jangan berpikir bahwa kita berada di zona hijau lalu kita bebas berbuat apa saja. Selama pandemi virus Corona ini belum bisa dihentikan penularannya, mari katong jaga satu dengan yang lain,” imbaunya.
“Mari katong tetap pakai masker karena dengan masker yang katong pake akan melindungi saudara kita yang lain, begitu juga sebaliknya. Mari katong jaga Kei tetap dalam kondis seperti saat ini sampai dunia ini benar-benar luput dari amukan virus Corona,” pinta Notanubun. (Gerry)
Editor : Ridwan Kalengkongan