Unggahan di Facebook dan Instagram yang sempat viral terkait kondisi pasangan suami-isteri Herman Stapilus Pattisiany dan Yati Letsoin bersama kedua anaknya yang terpaksa tidur beralaskan karung di lapangan Merdeka Ambon-Provinsi Maluku |
Langgur, Marrinnews.com – Kondisi pasangan suami-isteri Herman Stapilus Pattisiani dan
Yati Letsoin serta kedua anaknya yang menghuni lapangan Merdeka Ambon-Provinsi
Maluku sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu melalui unggahan di
Facebook dan Instagram.
Dibalik unggahan itu, seakan mengklaim kondisi keluarga
dimaksud dalam kondisi memprihatinkan. Dimana mereka tidak memiliki tempat
tinggal dan uang untuk bayar kos-kosan, sehingga terlantar di Lapangan Merdeka
Ambon dengan tidur beralaskan karung.
Lantas sebagaimana dalam unggahan yang mengatasnamakan
kelompok atau perorangan itu mendesak Pemerintah daerah Maluku Tenggara, Kota
Tual dan pihak DPRD kedua daerah setempat untuk dapat menyalurkan bantuan.
Kepada Marrinnews keluarga
besar Yati Letsoin yang diketahui berasal dari ohoi (desa) Debut yang berada di
kota Ambon diantaranya Fredy Letsoin, Yoyo Ohoiwutun dan Gilang Letsoin mengatakan
kondisi keluarganya di Lapangan Merdeka ambon dalam kondisi baik dan
faktanya sangat berbeda seperti yang diunggah di medsos.
“Kami sudah mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi
bapak Herman dan ibu Yati serta kedua anak mereka di lapangan merdeka Ambon.
Saat ini, mereka dalam keadaan baik-baik saja,” ungkap Yoyo Ohoiwutun saat
dihubungi Marrinnews Via telepon seluler, Kamis (28/5/2020).
Desakan kepada Pemerintah Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan DPRDyang di unggah di medsos |
Menurut Yoyo, keberadaan keluarga Herman di ruang tribun
Lapangan merdeka bukan karena tak ada uang untuk membayar kos tetapi terdapat hubungan
keluarga antara Herman Stapilus Patisiany dan penjaga mesin dilapangan merdeka.
"Faktanya adalah sebenarnya mereka menempati satu ruang
dibawah tribun Lapmer. Namun karena kondisi ruangan yang panas, mereka memilih
untuk ke lantai atas sambil berjualan,” ujar Yoyo sebagaimana diutarakan bapak
Herman.
Yoyo Ohoiwutun dan Fredy Letsoin saat bersama saudarinya Yeti Letsoin terlihat bercengkrama bersama kedua keponakannya di lapangan Merdeka Ambon |
Ohoiwutun mengungkapkan, pasangan suami isteri tersebut
berdomisili di Larat- Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), bukan di Kepulauan
Kei. Sementara keberadaan mereka sendiri di Ambon, tak lain adalah untuk
mengurus anak mereka yang hendak melahirkan.
Atas kondisi tersebut Yoyo bersama dua orang saudaranya
telah berusaha membujuk Herman dan Yati untuk kembali tinggal disalah satu
rumah keluarga di Ambon atau menyewa satu rumah untuk ditempati.
"Kami bertiga sudah mengajak mereka untuk kembali ke
rumah keluarga atau ke rumah sewa tapi mereka keberatan dengan alasan mereka
sudah merasa nyaman tinggal disitu (LapMer),” katanya.
Hidup orang basudara dirantau Yoyo Ohoiwutun dan Fredy Letsoin juga memberikan bantuan sembako kepada saudarinya Yati Letsoin |
Ia menambahkan, menurut Yati dan Herman bahwa mereka akan
tetap tinggal tribun LapMer sambil mencari kerja serta membantu mengurus
lapangan hingga ada kapal untuk nantinya mereka bisa kembali ke Larat.
“Ibu Yati Letsoin selama ini berjualan di tempat tersebut.
Sedangkan suaminya mencari kerja sampingan untuk kebutuhan sehari hari. Jadi
sebenarnya mereka tidak terlantar,” jelas dia.
Yoyo menegaskan, pihak keluarga besar ohoi Debut akan
senantiasa mengontrol keberadaan keluarga Herman selama masih masih berada di
kota Ambon. Sementara itu, pihak keluarga juga telah memberikan bantuan
sembako.
“Puji Tuhan, kami sudah memberikan sedikit bantuan sembako
untuk kebutuhan mereka selama beberapa hari kedepan. Nantinya juga kami akan
terus mengontrol keberadaan mereka,” tandasnya. (Gerry)
Editor : Ridwan Kalengkongan