![]() |
Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun saat meninjau dapur lapangan |
Langgur, Marrinnews.com - Dampak pandemi virus Corona atau
Covid-19 menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat
Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kepulauan Kei. Meski hingga saat ini
kondisi wilayah setempat masih terbilang aman, namun keberadaan pandemi itu
sendiri telah turut meruntuhkan sektor ekonomi masyarakat.
Seiring dampak yang terjadi, aparat gabungan TNI-Polri
bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mendirikan dapur lapangan. Dapur
tersebut berlokasi di depan gedung Serbaguna Larvul Ngabal Maluku Tenggara.
Kapolres Maluku Tenggara, AKBP. Alfaris Pattiwael menuturkan,
dapur lapangan itu didirikan sebagai upaya Polri menghadirkan jaring pengaman
sosial bagi masyarakat yang terdampak langsung akibat wabah Corona.
Kategori masyarakat yang terdampak langsung tersebut, sebut
dia, yakni tukang ojek, buruh, pedagang asongan dan kaki lima serta pekerja
harian lainnya. Dimana kondisi ini sendiri telah membatasi mata pencharian
mereka, sehingga sektor pendapatan ekonomi mereka pun ikut terpuruk.
“Kita berusaha untuk memberikan pelayanan kemanusiaan lewat
keberadaan dapur lapangan ini. Dengan begitu mereka yang dimaksudkan diatas
bisa terbantu,” ujar Pattiwael di Langgur, Rabu (22/4/2020).
![]() |
Dapur Lapangan |
Meski demikian, menurut Pattiwael, sasaran utama keberadaan
dapur lapangan ini diperuntukan bagi pelaku perjalanan yang saat ini berada di
tempat karantina terpusat.
“Kita peruntukan dahulu bagi 400an pelaku perjalanan yang ada
di tempat-tempat karantina. Nanti sisanya baru kita bagikan ke warga yang
terdampak langsung. Warga juga bisa langsung datang mengambilnya disini,”
katanya.
Pattiwael merincikan, terdapat kurang lebih 750 dos makan
yang akan distribusikan setiap harinya, baik di waktu siang maupun malam.
Sehingga, total yang tersedia setiap
harinya kurang lebih 1500 paket makanan.
Mantan Kapolres Minahasa Utara itu mengaku, dapur lapangan
tersebut akan beroperasi selama masa pandemi Covid-19. Dapur ini juga
rencananya akan didirikan di wilayah pulau Kei Besar.
“Jadi, sepanjang pandemi Corona ini belum berakhir, kegiatan
ini pun takan berhenti. Dan untuk wilayah Kei Besar, esok hari (Kamis) kami
akan turun tinjau langsung lokasinya” tegasnya.
![]() |
Dandim 1503 Tual Letkol Inf Mario Noya (Kiri) Kepala BPBD Mohtar Ingratubun (Tengah) Kapolres Maluku Tenggara AKBP Alfaris Pattiwael S.Ik (Kanan) |
Sedangkan untuk juru masak dalam dapur tersebut dikendalikan
langsung oleh Manase TNI-Polri dan turut dibantu pula oleh BPBD Malra.
“Kami sudah atur sedemikian rupa, yang mana akan dilakukan
secara bergantian. Pastinya, personil manase TNI-Polri secara kuantitas siap
untuk melayani.Secara kualitas, mereka punya keahlian untuk itu,” ucap dia.
Lanjutnya menjelaskan, keberadaan dapur lapangan di Maluku
Tenggara merupakan kebijakan Panglima TNI-Polri yang didasari oleh arahan
Presiden Jokowi.
Dimana, seluruh elemen, baik TNI-Polri dan segenap jajaran
pemerintah baik di pusat maupun di daerah diminta agar mendayagunakan seluruh
kekuatan dan upaya pada penanganan Covid-19, baik di bidang kesehatan maupun
menangani dampak sosial dan ekonomi yang timbul.
“Sebagai garda terdepan, maka TNI-Polri harus menjadi pelopor
bantuan kemanusian. Dalam hal ini, tentu bahwa kami tetap bersinergitas dengan
Pemerintah daerah setempat guna bersama-sama memaksimalkan kemampuan yang ada,”
terangnya.
Senada hal itu, Dandim 1503/Malra Mario Christian Mario Noya
menegaskan, sebagai wujud implementasi kebijakan pemerintah pusat itu, maka
TNI-POLRI bersama dengan Pemerintah daerah Malra mendirikan dapur lapangan.
Noya menjelaskan, mekanisme efektifitas dapur hingga
distribusi paket makanan dilakukan oleh tim TNI-Polri dan Pemda sesuai tugas
dan tanggung jawab masing-masing.
"Tim dalam tugas ini sudah kita bagikan. Ada tim yang
tugasnya masak, tim pendataan dilapangan, serta tim yang mendistribusikan
makanan. Tentunya dengan adanya data-data itu maka pemberian bantuan makanan
bisa tepat sasaran," sebutnya.
Noya menyebut, terdapat kurang lebih 30 anggota Manase (juru
masak) gabungan TNI-Polri yang bertugas dalam dapur tersebut. Sedangkan tim
pendataan dan distributor, masing-masing diembankan kepada Bhabinsa TNI dan
Bhabinkamtibmas Polri serta Satuan TNI/Polri lainnya dan instansi Pemda
terkait.
Sementara itu, Kepala BPBD Malra Mohtar Ingratubun
mengungkapkan, untuk saat ini terdapat 8 tempat karantina terpusat yang
disediakan Pemda.
Untuk itu, Ingratubun mengaku, sesuai instruksi Bupati maka
Pemda Malra akan berpartisipasi aktif dalam menyalurkan sembilan bahan pokok
akan disalurkan guna menunjang operasi kegiatan dimaksud.
“Pemda Malra tentunya sangat antusias dan siap membantu
ketersedian kebutuhan sembako pada dapur lapangan selama operasi berlangsung,”
tandasnya. (Gerry)
Editor : Ridwan Kalengkongan