![]() |
Wali Kota Tual Adam Rahayaan. S.Ag., M.Si |
Tual,
marrinnews.com.- mimpi besar Wali Kota Tual Adam Rahayaan. S.Ag., M.Si. dalam
menata pantai vidabot sebagai etalase kota dimana secara strategis berada di
pesisir pantai kawasan perkotaan dan juga gerbang atau pintu masuk Kota dan menjadi
pusat perdagangan baru perlahan mulai di wujudkan.
Informasi yang dihimpun media ini konsep penanganan
kumuh khususnya peningkatan kualitas ruang permukiman dengan peningkatan
kualitas sarana dan parasarana demi terciptanya kenyamanan masyarakat yang
berada di kawasan kiom dan vidabot terlihat
mulai berbenah setelah reklamasi walaupun belum selesai di garap kini melalui Bank
Dunia Pemerintah Kota Tual diberikan bantuan anggaran sebesar Rp
17.000.000.000.000. ( tujuh belas miliar rupiah) guna pembangunan infrastuktur
dasar pengembangan kawasan pesisir sebagai kampung maritim dan etalase kota
tual.
Saat di konfirmasi Wali Kota Tual adam Rahayaan. S.Ag.,
M.si membenarkan hal tersebut dikatakanya
anggaran tersebut direncanakan akan digunakan guna pengembangan
infrastruktur kawasan pesisir diantaranya penyeragaman bangunan, spot
pengembangan area wisata kuliner dan ruang terbuka hijau serta pembangunan area
parkir untuk menunjang kawasan wisata.
“Jadi bantuan 17 miliar tersebut diperuntukan untuk
penataan kiom, penattan saat ini belum dilakukan karena penimbunan belum
selesai,” Ujar Wali Kota Tual Adam Rahayaan. S.Ag., M.Si di Balai Kota belum lama ini.
Sesuai hasil presentasi pemkot melalui slide kepada
warga kiom untuk penataan termasuk ruang publik
yang terbuka dengan beberapa item kegiatan, direncanakannya ingin merubah beberapa item gambar namun semua
dikembalikan ke pusat. namun semua tidak ada masalah karena intinya bagaimana
kita menata lokasi tersebut menjadi lebih baik.
“Nantinya
itu ada pelabuhan cincin, di tengahnya itu ada semacam akuarium kemudian di unjung
dibuat semacam pagar besi seperti pantai losari supaya pengamanan bagi
pengunjung disitu, apabilah kalau anak kecil khawatir kan nanti terlalu asyik
bermain terlalu enak menikmati pantai di situ lupa keamanan dirinya,” paparnya.
Pada
tebing memasuki mesjid sambungnya akan dibuat tangga yang bagus agar setiap pengunjung yang datang pada
saat jam jam sholat ketika ingin menggunakan masjid untuk shalat bisa dengan
mudah mengaksesnya.
“Kalau
kita buat seperti pantai losari ada masjid terapung itu terlalu jauh dan tidak
mungkin karena sudah makin menonjol ke laut jadi mungkin mesjid kiom saja yang
digunakan dengan sedikit menatanya,” paparnya.
Lebih
lanjut dikatakanya untuk masyarakat yang ada di pinggiran pantai akan diberikan
bantuan agarmemperbaiki posisi rumahnya supaya posisi rumah itu segera secara
bertahap menyesuaikan bangunanya menghadap ke pantai atau laut.
“Karena
nanti juga mereka itulah yang akan kita berdayakan sebagai ujung tombak dalam
usaha kuliner atau sejenisnya di lokasi tersebut,” ujarnya.
Guna
kenyamanan bagi pengunjung selain akses masuk dengan parkiran yang berada
didepan sesuai desainya juga akan dubuka akses jalan dibelakang hal ini guna
membuat nyaman akses keluar masuk bagi pengunjung.
“Karena
saya coba amati di mana-mana kendala bagi pengunjung adalah masalah parkir
karena parkir itu ternyata pilihan utama bagi setiap tamu, mau restoran mau
wisata pertama itu dulu jadi ada jalan alternatif juga ada tempat parkir
alternatif, sehingga dari sisi mana saja setiap tamu atau pengunjung itu dia
merasa nyaman,” pintanya.
Dijelaskanya
dana yang bersumber melalui APBN tersebut direncanakan akan dilelang melalui
balai jalan provinsi maluku pada bulan
juni 2020 nanti namun hal tersebut tidak menjadi persoalan karena menurutnya
proses tendernya dimana saja itu tidak menjadi persolan yang penting untuk
pengembangan kiom sehingga selain untuk memperindah wajah kota tual juga
diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.
" Selain benahi pantai kiom juga anggaran tersebut diperuntukan
untuk membangun ruang terbuka hijau, instalasi pengolahan limbah di
kompleks werhir dan kiom, air bersih di Dusun Fair juga pengadaan
Container sampah yang di sebar pada titik strategis di Kota Tual,"
Tutupnya. (MN_86).
Editor : Ridwan Kalengkongan